Harga Emas Perkasa, CEO Ark Invest Optimistis Prospek Bitcoin

1 week ago 9

Liputan6.com, Jakarta - CEO Ark Invest, Cathie Wood yakin bitcoin akan mengungguli emas meski alami koreksi baru-baru ini.

Mengutip Yahoo Finance, ditulis Selasa (9/9/2025), pada 6 September, Cathie Wood hadir di acara “In The Know” Ark di youtube dan membandingkan tren harga bitcoin dan emas saat ini.

Pendukung bitcoin sering menyebut kripto ini sebagai “emas digital”. Hal ini karena sifat lindung nilai yang ditawarkan dua aset itu terhadap inflasi. Hal ini mendorong analis untuk membandingkan kedua aset tersebut.

Rasio Bitcoin terhadap emas adalah metrik yang digunakan untuk membandingkan nilai relatif Bitcoin dan emas. Rasio ini mengukur berapa ons emas yang dibutuhkan untuk membeli satu Bitcoin.

"Rasio tersebut belum menembus tren naiknya, tetapi mengalami penurunan karena Bitcoin stagnan untuk sementara waktu dan emas terus naik,” ujar Wood.

Ia prediksi bitcoin akan melanjutkan tren naik seiring waktu. "Tetapi kami terus memperhatikannya, mencoba memahami apa yang ditunjukkan emas relatif terhadap bitcoin,” kata dia.

Bitcoin yang mencapai rekor baru pada USD 124.457,12 pada 14 Agustus telah turun 3,75% selama sebulan terakhir.

Di sisi lain, emas telah naik lebih dari 7% selama periode yang sama. Harga emas juga menyentuh rekor di USD 3.645,67 per ounce pada 8 September.

Harga Emas

Pendiri Real World Asset (RWA), Kevin Rusher menuturkan, selama beberapa hari terakhir, emas telah melanjutkan relinya. Hal ini karena kekhawatiran geopolitik kembali membebani pasar.

“Dengan demikian, emas telah mengambil alih posisi aset berkinerja terbaik tahun ini dari bitcoin,” ujar Rusher.

Ia menambahkan, Goldman Sachs kini memprediksi harga emas dapat mencapai level tertinggi yang mencengangkan yaitu USD 5.000 per ounce jika perseteruan Presiden Trump dengan Federal Reserve berlanjut.

Rusher juga mengapresiasi tokenisasi emas. Tokenisasi memungkinkan kelompok investor kripto semakin berkembang untuk menambahkan emas ke portofolio tanpa membeli emas batangan dan ETF.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

El Salvador Dongkrak Cadangan Emas Setelah Diversifikasi di Bitcoin

Sebelumnya, bank sentral El Salvador meningkatkan cadangan emas untuk pertama kali dalam lebih dari tiga dekade.

Mengutip Kitco, Senin (8/9/2025),El Salvador mengumumkan hal itu pada Kamis pekan lalu. Bank sentral El Salvador membeli 13.999 troy ounce senilai USD 50 juta atau Rp 819,83 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.396) .

Bank sentral El Salvador mengatakan pembelian itu merupakan bagian dari strategi jangka menengah dan panjang untuk diversifikasi dan memperkuat cadangan internasional.

Dengan akuisisi ini, kepemilikan emas El Salvador meningkat dari 44.106 troy ounce menjadi 58.105 troy ounce dengan nilai USD 207,4 juta atau Rp 3,40 triliun. Aksi belie mas itu pertama sejak 1990.

Aset Strategis

“Emas adalah aset bernilai strategis universal, membantu mendukung kesehatan keuangan jangka panjang El Salvador, melindungi perekonomian dari perubahan struktural di pasar internasional, dan memastikan stabilitas serta kepercayaan yang lebih besar bagi penduduk dan investor,” kata bank sentral.

“Perlu dicatat implementasi strategi ini dimungkinkan berkat penguatan aset bank sentral dalam beberapa tahun terakhir, yang menjamin kesehatan sistem keuangan Salvador, dalam konteks peningkatan stabilitas makroekonomi di negara tersebut sebagai hasil dari berbagai kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Nayib Bukele.”

Diversifikasi Cadangan Devisa

Langkah ini menandai kembalinya El Salvador ke emas setelah 30 tahun absen. Namun, negara ini telah aktif dalam mendiversifikasi cadangan devisanya, terutama dengan membeli Bitcoin sejak 2021, tahun yang sama ketika mata uang digital tersebut diakui sebagai alat pembayaran yang sah.

Aset Bitcoin

El Salvador tetap menjadi satu-satunya negara yang secara publik mengungkapkan Bitcoin sebagai bagian dari aset cadangan devisanya. Bank sentral saat ini memegang 6.287 Bitcoin, senilai sekitar USD 698 juta atau Rp 11,44 triliun.

Meskipun mata uang kripto ini berfluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, nilai kepemilikan El Salvador telah meningkat sekitar USD 400 juta atau Rp 6,56 triliun.

Analis mengatakan El Salvador kembali ke emas menyoroti pentingnya permintaan bank sentral yang berkelanjutan.

Dalam wawancara dengan Kitco News, Direktur Pelaksana di Metals Focus, Philip Newman mencatat, meskipun permintaan mungkin melambat karena emas diperdagangkan di atas USD 3.500 per ounce, ia tidak memperkirakan permintaan tersebut akan hilang.

Tanpa merujuk bank sentral tertentu, Newman menambahkan, alasan untuk melakukan diversifikasi ke emas tetap kuat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |