Chainalysis: Kawasan Asia Pasifik Pimpin Adopsi Kripto di Dunia

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan riset blockchain Chainalysis, Asia Pasifik menjadi kawasan dengan pertumbuhan adopsi kripto tercepat.

Mengutip Yahoo Finance, Kamis (25/9/2025),  dalam indeks adopsi global 2025 tahunannya, Chainalysis menyatakan, India, Pakistan dan Vietnam memimpin aktivitas kripto global. Volume transaksi di kawasan Asia Pasifik (APAC) tumbuh dari USD 1,4 triliun atau Rp 23.448 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.748) menjadi USD 2,36 triliun atau Rp 39.506 triliun.

Laporan itu menyebutkan telah mengambil data dari 12 bulan terakhir yang berakhir pada Juni 2025.

“Pada 2025, APAC memperkuat statusnya sebagai pusat global aktivitas kripto akar rumput, dipimpin oleh India, Pakistan dan Vietnam yang populasinya mendorong adopsi yang meluas di seluruh layanan terpusat dan terdesentralisasi,” kata laporan itu.

Chainalysis menambahkan, Amerika Latin berada tepat di belakang kawasan APAC, dengan volume transaksi melonjak 63% dalam kurun waktu satu tahun.

Amerika Utara dan Eropa masing-masing menerima lebih dari USD 2,2 triliun atau Rp 36.848 triliun dan USD 2,6 triliun atau R[ 43.534 triliun, kata laporan itu, tetapi tidak ada kawasan yang mengalami lonjakan aktivitas setajam APAC dan Amerika Latin.

Aktivitas di Amerika Utara

Laporan itu lebih lanjut mengatakan kejelasan regulasi di Amerika Serikat (AS) menyebabkan pertumbuhan 49% di Amerika Utara.

Tahun lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS akhirnya menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin dan Ethereum, yang memberikan investor kesempatan untuk membeli mata uang kripto melalui instrumen investasi teregulasi yang diperdagangkan di bursa saham.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Startup Kripto Zerohash Kantongi Dana Segar Rp 1,73 Triliun, Gaet Investor Terkemuka

Sebelumnya, startup infrastruktur kripto Zerohash berhasil mendapatkan investasi sebesar USD 104 juta atau sekitar Rp 1,73 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.665).

Dikutip dari CNBC, Rabu (24/92025), pendanaan terbaru ini cukup menarik perhatian karena didukung oleh sejumlah perusahaan finansial terkemuka, dari SoFi hingga Morgan Stanley. 

Pendanaan Seri D ini dipimpin oleh Interactive Brokers, perusahaan automated trading berskala global. Dalam wawancara dengan CNBC, pendiri dan CEO Zerohash  Edward Woodford menuturkan, beberapa investor yang ikut serta dalam pendanaan ini juga tercatat sebagai klien perusahaan.

"Kami ingin menggandeng nama-nama terbesar dan paling terpercaya di dunia. Harapannya, mereka bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan teknologi baru ini," kata Woodford.

Dana Kelolaan Apollo

Zerohash menambahkan, dana kelolaan milik Apollo juga ikut ambil bagian dalam putaran investasi ini. Zerohash merupakan bagian dari gelombang startup kripto yang berkembang berkat iklim regulasi yang lebih mendukung di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sejak Trump resmi menjabat tahun ini, sikap pemerintah Amerika Serikat terhadap kripto berubah cukup drastis. Pada periode sebelumnya, di bawah pengawasan Gary Gensler selaku Ketua SEC (otoritas pasar modal AS), pemerintah cenderung memandang kripto penuh dengan skeptisme. Kini, pemerintah justru lebih terbuka dan mendukung perkembangan teknologi ini.

Perubahan Sikap Pemerintah AS

Perubahan sikap pemerintah ini mendorong minat perusahaan finansial terkemuka seperti Morgan Stanley dan Bank of America untuk terlibat dalam dunia kripto.

Layanan Kripto

Bahkan, CEO SoFi Anthony Noto sempat menyampaikan kepada CNBC pada April lalu bahwa ia siap menghadirkan kembali layanan trading kripto setelah adanya perubahan regulasi.

Didirikan pada 2017, Zerohash fokus menyediakan layanan berbasis blockchain untuk bank dan perusahaan fintech. Ada tiga bidang utama yang mereka tawarkan, yakni trading kripto, stablecoin, dan tokenisasi. 

Woodford menambahkan, sebagian dari dana investasi akan digunakan untuk memperluas penerapan di ketiga lini bisnis tersebut, dengan menggandeng berbagai klien yang turut menanamkan modal.

Chainalysis mencatat percepatan adopsi institusional di negara tersebut. Presiden Donald Trump, yang berkampanye untuk membantu industri ini, juga telah membantu perkembangan lanskap regulasi, terutama dengan stablecoin, menurut laporan tersebut.

Pengesahan UU Genius

Pada Juli, Trump mengesahkan Undang-Undang GENIUS, yang menetapkan kerangka kerja untuk menerbitkan dan memperdagangkan token tersebut di AS.

Stablecoin adalah mata uang kripto dengan harga yang relatif tetap yang biasanya dipatok pada mata uang fia, seringkali dolar AS.

Bank dan perusahaan terkemuka kini tertarik untuk menerbitkan token digital ini dengan harapan dapat merampingkan pembayaran, tambah laporan tersebut.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |