Korelasi Emas-Bitcoin Putus, Musim Altcoin Mulai Menguat

3 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas berhasil menembus rekor tertinggi di kisaran USD 3.675 per troy ons. Biasanya, kenaikan emas sering diikuti oleh Bitcoin dengan jeda sekitar 200 hari. Pola itu selama bertahun-tahun dianggap sebagai “aturan tak tertulis” oleh para trader.

Namun kali ini berbeda. Dikutip dari coinmarketcap, Jumat (12/9/2025), data Glassnode menunjukkan korelasi 30 hari antara emas dan Bitcoin justru negatif di angka -0,53. Artinya, keduanya bergerak berlawanan: emas melesat, sedangkan Bitcoin justru stagnan bahkan melemah.

Dalam jangka panjang, korelasi emas-Bitcoin memang masih sedikit positif. Tapi dalam jangka pendek, mitos lama “emas naik, Bitcoin ikut naik” kini mulai runtuh.

Momentum Bitcoin melemah, sementara para trader yang masuk ke kontrak berjangka justru menghadapi risiko tanpa dukungan harga yang kuat.

Faktor Makroekonomi Membuka Peluang Baru

Biasanya, Bitcoin menjadi penerima manfaat pertama ketika likuiditas pasar meningkat. Dan saat ini, sinyal ke arah itu mulai terlihat di Amerika Serikat.

Indeks Harga Produsen (IHP) turun ke 2,6%, lebih rendah dari ekspektasi 3,3%. IHP inti juga melambat ke 2,8%. Di sisi lain, revisi besar pada data ketenagakerjaan menunjukkan AS menambahkan 911.000 lapangan kerja lebih sedikit daripada laporan awal.

Kombinasi inflasi yang menurun dan data ketenagakerjaan yang lemah memperbesar peluang The Fed memangkas suku bunga. Secara teori, kondisi ini bisa mendorong arus dana ke aset berisiko.

Namun, Bitcoin belum mampu memanfaatkannya. Minat terbuka kontrak berjangka naik sementara harga tetap datar—sebuah sinyal tekanan. Pemegang jangka pendek juga berada di ambang rugi, sehingga rawan menjual ketika harga goyah.

Altcoin Ambil Panggung

Di tengah kondisi ini, altcoin justru mendapat momentum. Indeks musim altcoin kini berada di level 71, mendekati ambang batas 75 yang menandai dominasi altcoin atas Bitcoin.

Nama-nama seperti Solana (SOL), Avalanche (AVAX), ApeCoin (APE), Linea, dan Bake menjadi pusat perhatian di media sosial maupun bursa kripto. Volume perdagangan pun mulai berpindah ke aset-aset ini.

Beberapa analis memang mengingatkan bahwa lonjakan minat terbuka di altcoin bisa meningkatkan volatilitas. Namun arah besar pasar jelas: likuiditas bergerak menjauhi Bitcoin dan beralih ke altcoin.

Korelasi emas-Bitcoin yang terputus membuat investor mencari alternatif. Dan saat ini, altcoin tampaknya menjadi magnet baru bagi arus dana segar.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |