Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Solana, Anatoly Yakovenko, baru-baru ini menyuarakan kekhawatiran besar di dunia kripto. Ia memprediksi ada peluang 50/50 bahwa komputasi kuantum akan mampu menghancurkan kriptografi Bitcoin pada tahun 2030.
Prediksi berani ini memicu pertanyaan penting: seberapa kuat keamanan Bitcoin di era teknologi yang terus berkembang pesat?
Dikutip dari coinmarketcap, Minggu (21/9/2025), komputasi kuantum, meskipun masih dalam tahap awal, berkembang dengan kecepatan luar biasa. Tidak seperti komputer biasa, mesin kuantum menggunakan qubit untuk melakukan kalkulasi kompleks dengan kecepatan yang tak tertandingi.
Kecepatan ini menjadi ancaman serius bagi kriptografi kunci publik, yaitu lapisan keamanan dasar yang melindungi Bitcoin dan mayoritas mata uang kripto lainnya.
Bitcoin sendiri bekerja dengan sistem kriptografi kunci publik, di mana setiap transaksi diamankan menggunakan pasangan kunci privat dan publik. Kunci privat digunakan pemilik untuk menandatangani transaksi, sementara kunci publik dipakai jaringan untuk memverifikasi keasliannya.
Teknologi kuantum berpotensi membongkar mekanisme ini karena kemampuannya memecahkan algoritma kriptografi jauh lebih cepat dibanding komputer klasik.
Jika mesin kuantum cukup kuat tersedia, peretas bisa menebak kunci privat dari kunci publik dalam waktu singkat, membuka risiko serius terhadap keamanan Bitcoin.
Mengapa Bitcoin Rentan terhadap Serangan Kuantum?
Sistem keamanan Bitcoin saat ini mengandalkan kriptografi kurva eliptik (ECC), yang sangat aman dari serangan komputer konvensional.
Namun, komputer kuantum dapat menggunakan Algoritma Shor untuk memecahkan ECC. Jika ini terjadi, peretas bisa mengungkap kunci privat dari kunci publik, memungkinkan mereka untuk mengakses dompet digital, bahkan memalsukan transaksi.
Yakovenko percaya bahwa ada kemungkinan besar hal ini akan terjadi dalam lima tahun ke depan. Jika prediksinya akurat, Bitcoin dan blockchain lain yang menggunakan sistem kriptografi serupa bisa menjadi sangat tidak aman kecuali ada tindakan pencegahan yang segera diambil.
Akankah Dunia Kripto Siap Menghadapi Masa Depan Kuantum?
Industri kripto sudah mulai mempersiapkan diri. Beberapa pihak telah mengembangkan kriptografi pasca-kuantum, serangkaian algoritma enkripsi yang dirancang khusus untuk tahan terhadap serangan komputer kuantum. Proyek-proyek besar seperti Ethereum telah mempertimbangkan ketahanan ini, dan Solana kini mendorong isu ini menjadi diskusi publik.
Meskipun demikian, transisi ke sistem yang tahan kuantum bukanlah hal yang mudah. Proses ini memerlukan pembaruan protokol yang besar, konsensus dari seluruh komunitas, serta membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan.
Namun, seiring dengan kemajuan komputasi kuantum, tekanan untuk beradaptasi akan semakin kuat dan mendesak.