6 Makanan yang Selalu Bikin Ngidam, Bisa Ungkap Kepribadian

Liputan6.com, Jakarta Kita semua pasti punya makanan favorit yang mungkin berberda-beda dari yang lain. Seperti misalnya ada yang suka makanan pedas, asin, gurih, tapi ada juga yang tidak suka sama sekali. Hal ini pun tidak apa-apa dan tidak akan menjadi masalah yang serius.

Alasannya karena indera perasa setiap orang merupakan hasil interaksi yang rumit antara berbagai senyawa perasa, molekul aroma, dan reseptor sensorik pada indra perasa dan sistem penciuman kita. Kombinasi rasa manis, asin, asam, pahit, dan umami (gurih), bersama dengan persepsi aroma yang berbeda, menciptakan pengalaman sensorik yang ditafsirkan otak kita sebagai rasa tertentu.

Melansir dari Your Tango, Kamis (10/7/2025), sains rumit ini tidak hanya memandu preferensi kuliner kita, tetapi juga memengaruhi ingatan, emosi, dan kenikmatan kita terhadap makanan secara keseluruhan. Itulah alasan mengapa kita masing-masing memiliki preferensi makanan yang berbeda.

Namun, hal ini bisa lebih mendalam lagi. Makanan dan selera favorit kita dapat mengungkapkan berbagai hal tentang tipe kepribadian kita. Jadi, apa hubungan antara tipe kepribadian Anda dan preferensi rasa Anda? Inilah jawabannya:

1. Makanan pedas dan panas

Beberapa orang menyukai makanan pedas, termasuk Anda. Jika iya, Anda termasuk orang yang pemberani dan bersedia mencoba hampir apa saja. Perubahan tidak membuat Anda takut — kebosananlah yang membuat Anda takut. Anda akan semakin merasa kepanasan dan akan berusaha menahan diri untuk tidak minum air kecuali benar-benar terpaksa.

Capsaicin, molekul yang menghasilkan sensasi panas, diyakini dapat menurunkan risiko kanker lambung, tetapi bukan itu alasan Anda sangat menyukai rasa panas. Saat kita menelan saus pedas atau cabai, sensasi panasnya bukan hanya hangat; tetapi juga terasa menyakitkan. Orang yang lebih menyukai makanan super pedas menghadapi bahaya dan rasa sakit tanpa banyak risiko, dan merasa lega ketika rasa pedasnya berakhir.

"Orang-orang juga menyukai rasa takut dan gairah yang dihasilkan oleh wahana roller coaster, terjun payung, atau film horor," tulis Paul Rozin, seorang profesor psikologi di University of Pennsylvania dan kepala sebuah studi yang dilakukan, dalam jurnal Motivation and Emotion. "Memakan cabai bisa jadi merupakan bentuk masokisme, sebuah ajakan untuk mencari bahaya yang disengaja."

Momen hari pertama tahun baru 2025 di sebuah rumah makan padang di Godean, Sleman, DIY diwarnai insiden pengeroyokan pada dini hari. Sejumlah pemuda datang dan hendak membeli kuah gulai di RM Sinar Minang, namun karyawan menjawab bila kuah telah habi...

Makanan pahit seperti kopi, cokelat tanpa pemanis, zaitun, endive, pare, escarole, dan kale diketahui dapat membantu mengelola kadar kolesterol dan membantu metabolisme lemak, tetapi tidak semua orang menyukai rasanya.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Appetite, jika Anda menyukai makanan dan minuman pahit, Anda mungkin memiliki sejumlah sifat kepribadian yang gelap, termasuk keegoisan, sadisme, dan narsisme. Jika Anda menyukai rasa pahit, Anda mungkin tidak hanya antisosial, tetapi juga psikopat.

Peneliti Christina Sagioglou dan Tobias Greitemeyer, dari Universitas Innsbruck di Austria, menemukan bahwa preferensi rasa pahit berkaitan dengan beberapa sifat kepribadian yang sangat tidak menyenangkan.

"Preferensi rasa pahit secara umum muncul sebagai prediktor kuat untuk Machiavellianisme, psikopati, narsisme, dan sadisme sehari-hari," tulis para peneliti.

Namun, tidak semuanya buruk bagi para pencinta rasa pahit. Ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa dalam hal rasa pahit, tidak ada satu pun yang cocok untuk semua orang, dan itu terutama karena ada ratusan senyawa pahit yang diketahui.

Dan itu berarti mungkin masih banyak lagi yang belum kita temukan. Yang lebih penting dari itu adalah manfaat kesehatan yang ditemukan para peneliti terkait dengan beberapa makanan pahit seperti sayuran berdaun hijau tua dan kopi hitam.

Berkat evolusi dan perbedaan budaya, kita telah mempelajari bahwa beberapa orang secara genetik cenderung mematikan beberapa reseptor rasa pahit mereka dan benar-benar menikmatinya tanpa menunjukkan ciri-ciri kepribadian yang tidak menyenangkan. Sebuah studi bahkan mengaitkan gen pencinta pahit dengan umur panjang.

