Liputan6.com, Jakarta - Komite Perbankan Senat Amerika Serikat (AS) merilis draf terbaru rancangan undang-undang (RUU) struktur pasar kripto pada September 2025. RUU yang diberi nama Undang-Undang Inovasi Keuangan Bertanggung Jawab tahun 2025 ini mengusulkan kerangka kerja komprehensif untuk mengatur aset digital di seluruh AS.
Dikutip dari coinmarketcap, Minggu (7/9/2025), RUU Kripto ini dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara mendorong inovasi dan memberikan panduan regulasi yang jelas. Harapannya, langkah ini akan menarik lebih banyak partisipasi institusional ke pasar kripto dan memengaruhi aset digital utama seperti Ethereum dan Bitcoin.
Draf RUU ini dipimpin oleh Tim Scott, serta melibatkan beberapa senator lain seperti Cynthia Lummis, Bill Hagerty, dan Bernie Moreno.
Salah satu poin penting dalam RUU ini adalah perlindungan dan pengecualian bagi para pengembang dan validator. Selain itu, draf ini juga memperjelas status aset digital tertentu, seperti NFT (Non-Fungible Token).
Draf ini ditargetkan untuk disahkan pada September 2025, dan saat ini sedang dalam proses mengumpulkan masukan publik untuk perbaikan dan keterlibatan para pemangku kepentingan.
Partisipasi Institusional
Para ahli meyakini RUU ini akan membawa dampak positif yang besar. Kehadirannya diprediksi dapat mendorong kolaborasi antara Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC).
Selain itu, kejelasan hukum yang ditawarkan RUU ini diharapkan dapat membuka aliran pendanaan ventura dan meningkatkan partisipasi lembaga keuangan tradisional di pasar kripto.
Dampak awal dari draf RUU ini terlihat dari meningkatnya partisipasi institusional, berkat adanya rezim pendaftaran sementara untuk bursa komoditas digital. Pengembang dan validator juga diperkirakan akan menyambut baik perlindungan dan kejelasan klasifikasi aset yang baru.
Mengapa Regulasi Penting bagi Pasar Kripto?
Secara historis, pasar kripto sering kali merespons positif terhadap klarifikasi regulasi. Upaya legislatif sebelumnya, seperti Undang-Undang CLARITY, sering kali menghasilkan lonjakan aktivitas token, peningkatan harga aset, dan volume perdagangan yang didorong oleh kepatuhan.
Para ahli memperkirakan RUU baru ini dapat memicu perkembangan yang lebih besar di sektor keuangan, regulasi, dan teknologi di pasar kripto AS.
Seorang pakar aset digital dan keuangan Amanda Tuminelli, menyoroti pentingnya perlindungan yang ditawarkan RUU ini.
"Draf struktur pasar baru dari Senat Perbankan memiliki bahasa perlindungan pengembang terbaik yang pernah kami lihat hingga saat ini. Masih mempelajari sisa RUU ini, tetapi ini patut dirayakan segera," ujarnya.