China Luncurkan Proyek Penelitian Risiko Stablecoin

1 week ago 9

Liputan6.com, Jakarta - The National Natural Science Foundation China (NSFC) atau Yayasan Ilmu Pengetahuan Alam Nasional China mengumumkan peluncuran Proyek Manajemen Darurat Fase 3 2025 dengan fokus pada tata kelola risiko stablecoin global. Proyek ini menyediakan dana penelitian hingga 300.000 yuan.

Dikutip dari coinmarketcap, Sabtu (6/9/2025), program ini bertujuan memperdalam pemahaman akademis tentang dampak stablecoin terhadap sistem keuangan global, meski saat ini belum memiliki implikasi langsung terhadap pasar.

Tema penelitian yang ditawarkan mencakup struktur stablecoin, transmisi risiko, serta potensi kerangka regulasi di masa depan.

Rincian Proyek

  • Pendanaan: Maksimal 300.000 yuan untuk keseluruhan proyek.
  • Alokasi per subtema: Tidak lebih dari 200.000 yuan.
  • Durasi riset: 10–12 bulan.
  • Batas pengajuan proposal: 9 Oktober 2025.

Baik individu maupun tim dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan dana riset ini. Proposal yang diterima akan didukung penuh dengan sumber daya akademik NSFC.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Fokus Akademis, Belum Ada Pernyataan Regulator

Hingga kini, belum ada komentar resmi dari regulator atau pemerintah terkait proyek ini. Namun, keterlibatan komunitas riset menunjukkan inisiatif ini bisa menjadi pijakan penting dalam merumuskan kebijakan keuangan digital di masa depan.

Eksplorasi NSFC terhadap stablecoin sebenarnya bukan hal baru. Penelitian serupa pada tahun-tahun sebelumnya telah membantu membentuk wawasan regulasi di Tiongkok dan mendorong diskusi yang lebih luas di tingkat global.

Para analis meyakini riset ini dapat memberikan arahan bagi praktik regulasi stablecoin di masa depan, sekaligus membuka peluang kerja sama keuangan internasional yang lebih erat.

Fed Gelar Rapat Besar, Bahas Stablecoin dan Tokenisasi

Sebelumnya, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan mengadakan Konferensi Inovasi Pembayaran pada 21 Oktober 2025. Acara yang dipimpin oleh Gubernur Christopher Waller ini akan berfokus pada topik-topik krusial seperti stablecoin, tokenisasi, dan kecerdasan buatan (AI).

Konferensi ini akan diselenggarakan di Washington D.C. dan bertujuan untuk memahami dampak teknologi baru ini terhadap sistem pembayaran.

Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (4/9/2025), konferensi ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan The Fed untuk mengukur peran mata uang digital dalam sistem keuangan global.

Gubernur Christopher Waller sendiri telah sering menekankan pentingnya beradaptasi dengan perubahan teknologi demi melayani kebutuhan konsumen dan bisnis.

"Inovasi telah menjadi hal yang konstan dalam pembayaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan bisnis yang terus berubah," kata Waller. 

"Saya menantikan untuk mengkaji peluang dan tantangan teknologi baru, menyatukan ide-ide tentang cara meningkatkan keamanan dan efisiensi pembayaran, serta mendengar dari mereka yang membantu membentuk masa depan pembayaran," lanjut dia. 

Sinyal Positif

Fokus utama acara ini adalah dialog kebijakan, bukan masalah pendanaan, dengan penekanan pada implikasi regulasi dan teknologi untuk stablecoin.

Langkah The Fed yang baru-baru ini melonggarkan aturan bagi bank untuk menawarkan layanan kripto dianggap sebagai sinyal positif untuk memfasilitasi pertumbuhan pasar aset digital. Oleh karena itu, para pelaku pasar berharap diskusi ini akan membawa kejelasan regulasi yang sangat dibutuhkan.

Meskipun Waller menunjukkan optimisme, ia juga bersikap hati-hati dan tidak memberikan pernyataan spesifik tentang hasil konferensi.

Ketidakhadiran Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pernyataan ini membuat banyak pihak menunggu kejelasan lebih lanjut. Namun, bagi industri kripto, konferensi ini dianggap sebagai momen krusial yang berpotensi membentuk masa depan regulasi dan praktik industri.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |