Perusahaan Jepang Rutin Borong Kripto, Gumi Gelontorkan Rp 301 Miliar untuk XRP

2 weeks ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan besar Jepang terus menambah kepemilikan aset kripto di neracanya. Terbaru, perusahaan pengembang game mobile, Gumi, akan menggelontorkan 2,5 miliar yen atau sekitar Rp 301,49 miliar (asumsi yen terhadap rupiah di kisaran 111,664) untuk membeli token XRP.

SBI adalah mitra jangka panjang penerbit XRP, Ripple, dan pendukung altcoin tersebut. Namun, Gumi juga terbukti sangat tertarik pada Bitcoin. Demikian mengutip dari Yahoo Finance, Selasa (2/9/2025) dari Crypto News.

Langkah ini telah disetujui oleh dewan direksi Gumi, yang tercatat di Bursa Efek Tokyo (TYO: 3903), sebagaimana dikutip dari siaran resmi perusahaan dan laporan media Jepang CoinPost.

Gumi menegaskan, pembelian XRP ini bukan sekadar spekulasi, melainkan bagian dari inti strategi untuk memperluas kehadiran perusahaan di sektor keuangan. Perusahaan berharap dapat terlibat lebih aktif dalam ekosistem XRP, yang kini memiliki peran penting dalam transfer lintas negara dan jaringan likuiditas.

“Kami melihat XRP memiliki arti strategis sebagai aset pertumbuhan jangka menengah hingga panjang, sejalan dengan fokus operasional SBI dalam pengembangan remittance lintas negara dan likuiditas,” kata Gumi.

Ekspansi Gumi

Selain itu, Gumi berencana meluncurkan dana pengelolaan kripto bernilai miliaran yen bekerja sama dengan SBI (perusahaan jasa keuangan asal Jepang). Perusahaan juga akan mengelola kepemilikan Bitcoin melalui protokol staking.

Gumi menekankan bahwa BTC dan XRP adalah dua pilar berbeda dalam strategi pertumbuhannya. XRP dianggap sebagai “aset jaringan yang berakar pada permintaan finansial nyata,” sedangkan Bitcoin dinilai sebagai “aset global yang universal.”

Sementara itu, SBI tengah menunggu persetujuan regulator Tokyo untuk meluncurkan exchange-traded fund (ETF) yang mencakup BTC, XRP, dan token kripto lainnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Perusahaan Penambang Bitcoin Milik Putra Donald Trump Bakal Tercatat di Nasdaq

Sebelumnya, perusahaan penambang bitcoin yakni American Bitcoin yang sebagian sahamnya dimiliki oleh dua putra Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mencatatkan saham di Nasdaq pada September 2025.

Hal itu disampaikan CEO perusahaan penambang bitcoin Hut 8, Asher Genoot. Demikian dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (29/8/2025).

Ia mengatakan, merger American Bitcoin dengan Gryphon Digital Mining hampir selesai. Hut 8 memiliki 80% saham American Bitcoin.  Sementara itu, Erick Trump dan saudaranya Donald Trump Jr akan memiliki 19% saham perusahaan yang diluncurkan pada Maret.

Perusahaan ini berupaya menjadi salah satu perusahaan penambang bitcoin terbesar di AS, meningkatkan operasinya seiring dengan langkah presiden yang pro-kripto. Seiring pencatatan, saham American Bitcoin akan memakai kode saham ABTC.

Di sisi lain, harga saham Hut 8 naik 0,6% pada Kamis pekan ini menjadi USD 26,51, berdasarkan data Yahoo Finance. Sejak awal tahun, harga saham perusahaan yang berbasis di Miami ini telah naik 29% dari USD 21,10 pada Januari.

Investasi di American Bitcoin

Awal bulan ini, Genoot menuturkan, pendiri Gemini sekaligus miliarder Bitcoin, Tyler dan Cameron Winklevoss telah investasi di Amrican Bitcoin. Genoot menuturkan, mereka memutuskan berinvestasi di perusahaan itu dengan Bitcoin, alih-alih uang tunai.

American Bitcoin meski akan menambang bitcoin, perusahaan itu juga telah memperkuat neraca keuangannya dengan pembelian bitcoin, menurut laporan yang diajukan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Perusahaan juga telah akumulasi 215 bitcoin seperti yang diisyaratkan perusahaan itu pada Juni.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |