Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto kembali memperlihatkan sifat alaminya yang penuh gejolak. Harga Bitcoin tiba-tiba merosot menembus level penting USD 112.000 dan sempat diperdagangkan di kisaran USD 111.883,72 di Binance.
Penurunan tajam ini langsung memicu kekhawatiran sekaligus perdebatan di kalangan investor maupun penggemar kripto.
Dikutip dari coinmarketcap, Rabu (10/9/2025), memahami penyebabnya menjadi kunci, karena pergerakan harga Bitcoin jarang dipengaruhi satu faktor saja. Biasanya, ada kombinasi dari kondisi ekonomi global, sentimen pasar, hingga faktor teknikal yang memicu perubahan harga. Simak penjelasanya:
Faktor Penyebab Penurunan
Ada beberapa hal yang kemungkinan mendorong kejatuhan harga ini:
Ketidakpastian global: Kekhawatiran terhadap inflasi atau kenaikan suku bunga sering membuat investor meninggalkan aset berisiko seperti kripto, lalu beralih ke aset yang dianggap lebih aman.
Aksi jual besar-besaran: Pergerakan dari investor besar atau “whales” bisa menciptakan tekanan jual yang kuat. Jika banyak Bitcoin masuk ke pasar sekaligus, harga wajar saja turun.
Tekanan teknikal: Ketika harga menembus level support tertentu, sistem perdagangan otomatis bisa memicu gelombang jual tambahan, membuat penurunan makin dalam.
Dampak Bagi Investor
Bagi trader jangka pendek, penurunan semacam ini bisa memicu kerugian besar atau bahkan margin call. Namun, bagi investor jangka panjang (HODLers), momen ini justru sering dianggap sebagai kesempatan membeli Bitcoin lebih murah.
Yang jelas, panik dan ikut-ikutan menjual biasanya berakhir dengan penyesalan. Sebaliknya, penting untuk mengevaluasi kembali portofolio, menimbang ulang toleransi risiko, serta mengingat tujuan investasi awal.
Strategi Menghadapi Volatilitas
Kejatuhan harga memang menantang, tetapi juga bisa jadi kesempatan. Beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan:
Evaluasi portofolio: Pastikan kamu tidak terlalu bergantung pada satu aset. Diversifikasi bisa membantu mengurangi risiko.
Gunakan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA): Investasikan jumlah tetap secara berkala, tanpa peduli naik-turunnya harga. Cara ini bisa meratakan harga beli dalam jangka panjang.
Tetap ikuti informasi: Cari sumber terpercaya, jangan mudah terbawa berita sensasional.
Siapkan mental untuk fluktuasi: Pasar kripto memang sangat volatil. Harga bisa naik tajam maupun turun drastis dalam waktu singkat.
Amankan aset: Simpan Bitcoin di dompet digital yang aman, terutama dompet hardware, untuk mengurangi risiko.
Bagaimana Prospeknya?
Tidak ada yang bisa memastikan arah harga Bitcoin berikutnya. Beberapa analis yakin tren jangka panjang masih positif, didukung adopsi institusional, kemajuan teknologi, dan penerimaan global yang terus berkembang. Namun, tidak menutup kemungkinan harga masih akan berkonsolidasi sebelum melanjutkan tren berikutnya.
Pemantauan faktor makroekonomi, volume perdagangan, hingga data on-chain akan sangat penting dalam beberapa minggu mendatang.
Bagi investor, riset mandiri dan konsultasi dengan penasihat keuangan tetap menjadi langkah bijak.