Kenapa Golongan Darah B Sering Dibilang Unik dan Susah Dipahami? Ini Penjelasannya

1 month ago 31

Liputan6.com, Jakarta Golongan darah adalah sistem klasifikasi penting dalam dunia medis yang didasarkan pada keberadaan antigen tertentu pada permukaan sel darah merah dan antibodi dalam plasma darah. Sistem penggolongan darah utama yang dikenal luas adalah ABO dan Rhesus (Rh), yang sangat krusial untuk transfusi darah, penanganan darurat, hingga identifikasi forensik. Pengetahuan tentang perbedaan golongan darah ini membantu mencegah reaksi fatal akibat ketidakcocokan.

Setiap golongan darah, termasuk A, B, AB, dan O, memiliki kombinasi antigen dan antibodi yang khas, menentukan siapa yang dapat menerima atau mendonorkan darah. Golongan darah B, misalnya, memiliki antigen B dan antibodi anti-A, menjadikannya unik dalam hal kompatibilitas transfusi. Meskipun demikian, di luar aspek medis, golongan darah B seringkali dikaitkan dengan karakteristik kepribadian tertentu yang populer di Asia Timur. Sehingga memunculkan pertanyaan, Kenapa Golongan Darah B Sering Dibilang Unik dan Susah Dipahami?

Persepsi ini sebagian besar berasal dari stereotip budaya dan kepercayaan populer yang tidak memiliki dasar ilmiah kuat, namun telah membentuk pandangan masyarakat. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif mengenai golongan darah B, mulai dari dasar ilmiahnya hingga alasan di balik anggapan unik dan sulit dipahami, serta menyoroti aspek medis dan ilmiah yang sebenarnya.

Lantas bagaimana penjelasan kenapa golongan darah B sering dibilang unik dan susah dipahami? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (23/7), simak ulasan informasinya berikut ini. 

Pengenalan Golongan Darah

Sistem klasifikasi darah didasarkan pada keberadaan atau ketiadaan antigen tertentu pada permukaan sel darah merah dan antibodi dalam plasma darah. Pengetahuan tentang golongan darah sangat penting untuk kebutuhan medis, seperti transfusi darah, penanganan darurat, dan identifikasi dalam kasus forensik. Pemeriksaan golongan darah memiliki banyak keuntungan dan mempersingkat waktu untuk identifikasi, yang sangat penting untuk transfusi dan donor yang tepat.

Dua sistem penggolongan darah yang paling penting dan dikenal luas adalah sistem ABO dan Rhesus (faktor Rh). Sistem ABO mengklasifikasikan darah menjadi empat tipe utama: A, B, AB, dan O, berdasarkan ada atau tidaknya antigen A dan antigen B pada sel darah merah. Sementara itu, sistem Rhesus menentukan apakah golongan darah seseorang positif (+) atau negatif (-), tergantung pada keberadaan faktor Rh (antigen D) pada permukaan sel darah merah.

Orang dengan golongan darah A memiliki antigen A dan antibodi anti-B, sedangkan golongan darah B memiliki antigen B dan antibodi anti-A. Golongan darah AB memiliki antigen A dan B namun tanpa antibodi, menjadikannya penerima universal. Sebaliknya, golongan darah O tidak memiliki antigen A maupun B, tetapi menghasilkan antibodi anti-A dan anti-B, sehingga dikenal sebagai pendonor universal.

Macam-macam Golongan Darah (Detail)

Setiap golongan darah memiliki karakteristik antigen dan antibodi yang unik, yang sangat penting dalam menentukan kompatibilitas transfusi darah. Memahami perbedaan ini krusial karena pasien hanya dapat menerima darah dari kelompok darah tertentu. Misalnya, seseorang dengan golongan darah A hanya dapat menerima darah dari A dan O.

1. Golongan Darah A: Memiliki antigen A pada permukaan sel darah merah dan antibodi anti-B dalam plasma. Dapat menerima darah dari golongan A dan O.

2. Golongan Darah B: Memiliki antigen B pada permukaan sel darah merah dan antibodi anti-A dalam plasma. Dapat menerima darah dari golongan B dan O, serta dapat mendonorkan darah kepada golongan B dan AB. Plasma golongan darah B juga dapat diberikan kepada golongan darah B dan O. Golongan darah B termasuk golongan darah yang relatif langka, hanya dimiliki sekitar 10-20% populasi dunia, namun di Indonesia merupakan yang terbanyak kedua setelah O.

3. Golongan Darah AB: Memiliki antigen A dan B pada permukaan sel darah merah, tetapi tidak memiliki antibodi anti-A maupun anti-B dalam plasma. Dikenal sebagai "penerima universal" karena dapat menerima darah dari semua golongan darah (A, B, AB, O). Golongan darah AB adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.

4. Golongan Darah O: Tidak memiliki antigen A maupun B pada permukaan sel darah merah, tetapi menghasilkan antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma. Dikenal sebagai "pendonor universal" karena dapat didonorkan ke semua golongan darah lainnya (A, B, AB, O). Namun, pemilik golongan darah O hanya dapat menerima darah dari golongan O saja. Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia.

Karakteristik Orang dengan Golongan Darah B

Konsep kepribadian berdasarkan golongan darah, yang dikenal sebagai Ketsueki-gata, sangat populer di Asia Timur, terutama Jepang dan Korea Selatan. Meskipun demikian, teori ini dianggap sebagai pseudosains oleh komunitas ilmiah karena kurangnya bukti atau kriteria yang dapat diuji secara ilmiah. Namun, karakteristik ini sering dikaitkan secara populer.

Orang dengan golongan darah B sering digambarkan sebagai pribadi yang optimis, tidak mudah menyerah, dan selalu melihat sisi positif. Mereka cenderung memiliki pemikiran out-of-the-box, melihat solusi di mana orang lain melihat masalah, dan memiliki imajinasi yang besar, cocok untuk karier di bidang seni atau kewirausahaan. Mereka juga umumnya ramah, mudah bergaul, nyaman dalam situasi sosial, dan mampu membangun hubungan dengan berbagai jenis orang.

Namun, ada pula karakteristik negatif yang sering dikaitkan. Individu golongan darah B kadang bertindak impulsif tanpa banyak pertimbangan dan cenderung kurang fokus. Keinginan mereka untuk mengikuti jalan hidup sendiri dapat membuat mereka terlihat egois atau hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri. Perempuan dengan golongan darah B juga disebut lebih mudah terpengaruh emosi dan rentan perubahan suasana hati, yang membuat mereka sulit diajak berkomunikasi.

Sifat keras kepala, tidak mau mematuhi standar orang lain, dan kadang bertindak seenaknya juga sering dikaitkan. Meskipun sensitif, mereka terkadang kurang peka atau bisa mengabaikan orang lain saat fokus pada sesuatu. Pikiran yang meloncat-loncat bisa membuat mereka lupa janji atau terlambat, sehingga seringkali sulit tepat waktu.

Alasan Kenapa Golongan Darah B Sering Dibilang Unik dan Susah Dipahami

Anggapan bahwa golongan darah B unik dan susah dipahami sebagian besar berasal dari stereotip budaya dan kepercayaan populer, terutama di negara-negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan. Golongan darah B sering banget dianggap "beda" dibanding golongan darah lainnya.

Orang dengan golongan darah B sering dikaitkan dengan karakter yang mandiri, kreatif, tetapi juga bisa keras kepala dan tidak terlalu peduli pada aturan. Sifat-sifat ini membuat mereka dianggap susah ditebak dan sering membingungkan orang lain. Di beberapa budaya, terutama di Jepang dan Korea, golongan darah B punya stigma sosial tertentu, kadang dianggap kurang cocok sebagai pasangan romantis atau rekan kerja karena terlalu bebas dan tidak terlalu peduli pada perasaan orang lain. Bahkan, di Jepang, golongan darah B pernah dihindari untuk lamaran pekerjaan.

Media dan budaya populer juga memiliki peran besar dalam membentuk pandangan ini. Banyak karakter dalam film, drama, atau manga dengan golongan darah B digambarkan sebagai orang yang eksentrik atau berbeda dari yang lain, yang makin memperkuat stereotip di masyarakat. Mereka lebih suka mengikuti apa yang mereka mau tanpa terlalu memikirkan pendapat orang lain, yang bisa bikin mereka terlihat “beda” atau bahkan sulit didekati.

Sebagian besar orang mungkin tidak memahami betul hubungan antara golongan darah dan kepribadian, sehingga mudah menerima stereotip yang ada tanpa mencoba memahami lebih dalam. Teori kepribadian golongan darah ini, yang dipopulerkan oleh profesor Jepang Takeji Furukawa pada tahun 1930-an, belum memiliki dasar ilmiah yang kuat dan umumnya dianggap pseudosains oleh komunitas ilmiah karena kurangnya bukti.

Aspek Medis dan Ilmiah Golongan Darah B

Meskipun teori kepribadian golongan darah dianggap pseudosains, ada beberapa aspek medis dan biologis yang unik terkait golongan darah B yang didukung oleh penelitian ilmiah. Golongan darah B memiliki karakteristik unik dalam sistem kekebalan tubuh. Mereka menghasilkan antibodi anti-A, yang membuat mereka resisten terhadap beberapa infeksi yang lebih umum menyerang golongan darah A. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu dengan golongan darah B mungkin memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat dan sistem saraf yang stabil.

Beberapa studi telah meneliti hubungan antara golongan darah B dan risiko penyakit tertentu, meskipun hasilnya masih bervariasi dan kompleks. Beberapa studi menunjukkan bahwa golongan darah B mungkin memiliki risiko yang sedikit berbeda untuk beberapa kondisi seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker dibandingkan golongan darah lainnya.

Menariknya, sebuah artikel yang dipublikasikan di Wiley Interdisciplinary Reviews: Systems Biology and Medicine menyebutkan bahwa tipe darah B memiliki risiko paling kecil terkena penyakit jantung dibandingkan dengan tipe darah A dan AB, termasuk penyakit jantung koroner. Namun, penting untuk diingat bahwa faktor-faktor seperti gaya hidup, genetika, dan lingkungan memainkan peran yang jauh lebih signifikan dalam risiko penyakit dibandingkan golongan darah.

Teori diet golongan darah, seperti yang dipopulerkan oleh Dr. D'Adamo, menyarankan pola makan tertentu untuk setiap golongan darah. Untuk golongan darah B, pola makan yang dianjurkan beragam, meliputi daging, buah, susu, makanan laut, dan biji-bijian. Beberapa makanan yang dianggap dapat menyebabkan penambahan berat badan bagi golongan darah B adalah jagung, gandum, soba, lentil, tomat, kacang tanah, dan biji wijen.

Meskipun demikian, efektivitas diet golongan darah ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk membuktikan apakah benar-benar efektif untuk kesehatan dan penurunan berat badan. Secara genetik, individu dengan golongan darah B memiliki potensi untuk sangat mudah beradaptasi dan berkembang dalam kondisi yang berubah-ubah, bahkan cenderung memiliki kemampuan adaptasi yang lebih besar terhadap ketinggian dan secara statistik merupakan golongan darah tertinggi.

People Also Ask

1. Apa itu golongan darah B?

Jawaban: Golongan darah B adalah salah satu dari empat jenis golongan darah utama dalam sistem ABO, ditandai dengan adanya antigen B pada permukaan sel darah merah dan antibodi anti-A dalam plasma darah.

2. Bagaimana karakteristik kepribadian yang sering dikaitkan dengan golongan darah B?

Jawaban: Secara populer, individu golongan darah B sering digambarkan optimis, kreatif, ramah, fleksibel, namun juga bisa impulsif, egois, keras kepala, dan sulit ditebak. Namun, teori ini dianggap pseudosains.

3. Mengapa golongan darah B sering dianggap unik dan susah dipahami?

Jawaban: Anggapan ini sebagian besar berasal dari stereotip budaya di Asia Timur yang mengaitkan golongan darah B dengan karakter mandiri namun sulit diatur, diperkuat oleh penggambaran di media dan kurangnya pemahaman ilmiah masyarakat.

4. Apakah ada dasar ilmiah untuk karakteristik kepribadian golongan darah B?

Jawaban: Tidak, teori kepribadian golongan darah, termasuk untuk golongan darah B, dianggap sebagai pseudosains oleh komunitas ilmiah karena tidak memiliki dasar bukti empiris yang kuat.

5. Apa saja aspek medis unik dari golongan darah B?

Jawaban: Golongan darah B memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat dengan antibodi anti-A yang dapat melawan infeksi tertentu, dan beberapa studi menunjukkan risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung koroner dibandingkan golongan darah A dan AB.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |