Jenis Ular yang Sering Ditemukan di Kebun Rumah Tropis, Berbisa dan Tidak Berbisa

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran ular di kebun rumah tropis seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi penghuni. Reptil ini umumnya tertarik pada area kebun karena ketersediaan makanan, air, dan tempat berlindung yang melimpah. Fenomena ini semakin sering terjadi seiring dengan urbanisasi yang mengikis habitat alami mereka.

Ular dapat ditemukan di kebun-kebun pinggir kota, halaman desa, bahkan terkadang menyelinap masuk ke dalam rumah. Penting bagi masyarakat untuk memahami jenis-jenis ular yang mungkin mereka temui di lingkungan tropis. Pengetahuan ini mencakup ciri-ciri dan perilaku mereka, baik yang tidak berbisa maupun yang berbisa.

Liputan6 akan mengulas berbagai jenis ular yang sering ditemukan di kebun rumah tropis, memberikan informasi penting untuk identifikasi dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Jumat (19/9/2025).

Mengapa Ular Masuk ke Kebun Rumah Tropis?

Ular tidak secara sengaja mencari interaksi dengan manusia, melainkan mengikuti insting bertahan hidup mereka. Kebun atau rumah yang menawarkan mangsa berlimpah seperti tikus, katak, kadal, atau serangga, menjadi daya tarik utama bagi reptil ini. Selain itu, tempat persembunyian yang sejuk dan lembap juga menjadi faktor penarik yang kuat.

Beberapa jenis tanaman di kebun secara tidak langsung dapat menarik ular karena menciptakan kondisi ideal bagi mangsanya. Tanaman melati, dengan daun lebat dan harumnya, menarik serangga yang kemudian menjadi makanan katak, mangsa ular. Rumpun bambu yang rapat serta pohon pisang dengan batangnya yang tebal dan daun gugur, menyediakan tempat persembunyian yang sejuk dan lembap bagi katak.

Meskipun sering dipercaya mengusir ular, dasar rumpun sereh yang padat justru bisa menjadi tempat persembunyian yang nyaman bagi ular kecil dan katak. Kehadiran populasi mangsa yang melimpah di kebun secara otomatis menarik ular untuk mendekat dan mencari makan. Area yang jarang dijamah manusia, serta adanya tumpukan sampah, daun kering, atau sudut-sudut yang gelap, sejuk, dan lembap, menjadi lokasi favorit ular untuk berlindung dan berkembang biak.

Jenis Ular Tidak Berbisa di Kebun Rumah Tropis

Sebagian besar ular yang ditemukan di kebun rumah tropis, sekitar 80% dari total spesies, tidak berbisa. Ular tidak berbisa umumnya melumpuhkan mangsanya dengan cara melilit atau menelannya secara utuh. Mengenali jenis-jenis ini penting untuk mengurangi kepanikan yang tidak perlu.

  • Sanca Kembang (Reticulated Python): Ular terpanjang di dunia ini dapat mencapai 1,5 hingga 6,5 meter, bahkan hingga 9,8 meter. Sanca kembang tidak berbisa, aktif di malam hari, dan sering berburu tikus atau hewan peliharaan kecil di area pinggir kota. Warnanya bervariasi dari hijau zaitun hingga cokelat, dengan pola geometris berlian.
  • Sanca Bodo (Burmese Python): Salah satu ular terbesar di Asia Tenggara, sanca bodo memiliki tubuh besar dan berat. Ular ini tidak berbisa, berwarna cokelat gelap dengan bercak krem, dan dua garis horizontal di kepala. Mereka ditemukan di hutan kering, pegunungan, dan padang rumput, termasuk di Indonesia (Bali, Jawa, Sulawesi).
  • Ular Tikus Oriental (Oriental Rat Snake / Ptyas mucosa): Ular tidak berbisa ini sangat efektif dalam mengendalikan populasi tikus. Ular tikus oriental sering ditemukan di kebun dan area pertanian karena ketersediaan mangsa yang melimpah.
  • Ular Kawat (Brahminy Blind Snake / Indotyphlops braminus): Dikenal juga sebagai ular cacing, ular kawat sangat kecil, dengan panjang maksimal sekitar 20 cm. Ular ini berwarna hitam berkilat dan sering ditemukan di bawah pot tanaman, perabotan rumah, atau batu, menghabiskan sebagian besar hidupnya menggali di tanah gembur.
  • Ular Pipa (Two-headed Snake / Cylindrophis ruffus): Ular tidak berbisa ini memiliki ekor tumpul yang menyerupai kepala, sehingga sering disalahpahami memiliki dua kepala. Ular pipa adalah penggali liang yang menghuni tanah subur dan lembap di Asia Tenggara, termasuk Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
  • Ular Gadung (Green Vine Snake / Ahaetulla prasina): Ular ramping berwarna hijau cerah ini aktif di siang hari dan hidup di pohon. Meskipun berbisa, racunnya lemah dan taringnya berada di bagian belakang mulut, sehingga umumnya tidak berbahaya bagi manusia. Ular gadung memangsa kadal, burung kecil, dan katak pohon.
  • Ular Tambang (Painted Bronzeback / Dendrelaphis pictus): Ular tidak berbisa yang aktif di siang hari ini sangat lincah. Ular tambang sering ditemukan di tepi hutan, semak belukar, taman, dan kebun di wilayah tropis. Warnanya bervariasi dari cokelat hingga zaitun dengan garis kuning mencolok dan garis hitam melewati mata.
  • Ular Pelangi (Rainbow Snake / Xenopeltis unicolor): Ular tidak berbisa ini memiliki sisik unik yang membiaskan pantulan sinar matahari, menciptakan efek pelangi. Panjangnya tidak lebih dari 1 meter, dengan warna cokelat dan abu-abu, memangsa kodok, ular kecil, kadal, dan hewan kecil lainnya.

Jenis Ular Berbisa di Kebun Rumah Tropis

Meskipun sebagian besar ular tidak berbisa, ada beberapa jenis ular berbisa yang juga dapat ditemukan di kebun rumah tropis. Penting untuk mengenali ciri-ciri mereka untuk menghindari gigitan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi insiden. Ular-ular ini memiliki bisa yang dapat membahayakan manusia.

  • Kobra Jawa (Javan Cobra / Naja sputatrix): Kobra Jawa adalah ular berbisa tinggi yang sering ditemukan di kota-kota besar. Ular ini aktif di siang hari dan memangsa tikus, katak, serta kadal. Kobra Jawa berukuran sedang, dapat mencapai panjang 1,5 meter, berwarna hitam mengkilap, dan memiliki kemampuan menyemburkan bisa serta mengembangkan tudungnya sebagai peringatan.
  • Viper Hijau Ekor Merah (White-lipped Pit Viper / Trimeresurus albolabris): Ular berbisa ini mudah dikenali dari kepalanya yang berbentuk segitiga, tubuhnya yang hijau, dan ekornya yang merah. Viper hijau ekor merah agresif dan bertanggung jawab atas banyak kasus gigitan ular di Indonesia. Mereka berburu di malam hari dan sering tidur menggulung di cabang pohon atau semak pada siang hari.
  • Ular Welang (Banded Krait / Bungarus fasciatus) & Ular Weling (Malayan Krait / Bungarus candidus): Kedua jenis ular ini adalah ular berbisa tinggi yang dikenal suka bersembunyi di tempat gelap dan berantakan dekat sawah atau sumber air. Ular weling aktif di malam hari (nokturnal) dan memiliki tubuh silindris dengan belang hitam dan putih yang mencolok serta perut putih.
  • Ular Tanah (Malayan Pit Viper / Calloselasma rhodostoma): Ular berbisa dari keluarga pit viper ini memiliki punggung berwarna cokelat kemerahan atau keabuan, dengan dua baris corak segitiga besar berwarna cokelat tua berpinggiran hitam. Ular tanah dikenal dengan racunnya yang mematikan dan sering menyebabkan insiden gigitan, terutama saat aktivitas membersihkan semak belukar.
  • Ular Cabai Besar (Blue Coral Snake / Calliophis bivirgata): Ular berbisa mematikan ini mendiami hutan tropis Asia Tenggara. Ular cabai besar memiliki corak warna mencolok, terutama kepala dan ekornya yang merah menyala. Bisanya sangat kuat dan unik, berbeda dari kebanyakan ular berbisa lainnya, menjadikannya salah satu reptil paling menarik sekaligus berbahaya.

Pencegahan dan Penanganan Ular di Kebun Rumah

Untuk mengurangi kemungkinan ular masuk ke kebun atau rumah, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan secara rutin. Menjaga kebersihan kebun adalah kunci utama; pangkas rumput secara teratur, bersihkan semak belukar yang lebat, dan hindari penumpukan kayu, daun kering, atau barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat persembunyian ular. Lingkungan yang rapi dan minim tumpukan akan membuat ular enggan mendekat.

Selain itu, batasi sumber air yang tersedia di kebun. Perbaiki kebocoran pipa, keringkan genangan air, dan bersihkan buah-buahan yang jatuh agar tidak menarik hewan mangsa seperti tikus dan katak. Mengontrol hama juga sangat penting; simpan makanan dengan aman, tutup lubang di dinding atau lantai, dan pasang perangkap jika diperlukan untuk mengendalikan populasi tikus di sekitar rumah.

Saat berkebun atau beraktivitas di area yang rimbun, selalu waspada dan gunakan alas kaki yang aman serta sarung tangan. Jika menemukan ular, jaga jarak aman dan jangan mencoba menangkap atau membunuhnya sendiri. Segera hubungi ahli penanganan ular atau pemadam kebakaran untuk penanganan yang aman dan profesional. Ingat, ular memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi hama, sehingga penanganan yang tepat sangat diperlukan.

People Also Ask

1. Mengapa ular sering masuk kebun saat musim hujan?

Jawaban: Ular sering masuk kebun saat musim hujan karena mereka mencari tempat berlindung yang kering dan hangat dari genangan air, serta mengikuti mangsa yang juga mencari perlindungan.

2. Tanaman apa saja yang efektif mengusir ular?

Jawaban: Tanaman seperti lidah mertua, serai wangi, dan marigold diyakini efektif mengusir ular karena bau atau teksturnya yang tidak disukai.

3. Apakah kapur barus bisa mengusir ular?

Jawaban: Kapur barus belum terbukti secara ilmiah dapat mengusir ular dan justru bisa berbahaya bagi hewan peliharaan atau anak-anak jika tertelan.

4. Bagaimana cara mengidentifikasi keberadaan ular di kebun?

Jawaban: Tanda-tanda keberadaan ular bisa berupa kulit ular yang terkelupas atau jejak pergerakan di tanah, terutama di pagi hari atau setelah hujan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |