Riset Ipsos 2025: Saat E-Commerce Berlomba Jadi Mitra Tumbuh UMKM

2 months ago 33

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah persaingan ketat platform e-commerce seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada, pertempuran tidak lagi sekadar soal jumlah transaksi.

Fokus kini bergeser pada siapa yang benar-benar mampu menjadi mitra pertumbuhan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta brand lokal di Indonesia.

Sebagai subjek utama, UMKM dan brand lokal memegang peran krusial dalam struktur perekonomian Indonesia. Menurut data Kamar Dagang Indonesia (KADIN), UMKM menyumbang lebih dari 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan sekitar 97% tenaga kerja nasional.

Di era digital, peran mereka tidak lagi terbatas pada sektor tradisional. Justru, mereka tampil sebagai aktor kunci dalam mendorong transformasi ekonomi melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya lewat platform e-commerce.

Bagi pelaku UMKM dan brand lokal, e-commerce membuka peluang yang sebelumnya sulit di jangkau: memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, hingga membuka akses menuju konsumen global.

Namun di tengah peta persaingan e-commerceyang semakin kompleks, keberpihakan terhadap pelaku UMKM dan brand lokal kini menjadi diferensiasi utama. Bukan lagi sekadar soal siapa yang paling besar, tetapi siapa yang paling berdampak.

Ngabuburit di mal atau pertokoan fisik sudah biasa, dan kebiasaan ini tentunya tidak bisa dilakukan di toko online. Tapi bagaimana bila belanja online terus menekan pemasukan toko fisik, sehingga memaksa penutupan banyak toko. Inilah yang terjadi di ...

Riset Terbaru

Laporan terbaru "E-Commerce Seller Satisfaction 2025" dari Ipsos Indonesia mengungkap temuan menarik: Shopee dipilih sebagai platform paling dikenal, paling sering digunakan, dan paling direkomendasikan oleh pelaku UMKM dan brand lokal. Riset ini melibatkan 350 responden dari berbagai daerah dengan metode survei online.

Temuan ini menunjukkan bahwa e-commerce tidak hanya menjadi solusi digital, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan bisnis yang signifikan bagi UMKM dan brand lokaldi Indonesia.

“Yang menarik adalah bagaimana tiap platform mulai berlomba bukan sekadar berebut transaksi, tapi juga menunjukkan perannya dalam mendukung UMKM dan brand lokal untuk tumbuh," ujar ExecutiveDirector Ipsos Indonesia, Andi Sukma, dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, hal itu sisi paling menarik dari riset IPSOS kali ini, mengukur tingkat awareness penjual, loyalitas terhadap platform, serta persepsi terhadap fitur dan kampanye yang ditawarkan.

"Harapannya, hasil riset ini dapat memberikan gambaran komprehensif tentang lanskap kompetisi e-commerce di Indonesia, termasuk kinerja dan persepsi terhadap pemain utama seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada," sambungnya.

Mengukur Kinerja E-Commerce

Bagi pelaku UMKM dan brand lokal, platform e-commerce bukan sekadar etalase berjualan, ini adalah ruang hidup tempat mereka berkarya, menjangkau konsumen, membangun cerita, dan menumbuhkan harapan. Di dalamnya, produk tak lagi sekadar komoditas, melainkan representasi dari usaha, nilai dan identitas yang dibangun.

Menyusuri lanskap ini, kompetisi antar e-commerce tidak cukup diukur dari skala popularitas, tetapi dari kemampuannya membangun ekosistem, sebuah sistem yang dinamis, penuh interaksi, menghadirkan lalu lintas pengunjung yang relevan, serta membuka peluang pertumbuhan berkelanjutan.

Berdasarkan hasil riset IPSOS, kembali mencatatkan posisi Shopee lebih unggul dalam tiga persepsi kunci yang menjadi tolok ukur utama bagi UMKM dan brand lokal dalam memilih platform e-commerce:

1. Sebagai platform menawarkan gratis ongkir paling banyak untuk pelanggan (67%).

2. Sebagai platform dengan ragam kategori produk yang paling luas (66%).

3. Sebagai platform memberikan keuntungan atau laba bersih paling tinggi (63%).

Data di atas, bahwa yang paling penting bukan sekadar pilihan platform, tetapi sejauh mana platform tersebut benar-benar mendorong hasil nyata bagi pelaku usaha lewat ragamprogram dan fitur yang dihadirkan. Dalam konteks ini, Shopee tampil lebih unggul diikuti TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada.

