Liputan6.com, Jakarta Pramuka adalah organisasi kepanduan yang telah diikuti oleh hampir seluruh siswa di Indonesia. Organisasi yang identik dengan seragam coklat ini menjadi idola para siswa. Namun, di balik kegiatan dan keseruan Pramuka, ternyata organisasi ini menyimpan history panjang.
Pramuka sejatinya dikenalkan oleh seorang Inggris bernama Robert Baden Powell. Setelah masuk ke Indonesia, Pramuka dimodifikasi dan dikenalkan kepada anak-anak sebagai organisasi kepanduan yang asyik dan menyenangkan.
Berikut ini Liputan6 memberikan ulasan lengkap tentang sejarah Pramuka, mulai dari pengertian, tujuan, hingga keanggotaannya yang perlu Anda ketahui, Kamis (9/10/2025).
Sejarah Pramuka
Gerakan Pramuka berasal dari luar negeri, tepatnya di Inggris. Pramuka dunia dimulai oleh Lord Robert Baden-Powell, seorang perwira militer Inggris. Pada tahun 1907, ia menyelenggarakan perkemahan pertama di Pulau Brownsea bersama 20 anak laki-laki. Kegiatan ini menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Kepanduan (Scouting).
Mengutip dari laman pramuka.or.id, Pramuka sejatinya sudah muncul di Tanah Air sejak zaman Hindia-Belanda pada 1912. Pada tahun itu dimulai latihan sekelompok pandu di Batavia yang kelak menjadi cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).
Dua tahun kemudian cabang tersebut disahkan berdiri sendiri dan dinamakan Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.
Berbagai organisasi kepanduan bermunculan, baik yang bersifat nasional maupun keagamaan, seperti Nationale Padvinders Organisatie (NPO), Hizbul Wathan, dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
Menurut dari artikel “Gerakan Pramuka di Indonesia (1940-1961)”, dalam Jurnal Pendidikan Sejarah, ditulis oleh Sukisworo dkk, mengatakan jika dalam perkembangannya, gerakan kepanduan di Indonesia sangat berperan aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan. Selain itu, gerakan ini juga melatih para pemuda untuk disiplin dan memupuk rasa nasionalisme mereka.
Setelah Indonesia merdeka, banyak organisasi kepanduan bergabung menjadi satu wadah nasional. Namun, karena perbedaan latar belakang, sempat terjadi perpecahan. Untuk menyatukan semua gerakan kepanduan yang ada, pemerintah membentuk Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961.
Tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari Pramuka nasional. Pada hari itu, Presiden Soekarno secara resmi melantik Gerakan Pramuka dan menyatakan berdirinya organisasi ini di Indonesia. Sejak saat itu, gerakan pramuka menjadi satu-satunya organisasi kepanduan yang diakui di Indonesia.
Pengertian Pramuka
Mengutip dari artikel “Analisis Pelaksanaan Kegiatan Pramuka di SD Negeri 004 Samarinda Utara Tahun 2019”, dalam Jurnal Pendas Mahakam, yang ditulis oleh Afdal dan Heri Widodo, dikatakan bahwa Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang berarti “jiwa muda yang suka berkarya”.
Sementara itu, menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 menyatakan bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
Kegiatan Pramuka dilakukan di alam terbuka dan mengedepankan prinsip belajar sambil melakukan (learning by doing). Dalam Pramuka, para anggota belajar tentang kerja sama, kepemimpinan, disiplin, serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.
Kegiatan Pramuka sejauh ini identik dengan perkemahan, tali-temali, baris-berbaris, dan permainan edukatif. Namun, Pramuka lebih dari itu. Pramuka adalah wadah pembinaan generasi muda agar menjadi manusia yang mandiri, berakhlak mulia, dan berguna bagi masyarakat.
Tujuan Pramuka
Gerakan Pramuka memiliki tujuan utama untuk membentuk manusia Indonesia yang berkarakter, berjiwa Pancasila, serta memiliki keterampilan hidup. Pramuka juga bertujuan menciptakan generasi muda yang cinta tanah air, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Beberapa tujuan khusus Pramuka antara lain:
1. Membangun Kepribadian
Pramuka membantu anggotanya menjadi pribadi yang jujur, disiplin, mandiri, dan tangguh. Mereka belajar menghadapi masalah dengan bijak dan tidak mudah menyerah.
2. Melatih Kepemimpinan dan Kerja Sama
Dalam setiap kegiatan, anggota Pramuka terbiasa bekerja dalam kelompok. Mereka belajar menjadi pemimpin dan juga belajar menjadi anggota yang baik.
3. Menumbuhkan Kepedulian Sosial
Pramuka mengajarkan pentingnya membantu sesama, menjaga lingkungan, serta peka terhadap kebutuhan masyarakat sekitar.
4. Menyiapkan Generasi Penerus Bangsa
Pramuka ingin mencetak generasi muda yang siap melanjutkan perjuangan bangsa dengan semangat persatuan dan gotong royong.
Melalui kegiatan yang menyenangkan namun penuh makna, Pramuka membentuk karakter positif sejak usia dini. Pendidikan dalam Pramuka dilakukan secara bertahap sesuai usia dan perkembangan anggota.
Keanggotaan Pramuka
Gerakan Pramuka terbuka untuk semua warga negara Indonesia tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang sosial. Keanggotaan Pramuka dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan usia:
1. Siaga (7–10 tahun)
Anggota Pramuka Siaga biasanya duduk di bangku SD kelas 1 sampai 3. Mereka mengenal dasar-dasar kepramukaan melalui permainan dan cerita-cerita yang mendidik.
2. Penggalang (11–15 tahun)
Golongan ini meliputi siswa SD kelas 4 hingga SMP. Mereka mulai mengikuti kegiatan yang lebih menantang seperti perkemahan, lomba, dan kegiatan sosial.
3. Penegak (16–20 tahun)
Golongan Penegak terdiri dari siswa SMA atau sederajat. Mereka mulai dilatih menjadi pemimpin dan pembina bagi adik-adik tingkat yang lebih muda.
4. Pandega (21–25 tahun)
Pandega adalah anggota Pramuka yang sedang kuliah atau sudah bekerja. Mereka sering menjadi pembina atau pelatih dalam kegiatan kepramukaan.
5. Anggota Dewasa
Termasuk pembina, pelatih, pembimbing, dan pengurus Gerakan Pramuka di berbagai tingkatan. Mereka bertugas mendampingi dan mengarahkan kegiatan anggota muda.
FAQ:
1. Siapa pencetus gerakan Pramuka dunia?
Jawaban: Lord Robert Baden-Powell dari Inggris pada tahun 1907.
2. Kapan Pramuka masuk ke Indonesia?
Jawaban: Sekitar tahun 1912, saat masa penjajahan Belanda.
3. Kapan Gerakan Pramuka Indonesia resmi didirikan?
Jawaban: Pada 14 Agustus 1961, melalui Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961.
4. Mengapa tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka?
Jawaban: Karena pada tanggal itu Gerakan Pramuka Indonesia resmi dilantik oleh Presiden Soekarno.
5. Apa tujuan awal berdirinya Pramuka?
Jawaban: Untuk membentuk karakter, kedisiplinan, dan semangat gotong royong pada generasi muda.