Jika Anda menginginkan keripik kentang, tubuh Anda mungkin sebenarnya memberi tahu Anda bahwa Anda kekurangan mineral dan perlu menambah asupan kalium, kalsium, dan zat besi.

Orang yang menyukai garam cenderung mengikuti arus, tetapi tetap frustrasi dengan hal-hal kecil yang mengganggu dalam hidup, seperti tidak bisa membersihkan noda di pakaian atau terjebak macet. Meskipun mereka kompetitif dan ambisius, mereka tetap percaya pada takdir.

Mereka juga makhluk yang sangat ingin tahu dan cenderung gemar mencari hal-hal baru. Meskipun profil makanan ini belum dikonfirmasi oleh sains, banyak yang setuju dengan kepribadian mereka.

Dr. Alan Hirsch, seorang ahli saraf dan psikiater, serta pendiri Smell and Taste Treatment and Research Foundation di Chicago, mengatakan kepada MSN bahwa dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa pecinta makanan asin menyukai kepuasan instan. Namun, hal itu dapat membuat mereka mudah frustrasi dengan ketidaknyamanan kecil.

Namun Hirsch mencatat bahwa semuanya seimbang karena, mereka ambisius dan menikmati imbalan baik dalam bisnis maupun kesenangan.

Suka makanan manis? Jika gula adalah kesukaan Anda, kebiasaan itu sulit dihentikan. Memang, ada pengganti gula, tetapi rasa manisnya tidak sama.

Penelitian menunjukkan bahwa menyukai makanan manis berarti Anda memiliki kepribadian yang manis. Studi tersebut menemukan bahwa mengonsumsi makanan manis berpotensi meningkatkan kecenderungan kita untuk menyenangkan dan membantu, dan menekankan bahwa rasa manis adalah pengalaman yang menenangkan dan memuaskan secara universal.

Jika Anda lebih suka makanan manis, Anda cenderung suka bertualang dan mengambil risiko. Jika Anda khususnya menyukai cokelat, Anda adalah orang yang suka membantu, rentan secara emosional, menawan, genit, dan agak seperti ratu drama. Mengenai mereka yang menyukai makanan manis.

Hirsch mencatat, "Mereka menawan, genit, dan bahkan mungkin memiliki kecenderungan untuk berdrama. Tetapi hal ini membuat mereka agak rentan dalam hubungan, meskipun mereka benar-benar menikmati keintiman dan romansa."

Orang yang lebih menyukai makanan asam, jeruk, atau asam mungkin merasa cemas, stres, dan sangat waspada terhadap kesehatan mereka. Untungnya, hal-hal yang Anda idamkan dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan menurunkan tingkat stres Anda.

Orang yang menyukai rasa asam cenderung memiliki standar yang tinggi dan tidak mudah merasa puas. Mereka mungkin menunjukkan kecenderungan untuk bersikap terlalu teliti dan terkadang bersikap keras. Selain itu, mereka rentan terhadap kecemasan yang cepat dan sering kali berpikir berlebihan. Psikolog Susan Albers, penulis "EatQ," mengatakan kepada MSN bahwa jeruk memiliki efek menenangkan pada suasana hati dan ia mencatat, "Mereka yang lebih cemas mungkin tertarik pada sifat jeruk yang menyegarkan dan menenangkan."

Beberapa studi juga telah menunjukkan hubungan antara preferensi rasa asam dan kecenderungan untuk mengambil risiko serta perilaku yang mengarah pada kecenderungan antisosial.

Orang yang menyukai makanan gurih—seperti taco, keju, dan steak—cenderung agak serius dan mungkin memiliki selera humor yang datar. Anda menikmati berbagai jenis rempah-rempah asalkan tidak pedas, dan Anda memiliki indra perasa yang sangat tajam.

Anda jenius dalam memperhatikan detail dan menggunakan semua indra Anda (selain indra perasa), seperti penciuman, sentuhan, dan bahkan suara saat makan atau minum. Penting untuk diketahui bahwa belum banyak penelitian yang dilakukan tentang profil makanan ini.

Namun, menurut Albers, "Mereka mungkin memiliki jalur kemosensori yang lebih sensitif, atau sel-sel di dalam tubuh yang mirip dengan indra perasa."

Artinya, orang yang menyukai makanan gurih senang menjelajahi profil rasa yang berbeda dan memiliki kemampuan unik untuk merasakan rasa yang sangat spesifik. Pada dasarnya, Anda adalah para koki dalam kelompok tersebut yang dapat mengidentifikasi mengapa bahan-bahan tertentu cocok dipadukan dan bagaimana mereka berpadu menjadi keseimbangan yang sempurna.

Sebenarnya, kebanyakan dari kita mungkin termasuk dalam beberapa kategori dalam daftar ini, dan itulah tempat terbaiknya. Semakin terbuka Anda untuk mencoba rasa dan selera baru, semakin banyak pilihan makanan yang Anda miliki, dan semakin beragam dan kaya kepribadian Anda.