Hadirkan Kesempatan Tumbuh untuk UMKM dan Brand Lokal

Layaknya sebuah lomba maraton, tidak semua platform e-commerce melaju dengan kecepatan yang sama. Setiap langkah ditentukan oleh strategi yang mereka hadirkan.

Mulai dari laman lokal yang relevan, program edukasi yang memberdayakan, fitur interaktif yang mendorong visibilitas dan konversi, hingga kampanye tematik dan peluang ekspansi global.

Namun, dari semua inisiatif dan indikator tersebut, pertanyaannya tetap sama: siapa yang benar-benar unggul dan konsisten membuka jalan bagi pelaku usaha lokal untuk tumbuh dan berkembang?

● Laman Khusus dan Program Edukasi

Jika dilihat dari laman kurasi produk lokal yang disuguhkan para pemain ecommerce. Ibarat rumah yang berisikan cerita dari berbagai sudut negeri melalui produk yang diciptakan dengan tangan, hati, dan kreativitas.

Di antara empat pemain, Shopee dinilai mayoritas UMKM dan brand lokal (56%) sebagai platform paling konsisten menyediakan laman khusus lokal untuk mendorong pertumbuhan bisnis, diikuti Tokopedia (20%), TikTok Shop (15%) dan Lazada (7%).

Lebih dari sekadar wadah berjualan, 57% juga memilih Shopee sebagai platform yang paling aktif menghadirkan program edukasi dan pendampingan untuk UMKMd an brand lokal, diikuti TikTok Shop (19%), Tokopedia (18%), dan Lazada (6%).

● Efektivitas fitur live stream and video dan iklan

Dari sekadar melihat produk secara pasif hingga berkembang menjadi pengalaman belanja yang lebih interaktif, imersif, dan informatif. Fitur seperti live streaming dan video singkat kini memainkan peran strategis dalam menggerakkan keputusan pembelian.

Di tengah tren ini, Shopee kembali dianggap oleh mayoritas responden (54%) sebagai e-commerce dengan fitur hiburan (live streaming/video pendek) yang paling membantu penjualan, diikuti oleh TikTok Shop (29%), Tokopedia (11%), dan Lazada (5%).

● Pengaruh program dan kampanye tematik

Bagi pelaku usaha lokal, partisipasi kampanye berskala besar seperti Ramadan menjadi salah satu momentum besar dalam perjalanan bisnis mereka.

Dengan tingginya intensitas belanja selama periode ini, para platform e-commerce pun saling adu strategi lewat kampanye tematik yang kompetitif dan menarik.

● Program Ekspor: Mendorong UMKM Menembus Pasar Global

Di sisi lain, ekspansi ke pasar global masih menjadi tantangan bagi UMKM & Brand Lokal. Keterbatasan logistik, minimnya pemahaman terhadap pasar luar negeri, serta kurangnya pendampingan.

Oleh karena itu, program ekspor yang diusung para pemain e-commerce kini turut menjadi medan persaingan yang tak kalah mencuri perhatian.

Berdasarkan data, Shopee dianggap oleh mayoritas responden sebanyak 62%, sebagai e-commerce yang paling membantu UMKM menembus pasar global. Diikuti pemain lainnya, Tokopedia (16%), TikTok Shop (15%), dan Lazada (6%). 

Era Kompetisi Digital Makin Kompleks

Pada Riset Ipsos 2025 kali ini menunjukkan bahwa di era kompetisi digital yang makin kompleks, platform yang akan bertahan dan menang adalah yang mampu menjadi katalis pertumbuhan berkelanjutan bagi UMKM dan brand lokal.

Andi menjelaskan, pada akhirnya, yang memenangkan hati pelaku usaha adalah mereka yang adaptif terhadap perubahan, setia membimbing, dan menjadi solusi ketika tantangan datang. Bukan hanya menyediakan ruang jualan, tapi menghadirkan ekosistem pertumbuhan.

"Dalam arena perlombaan ini, Shopee dinilai oleh mayoritas UMKM dan Brand Lokal sebagai platform yang memberikan kontribusi dan dampak paling nyata dalam menciptakan ruang tumbuh berkelanjutan. Membangun kapabilitas, memperkuat literasi digital, program berkelanjutan, hingga menjembatani pelaku usaha menuju skala lebih besar, termasuk pasar global," tutupnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |