Harga Kripto Hari Ini 11 September 2025: Bitcoin hingga Dogecoin Kembali Menguat

6 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Kamis, (11/9/2025) pukul 7:15 WIB. Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 2,27 persen dalam 24 jam dan 1,94 persen sepekan. 

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 113.921 per koin atau setara Rp 1,87 miliar (asumsi kurs Rp 16.447 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik tipis 0,76 persen sehari terakhir, tetapi masih melemah 2,86 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 71,4 juta per koin. 

Harga kripto hari ini lainnya yakni Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 1,33 persen dan 4,13 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 14,6 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA naik 2,19 persen dalam sehari dan 5,28 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 14.535 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih menghijau. SOL naik 3,60 persen dalam sehari dan 5,97 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,69 juta per koin. 

Harga Kripto Lainnya

XRP kembali berada di zona hijau. XRP menguat 1,25 persen dalam sehari terakhir dan 4,51 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 49.024 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 2,31 persen dan 10,60 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 4,018 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini masih stabil. Harga keduanya masih berada di level USD 1,00, keduanya sama-sama melemah masing-masing 0,07 dan 0,09  persen

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,94 triliun atau setara Rp 64.801 triliun, menguat sekitar 1,88 persen dalam sehari terakhir.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Korea Selatan Perketat Aturan Pinjaman Kripto

Sebelumnya, Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC) resmi mengumumkan pedoman baru terkait pinjaman kripto pada 5 September 2025. Aturan ini ditujukan untuk menekan praktik berisiko, meningkatkan perlindungan investor, sekaligus menjaga stabilitas pasar keuangan digital di dalam negeri.

Dikutip dari coinmarketcap, Minggu (7/9/2025), langkah ini lahir dari kekhawatiran terhadap kerentanan pasar kripto yang kerap memicu pergeseran likuiditas.

Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan berharap, pembatasan leverage, bunga, dan jenis aset yang bisa dipinjamkan akan mengurangi potensi risiko berlebihan.

Dalam kebijakan baru ini, FSC membatasi besaran bunga pinjaman, melarang leverage berlebihan, serta hanya mengizinkan 20 aset kripto teratas untuk dijadikan jaminan. Selain itu, pinjaman yang didanai perusahaan akan diawasi lebih ketat demi melindungi pengguna ritel.

Dengan adanya pembatasan tersebut, regulator memperkirakan akan terjadi penurunan volume pinjaman berimbal hasil tinggi. Namun, hal ini sekaligus membuka jalan bagi minat investor institusional yang membutuhkan kerangka regulasi yang lebih jelas.

Dampak Jangka Pendek dan Panjang

Dalam jangka pendek, aturan baru diperkirakan menekan volatilitas pasar dengan menghilangkan praktik leverage ekstrem.

Sementara itu, dalam jangka panjang, regulasi ini diyakini akan meningkatkan transparansi, mendorong manajemen risiko yang lebih sehat, serta menyelaraskan Korea Selatan dengan standar global.

Regulasi serupa sebelumnya sempat memicu penurunan aktivitas di bursa kripto, tetapi pada akhirnya terbukti memperkuat stabilitas pasar.

Ke depan, analis memperkirakan pergeseran ke arah keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan staking langsung, seiring pelaku pasar menyesuaikan diri dengan aturan baru.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |