Liputan6.com, Jakarta Investasi emas telah lama menjadi pilihan menarik bagi banyak orang, baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan. Gelang emas, khususnya, seringkali dipilih karena selain berfungsi sebagai perhiasan, juga dianggap memiliki nilai investasi. Namun, di balik kilaunya, terdapat beberapa jebakan yang seringkali tidak disadari oleh para pembeli, terutama jika tujuan utamanya adalah investasi jangka panjang.
Kesalahan-kesalahan ini dapat menyebabkan kerugian signifikan saat tiba waktunya untuk menjual kembali. Memilih gelang emas untuk investasi memerlukan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor penentu nilai, bukan hanya estetika. Oleh karena itu, penting bagi calon investor untuk membekali diri dengan pengetahuan yang cukup agar terhindar dari kerugian.
Untuk membantu Anda menghindari skenario tersebut, artikel ini akan mengupas tuntas 8 kesalahan umum yang sering dilakukan saat membeli gelang emas untuk tabungan. Dengan memahami setiap poin, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan memastikan bahwa investasi emas Anda benar-benar menguntungkan di masa depan.
1. Mengabaikan Kadar Emas (Kemurnian)
Kesalahan fatal pertama yang sering terjadi adalah mengabaikan kadar kemurnian emas. Untuk tujuan tabungan atau investasi jangka panjang, kadar emas yang lebih tinggi sangat direkomendasikan, seperti 24 karat (99,99% emas murni) atau 22 karat (91,6% emas murni). Semakin tinggi kadar emas, semakin murni kandungan emasnya, dan semakin baik kemampuannya untuk mempertahankan nilai intrinsiknya sebagai investasi.
Emas perhiasan seringkali memiliki kadar kemurnian yang lebih rendah, seperti 18K atau 14K, karena dicampur dengan logam lain. Penambahan logam ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan memungkinkan pembuatan desain yang lebih rumit. Namun, makin kecil kadar emas, kian murah harganya, dan jika tidak mengeceknya, investor bisa tidak tahu nilai sebenarnya dari perhiasan tersebut.
Emas dengan kadar rendah, yang sering disebut "emas muda" (sekitar 35% emas), memiliki nilai jual kembali yang jauh lebih rendah. Jika Anda ingin menjual kembali emas dengan kadar rendah, harganya pasti juga sangat rendah. Oleh karenanya, emas dengan kadar rendah kurang tepat dijadikan objek investasi, melainkan lebih cocok sebagai pelengkap penampilan.
2. Tidak Memperhitungkan Biaya Pembuatan (Ongkos/Upah)
Salah satu kesalahan fatal yang kerap terjadi saat membeli gelang emas untuk tujuan investasi adalah mengabaikan biaya pembuatan atau yang dikenal sebagai ongkos kerja. Biaya ini merupakan komponen tambahan yang dibebankan saat pembelian perhiasan emas dan bisa mencapai 10 hingga 30 persen dari total harga gelang emas.
Fatalnya, biaya pembuatan ini tidak dihitung saat menjual kembali emas. Artinya, nilai emas akan langsung terpotong dari harga beli awal, menyebabkan kerugian investasi. Ini adalah poin krusial yang sering luput dari perhatian investor pemula, padahal dampaknya signifikan terhadap keuntungan.
Biaya ongkos pembuatan emas memang berbeda-beda, tergantung tingkat kesulitan dan model emasnya. Emas yang dibuat di luar negeri atau model yang sedang tren biasanya memiliki ongkos yang lebih tinggi. Pemahaman akan variasi biaya ini penting untuk membuat keputusan pembelian yang cerdas.
3. Memprioritaskan Desain Rumit daripada Berat Emas Murni
Nilai investasi utama dari gelang emas terletak pada berat kandungan emas murninya, bukan pada kerumitan desainnya. Gelang dengan desain yang sangat rumit atau banyak detail biasanya memiliki biaya pembuatan (upah) yang lebih tinggi. Biaya upah ini seringkali tidak diperhitungkan saat Anda menjual kembali emas tersebut, sehingga mengurangi nilai jual kembali.
Untuk memaksimalkan nilai investasi, disarankan untuk fokus pada gelang dengan berat emas yang substansial dan desain yang relatif sederhana. Desain yang sederhana cenderung memiliki biaya upah yang lebih rendah. Dengan demikian, persentase nilai emas murni dalam total harga beli menjadi lebih besar, meningkatkan potensi keuntungan saat dijual kembali.
Gelang emas kecil cocok untuk fleksibilitas dan aksesibilitas. Model ini bisa dijual sebagian sesuai kebutuhan dana, lebih terjangkau, sekaligus praktis dipakai sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa kesederhanaan dan kepraktisan dapat menjadi nilai tambah dalam konteks investasi.
4. Tidak Meminta dan Menyimpan Sertifikat Keaslian/Surat Pembelian
Setiap kali Anda membeli perhiasan emas, sangat penting untuk meminta dan menyimpan sertifikat keaslian atau surat pembelian yang sah. Sertifikat ini berfungsi sebagai bukti autentikasi atas berat, kemurnian, dan keaslian emas. Tanpa sertifikat, toko emas mungkin meragukan keaslian dan asal-usul emas tersebut, yang dapat mengurangi nilai jualnya secara signifikan.
Sertifikat keaslian memiliki peran vital dalam proses jual beli emas. Keberadaannya memudahkan proses penjualan kembali serta menggadaikan emas, bahkan dapat meningkatkan nilai taksiran. Sertifikat emas penting sebagai bukti autentikasi yang mendukung klaim keaslian.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menyimpan sertifikat atau surat pembelian saat membeli emas. Dokumen ini adalah jaminan Anda terhadap keaslian produk dan akan sangat membantu dalam transaksi di masa mendatang, memastikan Anda tidak merugi karena masalah autentikasi.
5. Membeli dari Penjual yang Tidak Terpercaya
Membeli emas dari toko atau penjual yang tidak terpercaya adalah kesalahan fatal yang dapat menyebabkan kerugian besar. Penjual yang tidak dikenal atau tidak memiliki reputasi jelas berisiko tinggi menjual emas palsu atau emas dengan kadar yang tidak sesuai.
Toko emas terkemuka dan terpercaya umumnya memberikan jaminan keaslian, harga yang transparan, dan layanan purna jual yang memuaskan. Memilih penyedia emas yang punya reputasi baik dan tepercaya sangat penting, karena tidak jarang ada oknum yang menawarkan emas dengan harga sangat murah namun kualitasnya meragukan.
Penting untuk melakukan riset dan memeriksa ulasan pelanggan sebelum membeli untuk memastikan kualitas layanan dan produk yang ditawarkan. Dengan begitu, Anda dapat terhindar dari membeli emas palsu atau emas yang harganya lebih tinggi dari nilai pasar sebenarnya, sehingga investasi Anda tetap aman.
6. Tidak Memahami Perbedaan Nilai Jual Kembali (Buyback) Emas Perhiasan
Banyak pembeli tidak memahami bahwa harga jual kembali (buyback) gelang emas perhiasan akan jauh lebih rendah dibandingkan harga beli awalnya. Kesalahan fatal ini kerap terjadi dan dapat menyebabkan kekecewaan saat investor ingin mencairkan asetnya.
Perbedaan nilai ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk biaya pembuatan yang tidak diperhitungkan kembali, margin keuntungan dari toko, serta kemungkinan depresiasi desain. Faktor-faktor ini secara kolektif menurunkan harga jual kembali perhiasan emas.
Emas perhiasan lebih berfungsi sebagai aset guna yang memiliki nilai estetika, namun sering kali nilainya lebih rendah saat dijual kembali. Potongan jual emas perhiasan bisa mencapai 2,5% hingga 10% dari harga emas, atau bahkan biaya tetap per gram. Oleh karena itu, investasi emas perhiasan lebih cocok untuk jangka panjang, di mana harga buyback dapat melampaui spread dari harga beli.
7. Menjual Terlalu Cepat (Investasi Jangka Pendek)
Emas, termasuk gelang emas, merupakan investasi jangka panjang. Menjual emas terlalu cepat, terutama dalam waktu singkat setelah pembelian, dapat merugikan karena nilai emas cenderung naik secara bertahap. Emas merupakan investasi jangka panjang dan menjualnya terburu-buru dapat merugikan.
Toko emas seringkali memberikan potongan harga tertentu untuk setiap gram emas yang dijual secara terburu-buru, yang mengakibatkan harga jual yang lebih rendah dari harga pasar. Hal ini membuat investor kehilangan potensi keuntungan yang seharusnya bisa didapatkan jika menunggu lebih lama.
Untuk mendapatkan keuntungan optimal, investasi emas sebaiknya dipertahankan setidaknya 5-10 tahun. Investasi emas sangat cocok sebagai investasi jangka panjang sehingga hasilnya baru terasa setidaknya 5-10 tahun mendatang. Kesabaran adalah kunci dalam investasi emas perhiasan.
8. Mengabaikan Kondisi Fisik dan Perawatan Gelang
Mengabaikan kondisi fisik dan perawatan gelang emas dapat menyebabkan kerugian saat menjualnya. Emas yang rusak atau patah akan dibeli dengan harga lebih rendah oleh toko emas karena mereka harus memperhitungkan biaya perbaikan dan proses pemurnian.
Emas yang sering dipakai dapat mengalami keausan dan kerusakan seiring waktu. Anda disarankan untuk menghindari mengenakan perhiasan emas saat beraktivitas yang berpotensi merusaknya, seperti berolahraga atau membersihkan rumah. Kontak dengan bahan kimia keras juga harus dihindari karena dapat merusak kilau dan integritas emas.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kondisi emas agar tetap utuh dan bernilai tinggi. Simpan perhiasan emas Anda di tempat yang aman dan terlindung dari debu, kotoran, dan kelembaban yang berlebihan. Perawatan yang tepat akan memastikan nilai jual kembali gelang emas Anda tetap optimal.
People Also Ask
1. Mengapa kadar emas penting saat membeli gelang untuk tabungan?
Kadar emas tinggi (24K atau 22K) lebih baik untuk tabungan karena memiliki kandungan emas murni yang lebih tinggi dan nilai intrinsik yang stabil.
2. Apakah biaya pembuatan mempengaruhi nilai investasi gelang emas?
Ya, biaya pembuatan tidak dihitung saat menjual kembali, sehingga mengurangi nilai jual dan berpotensi merugikan investasi.
3. Mengapa harus menyimpan sertifikat keaslian saat membeli gelang emas?
Sertifikat adalah bukti autentikasi berat, kemurnian, dan keaslian emas, penting untuk proses jual beli dan mempertahankan nilai.
4. Berapa lama idealnya menyimpan gelang emas untuk investasi?
Emas adalah investasi jangka panjang, idealnya disimpan setidaknya 5-10 tahun untuk mendapatkan keuntungan optimal.
5. Bagaimana cara menjaga kondisi fisik gelang emas agar tidak merugi saat dijual?
Hindari aktivitas berat, bersihkan secara teratur, dan simpan di tempat aman untuk mencegah kerusakan yang menurunkan harga jual.