Liputan6.com, Jakarta - Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan Indonesia. Fisikawan Indonesia, Hendra Kwee, baru saja terpilih sebagai Presiden Asian Physics Olympiad (APhO) pada acara APhO ke-25 yang diselenggarakan di Dhahran, Saudi Arabia, pada 4 hingga 12 Mei 2025.
Keputusan ini menandai awal masa jabatan Hendra sebagai Presiden APhO untuk periode lima tahun, yang akan berlangsung hingga 2030. Sebelumnya, Hendra telah menjabat sebagai Sekretaris APhO sejak 2010.
Hendra Kwee, yang menyelesaikan pendidikan sarjana dari jurusan Fisika ITB dan meraih gelar master serta doktoralnya di College of William and Mary, USA, memiliki perjalanan panjang dalam dunia pendidikan.
Sejak 2008, Hendra aktif melatih tim nasional Indonesia untuk Olimpiade Fisika. Selain itu, Hendra juga mendirikan Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (Simetri) pada 2016, yang menjadi pusat pembinaan dan seleksi untuk olimpiade fisika dan matematika di Indonesia.
Prestasi Indonesia di APhO 2025 juga patut dibanggakan. Semua anggota tim yang dipersiapkan oleh Yayasan Simetri berhasil meraih medali. Berikut daftar peraih medali dan penghargaan:
- Daffa Virwandy (SMAN 17 Palembang): Medali Perunggu
- Kevancea Ikea Djunaedi (SMAK 1 BPK Penabur Bandung): Medali Perunggu
- Muhammad Dakita Arfa Alfaritsi (MAN 2 Kota Malang): Medali Perunggu
- Mikha Clementinus Togamulia Butar-Butar (SMAK 7 BPK Penabur Jakarta): Medali Perunggu
- Gusti Komang Abhika Atmaja (SMA Kesatuan Bangsa, Yogyakarta): Honourable Mention
- Juan Richie (SMAK Immanuel, Pontianak): Honourable Mention
- Arkaan Javier (MAN 2 Kota Malang): Honourable Mention
- Muhammad Rakha Naufal Maulana (SMAN 1 Kota Serang): Honourable Mention
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeklaim banyak orangtua yang menitipkan anak-anak mereka untuk ikut program pendidikan karakter ala militer yang digagasnya.
APhO 2025, Keberhasilan dan Kolaborasi Global
APhO 2025 mencatat sejarah sebagai penyelenggaraan pertama yang diadakan di Timur Tengah, tepatnya di Saudi Arabia. Event ini juga menjadi yang terbesar dalam sejarah dengan 30 tim dari 29 negara dengan 224 peserta, yang berkompetisi dalam dua jenis ujian: teori dan praktik.
Ujian teori tahun ini mencakup topik-topik berat seperti presesi sumbu Bumi, gelombang dan transisi fase dalam sistem spin, serta fisika atmosfer. Sedangkan ujian praktik menguji kemampuan peserta dalam memahami fisika dari kompor induksi, dengan fokus pada berbagai konsep seperti induktansi mutual, skin depth, konduktivitas elektrik, dan efisiensi kompor induksi.
Indonesia juga turut berkontribusi dalam penyusunan soal eksperimen APhO 2025, dengan Oki Gunawan, sebagai pembuat soal, serta dukungan dari tim akademik yang terdiri dari Hendra Kwee, Herry Kwee, Yendi, dan Muhammad Morteza Mudrick.
Penutupan yang Meriah dan Dukungan Pemerintah Indonesia
Pada penutupan APhO yang berlangsung di kampus King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) pada 11 Mei 2025, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Saudi Arabia, Sugiri Suparwan, turut hadir untuk menyerahkan medali kepada para pemenang.
Pencapaian luar biasa ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk PT Air Asia Indonesia, Tbk., sebagai sponsor, serta Aming yang menjadi donatur.
Rombongan delegasi Indonesia, yang berhasil membawa pulang berbagai prestasi, diperkirakan akan kembali ke Jakarta pada 13 Mei 2025.