Liputan6.com, Jakarta - Bursa kripto Kraken sedang dalam negosiasi lanjutan untuk mengamankan pendanaan baru yang dapat memberikan valuasi perusahaan sekitar USD 20 miliar atau Rp 333,37 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.668).
Pendanaan itu akan mencakup komitman sebesar USD 200 juta atau Rp 3,33 triliun-USD 300 juta atau Rp 5 triliun dari investor strategis. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (28/9/2025).
Seorang juru bicara Kraken menolak berkomentar mengenai laporan tersebut.
Kesepakatan ini, yang bergantung pada kondisi pasar, akan menyusul putaran penggalangan dana perusahaan sebesar USD 500 juta atau Rp 8,33 triliun dengan valuasi USD 15 miliar atau Rp 250,02 triliun awal tahun ini, tambah laporan tersebut.
Minat investor terhadap perusahaan kripto telah meningkat karena kelas aset ini mendapatkan manfaat dari regulasi yang lebih jelas dan adopsi institusional yang lebih luas.
Tren ini telah mendorong beberapa perusahaan kripto untuk go public, termasuk penerbit stablecoin Circle, pemberi pinjaman blockchain Figure, dan bursa kripto Bullish, yang semuanya diterima dengan baik selama debut pasar mereka.
Sekilas Soal Kraken
Kraken, didirikan pada 2011, adalah bursa kripto global utama yang menawarkan perdagangan spot, margin, dan derivatif. Platform ini mendukung lebih dari 200 aset, delapan mata uang fiat, dan melayani lebih dari sembilan juta pedagang dan institusi di seluruh dunia, menurut situs webnya.
Pada Maret, Kraken mengumumkan akan mengakuisisi platform perdagangan berjangka ritel NinjaTrader dalam kesepakatan senilai USD 1,5 miliar atau Rp 25 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Perusahaan Kripto Ramaikan IPO di AS
Sebelumnya, penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Amerika Serikat (AS) akan menjadi tersibuk sejak 2021. Hal ini seiring perusahaan-perusahaan kripto menjadi penopang pasar yang terpuruk akibat ketidakpastian tarif pada April.
Selain itu, sambutan meriah pada hari pertama bagi raksasa stablecoin Circle, bursa kripto Bullish dan pemberi pinjaman blockchain Figure telah memperkuat minat investor terhadap sektor aset digital. Aset ini yang telah membuat kemajuan signifikan menuju penerimaan arus utama berkat regulasi yang signifikan.
Selanjutnya seiring semakin terbukanya sikap pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap sektor yang dulu terpinggirkan juga menjadi katalis positif. Selain itu, arus exchange traded fund (ETF) dan adopsi institusional juga meningkat sehingga mendorong perusahaan kripto IPO.
Sentimen Kripto
“Investor semakin memandang aset digital sebagai aset kelas tersendiri, alih-alih instrument spekulatif murni,” ujar CEO perusahaan riset IPO IPOX, Josef Schuster dikutip dari laman Channel News Asia.
Seiring sentimen itu, salah satu perusahaan startup kustodian kripto BitGo juga akan menggelar penawasan saham perdana ke public. Dalam pengajuan IPO di AS pada Jumat pekan ini, pendapatan startup kustodian kripto BitGo hampir naik empat kali lipat pada semester pertama 2025.
Kinerja Perseroan
Didirikan pada 2013, BitGo adalah salah satu perusahaan kustodian kripto terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan ini menyimpan dan melindungi aset digital untuk klien, sebuah peran yang semakin penting seiring meningkatnya minat institusional terhadap kripto.
Kinerja BitGo
Perusahaan ini memperoleh valuasi sebesar USD 1,75 miliar atau sekitar Rp 28,96 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.549) dalam putaran pendanaan 2023.
BitGo melaporkan laba sebesar USD 12,6 juta atau sekitar Rp 208,52 miliar dengan pendapatan sebesar USD 4,19 miliar atau Rp 69,34 triliun untuk enam bulan yang berakhir pada 30 Juni, dibandingkan dengan laba sebesar USD 30,9 juta atau Rp 511,38 miliar dengan pendapatan sebesar USD 1,12 miliar atau Rp 18,5 triliun pada tahun sebelumnya.
BitGo berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York dengan simbol "BTGO". Goldman Sachs dan Citigroup adalah penjamin emisi utama untuk penawaran ini.