Liputan6.com, Jakarta - Komunitas kripto tengah menantikan debut bursa perdagangan dana (exchange-traded fund/ETF) pertama di Amerika Serikat (AS) yang terkait dengan meme coin pada 18 September 2025.
Produk tersebut adalah Rex Shares-Osprey Dogecoin ETF (DOJE) yang diyakini bisa menjadi terobosan bagi Dogecoin sebagai meme coin pionir. Meski demikian, muncul perdebatan soal kegunaan (utility) Dogecoin. Demikian mengutip dari Yahoo Finance, Rabu (17/9/2025).
Analis Bloomberg, Eric Balchunas menilai, langkah ini unik karena sepertinya ini ETF pertama di AS yang secara sengaja menampung aset tanpa utilitas.
Balchunas menegaskan komentarnya bukan untuk menghakimi Dogecoin, melainkan menekankan meme coin memang diciptakan untuk “bersenang-senang dan berspekulasi.”
CEO aplikasi komunikasi finansial NoOnes, Ray Youssef, menilai ada hal lebih besar di balik peluncuran ETF ini. Dalam sesi bersama TheStreet Roundtable, ia menuturkan, dorongan utama hadirnya DOJE adalah tingginya permintaan investor, bukan soal utilitas.
Dia mengatakan, ini menandakan gelombang baru produk investasi berbasis kripto akan lebih ditentukan oleh minat pasar dibandingkan fungsi koin itu sendiri.
Youssef menambahkan, peluncuran ini akan membuktikan “keberlanjutan” kategori ETF meme coin meski tanpa kegunaan koin.
“Namun justru karakteristik inilah yang bisa membuatnya populer di kalangan investor ritel dan trader frekuensi tinggi yang melihat kripto sebagai representasi budaya internet dan momentum sosial,” ujarnya.
Prediksi Reli 30% Dogecoin
Jika selera risiko kembali menguat di pasar, Youssef menilai performa ETF yang solid bisa mendorong investor TradFi (traditional finance) untuk memperluas portofolio mereka ke Dogecoin.
Bahkan, arus masuk dana meskipun kecil ke DOJE bisa mengangkat harga Dogecoin ke USD 0,35 pada kuartal I 2026. Saat ini, Dogecoin diperdagangkan di kisaran USD 0,2681, yang berarti potensi kenaikan 30%.
Namun, Youssef juga mengingatkan risiko arus masuk yang mengecewakan bisa memicu penurunan berantai hingga ke level USD 0,24.
Prediksi Reli 30% XRP
Tidak hanya Dogecoin, Rex Shares-Osprey XRP ETF juga diperkirakan akan meluncur pekan ini. Youssef memperkirakan arus masuk yang kuat ditambah persetujuan sinkron untuk ETF XRP lainnya dapat mendongkrak harga XRP ke USD 3,50, bahkan berpotensi menembus USD 4 pada kuartal I 2026.
Saat berita ini ditulis, XRP diperdagangkan di level USD 3,017, sehingga potensi lonjakan lebih dari 30% terbuka lebar.
Bukan Elon Musk, Ini Penyebab Harga Dogecoin Reli
Sebelumnya, harga dogecoin (DOGE) reli didorong sejumlah faktor dan bukan karena Elon Musk.
Berdasarkan data coinmarketcap.com, Senin (15/9/2025), harga dogecoin naik 21% dalam sepekan terakhir. Selama 24 jam terakhir, harga dogecoin (DOGE) turun 2,15% ke posisi USD 0,2803.
Mengutip Yahoo Finance, reli harga dogecoin dinilai didorong bergai faktor. Salah satunya antisipasi exchange traded fund (ETF) Dogecoin yang dinantikan.
Seharusnya ETF DOGE diluncurkan pada pekan lalu. Selain itu, akumulasi treasury dan leverage spekulatif juga mendorong reli harga DOGE. Leverage merupakan pemakaian dana pinjaman untuk membeli aset dan investasi. Namun, peringatan analis kalau harga sedang mencapai resistance menekan harga DOGE.
Harga Dogecoin
DOGE telah diperdagangkan antara USD 0,27 dan USD 0,30 selama sehari terakhir setelah menyentuh USD 0,3070 secara intraday membuatnya naik secara mingguan dan bulanan tetapi volatile dalam jangka pendek.
Harga dogecoin telah naik ke level terendah USD 0,30 sebelum kembali turun sekitar USD 0,26 hingga USD 0,27 dengan level terbaru mendekati USD 0,2749.
Banyak trader menggunakan leverage, artinya mereka meminjam uang untuk membuat taruhan yang lebih besar pada DOGE. Di Binance dan OKX, untuk setiap satu orang yang bertaruh melawan DOGE, sekitar dua hingga tiga orang bertaruh akan naik.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.