Liputan6.com, Jakarta - Fornelli, sebuah kota kecil di wilayah Molise, Italia, akan meresmikan sebuah monumen Satoshi Nakamoto yang merupakan nama samaran untuk pencipta Bitcoin (BTC).
Dalam unggahan Facebook pada tanggal 23 April, Kota Fornelli berencana untuk meresmikan karya seni monumen Satoshi Nakamoto pada tanggal 1 Mei. Rincian seputar monumen tersebut tidak jelas dalam pengumuman tersebut, tetapi kota tersebut mengatakan bahwa monumen tersebut dirancang oleh seniman Mattia Pannoni dan didanai oleh pemerintah daerah.
“Sangat penting, bahkan mendasar, sebagai sebuah pemerintahan, untuk mempertimbangkan semua ide baru yang datang dari kaum muda kita,” kata Wali Kota Fornelli Giovanni Tedeschi dikutip dari cointelegraph, Selasa (6/5/2025).
Menurut pemerintah daerah, Fornelli memiliki “kepadatan adopsi Bitcoin tertinggi di dunia” di antara sekitar 1.800 penduduknya.
Daerah lain telah mencoba menggunakan BTC atau mata uang kripto lainnya untuk menarik pengunjung, termasuk daerah Bitcoin Beach di El Salvador dan kota Zug di Swiss, yang menerima pembayaran kripto untuk banyak barang dan jasa lokal.
Identitas Satoshi, baik individu tunggal maupun sekelompok orang, tetap menjadi salah satu misteri terbesar dalam dunia kripto sejak penerbitan white paper Bitcoin pada tahun 2008.
Banyak seniman, baik investor kripto maupun lainnya, telah merilis karya seni yang mencoba mewakili pencipta pseudonim tersebut melalui patung dan gambar digital.
Tema umum dalam karya-karya ini adalah menunjukkan Satoshi tanpa fitur wajah yang jelas, terkadang mengenakan hoodie atau bekerja di komputer.
Menurut pengumuman tersebut, monumen tersebut akan diresmikan di area Piazza Umberto I di Fornelli pada tanggal 1 Mei.
Hadiah Ultah ke-50: Satoshi Nakamoto Kembali Masuk Daftar Miliarder Dunia
Satoshi Nakamoto, nama samaran dari pencipta Bitcoin kembali masuk dalam jajaran miliarder dunia. Nakamoto memiliki kripto senilai lebih dari USD 102 miliar yang didorong oleh kenaikan harga BTC melampaui USD 93.000 minggu ini.
Ini merupakan hadiah ulang tahun yang istimewa buatnya. Pada tahun ini Satoshi Nakamoto merayakan ulang tahunnya yang ke-50.
Pencapaian yang luar biasa ketiga Bitcoin di awal sangat disanksikan oleh banyak orang tetapi saat ini sudah banyak diadopsi institusional dan bahkan akan mencari cadangan strategis sebuah negara.
dikutip dari cointelegraph, Sabtu (26/4/2025), saat ini identitas Nakamoto tetap menjadi salah satu misteri terbesar dalam dunia kripto, dengan spekulasi yang menjurus ke kriptografer seperti Adam Back dan Nick Szabo. Namun aja juga sebuat teori yang lebih liar yang melibatkan badan intelijen.
Meskipun identitas Nakamoto tetap anonim, pencipta Bitcoin yang saat ini harganya di kisaran USD 93.774 ini diyakini telah berusia 50 tahun pada tanggal 5 April berdasarkan rincian yang dibagikan di masa lalu.
Menurut data yang diarsipkan dari profil P2P Foundation miliknya, Nakamoto pernah mengklaim sebagai pria berusia 37 tahun yang tinggal di Jepang dan mencantumkan tanggal lahirnya pada 5 April 1975.
Anonimitas Nakamoto telah memainkan peran penting dalam mempertahankan sifat desentralisasi jaringan Bitcoin, yang tidak memiliki otoritas atau kepemimpinan pusat.
Ulang tahun Nakamoto yang ke-50 terjadi hampir sebulan setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menciptakan Cadangan Bitcoin Strategis dan Cadangan Aset Digital, yang menandai langkah besar pertama menuju pengintegrasian Bitcoin ke dalam sistem keuangan AS.
“Pada usia 50, warisan Nakamoto bukan lagi sekadar kode tetapi merupakan landasan kedaulatan ekonomi,” kata penulis dan pakar blockchain Anndy Lian.
Misteri Satoshi Nakamoto
Siapa Satoshi Nakamoto? Pertanyaan ini telah membayangi dunia kripto selama bertahun-tahun. Tak banyak yang tahu apakah nama Satoshi Nakamoto ini mewakili individu atau kelompok di balik penciptaan Bitcoin, mata uang kripto pertama dan paling terkenal di dunia, yang muncul pertama kali pada Januari 2009.
Keberadaan dan identitasnya yang masih menjadi misteri hingga kini, membuat sosoknya kemisteriusan ini semakin menarik. Misteri ini bermula dari kemunculan sebuah whitepaper dan kemudian menghilangnya sosok misterius ini.
Pada 31 Oktober 2008, sebuah makalah berjudul 'Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System' muncul secara online. Makalah ini menjelaskan konsep Bitcoin, sebuah sistem mata uang digital terdesentralisasi yang menggunakan teknologi blockchain untuk mencegah transaksi ganda.
Makalah tersebut ditulis oleh seseorang atau sekelompok orang yang menamakan dirinya Satoshi Nakamoto. Setelah merilis whitepaper tersebut, Nakamoto kemudian mengembangkan perangkat lunak Bitcoin dan menambang 'genesis block', blok pertama dalam blockchain Bitcoin, pada Januari 2009.
Setelah peluncuran Bitcoin, Satoshi Nakamoto aktif dalam pengembangan dan komunitas Bitcoin hingga sekitar Desember 2010.
Namun, setelah itu, ia menghilang tanpa jejak, meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Kehilangan jejak ini telah memicu berbagai spekulasi dan teori konspirasi mengenai identitas sebenarnya dari Satoshi Nakamoto.