Liputan6.com, Jakarta - Setiap individu memiliki preferensi tersendiri dalam memilih minuman favorit. Ada yang menyukai air putih, tapi ada juga yang lebih suka minum teh atau kopi. Kalau Anda sendiri yang mana?
Akan tetapi, biasanya ada lebih banyak kepribadian yang tertanam dalam minuman tersebut. Melansir dari Your Tango, Kamis (10/7/2025), kopi diasosiasikan dengan kecepatan, intensitas, dan energi yang terus-menerus, sementara teh mengundang sesuatu yang lebih lembut, lebih lambat, dan sedikit lebih unik.
Penelitian telah menemukan beberapa perbedaan psikologis dan perilaku yang mengejutkan antara kedua kelompok tersebut.
Peminum teh, rata-rata, menunjukkan pola temperamen, kebiasaan, dan preferensi sosial yang membedakan mereka dari penikmat kopi. Tanpa menghakimi, kedua minuman ini memiliki kelebihannya masing-masing.
Tetapi jika Anda lebih memilih minum teh daripada secangkir kopi, Anda mungkin akan merasakannya beberapa kebiasaan yang kami ungkapkan di bawah ini:
1. Biasanya lebih introvert
Para penikmat teh sering kali menikmati kesendirian dan tahu cara menikmati momen tenang. Studi telah menunjukkan bahwa peminum teh lebih cenderung mengidentifikasi diri sebagai introvert daripada peminum kopi.
Orang yang lebih menyukai teh juga cenderung memiliki skor lebih tinggi dalam hal-hal seperti ketenangan, kepekaan, dan refleksi diri.
Peminum teh lebih nyaman menghabiskan waktu sendirian atau di lingkungan yang tenang. Ritual menyeduh teh dan menyeruputnya perlahan sangat cocok dengan introspeksi. Kopi mungkin bisa membangkitkan semangat, sementara teh justru tentang menenangkan diri.
Menurut para ahli kesehatan, tidak dianjurkan untuk minum teh langsung setelah makan. Teh mengandung tanin yang dapat mengikat zat besi dan zinc dalam makanan
2. Cenderung kreatif dan idealis
Dengan sifat eksentrik dan pola pikir yang luas, peminum teh secara tidak proporsional tertarik pada seni, hobi kreatif, dan pemikiran filosofis.
Minum teh telah dikaitkan dengan tingkat keterbukaan yang lebih tinggi terhadap pengalaman, suatu sifat yang berkaitan dengan imajinasi, rasa ingin tahu, dan kedalaman emosi.
Mereka lebih cenderung menulis jurnal, membuat sketsa, atau mendalami topik-topik yang tidak biasa karena kecintaan mereka pada pembelajaran. Ada energi idealis yang melamun dalam diri banyak peminum teh yang membedakan mereka dari kepribadian yang lebih pragmatis.
Mereka tidak takut hidup dalam "bagaimana jika" dan mengeksplorasi hal-hal abstrak. Pola pikir ini cocok dipadukan dengan secangkir hangat herbal.
3. Seringkali lebih sensitif secara emosional
Peminum teh seringkali mendapat skor lebih tinggi dalam hal empati dan kesadaran emosional. Mereka merasakan sesuatu secara mendalam, dan mereka tidak takut akan kerentanan.
Penelitian telah menemukan bahwa aroma dan ritual minum teh dikaitkan dengan peningkatan kemampuan untuk memproses dan mengekspresikan emosi. Peminum teh juga lebih cenderung menggambarkan diri mereka sebagai orang yang intuitif secara emosional atau sangat sensitif.
Ini berarti mereka mungkin lebih peka terhadap perasaan orang lain, serta dunia batin mereka. Kepekaan emosional tersebut dapat menjadikan mereka teman yang bijaksana, pendengar yang cermat, dan pemecah masalah yang penuh kasih.
Namun, hal itu juga dapat berarti mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk memulihkan diri secara emosional, sesuatu yang sejalan dengan pola pikir menyeruput teh secara perlahan.
4. Berorientasi pada detail
Mereka memperhatikan hal-hal kecil, dan mereka peduli untuk membuatnya tepat. Peminum teh seringkali sangat menghargai kehalusan dan nuansa, yang mungkin menjelaskan perhatian mereka terhadap detail di bidang kehidupan lainnya.
Peminum teh terbukti lebih menyukai produk dan pengalaman yang menawarkan kekayaan sensorik dan perbedaan yang halus, seperti aroma herbal atau waktu seduh.
Kepedulian ini seringkali meluas ke pekerjaan, hubungan dan rutinitas lainnya. Mereka adalah orang-orang yang mengingat ulang tahun, memperbaiki kesalahan kecil yang diabaikan orang lain, atau sangat berhati-hati saat membuat hadiah atau catatan.
Kecintaan terhadap hal-hal kecil membuat mereka dapat diandalkan, meskipun mereka tidak selalu terang-terangan membicarakannya.
5. Sadar akan kesehatan diri sendiri
Peminum teh peduli dengan kesehatan, tetapi mereka tidak terlalu menggurui. Dibandingkan dengan peminum kopi, pencinta teh cenderung lebih memperhatikan kesehatan fisik dan mental mereka, tetapi dengan cara yang seimbang dan tidak terlalu ekstrem.
Peminum teh melaporkan pola makan yang lebih sehat secara keseluruhan dan pola tidur yang lebih teratur. Mereka sering memilih teh karena rasanya, tetapi lebih karena khasiatnya yang menenangkan atau obat.
Mereka biasanya tidak kaku dalam hal ini. Meskipun budaya kopi cenderung mengutamakan pola pikir kinerja tinggi, peminum teh sering kali mengambil pendekatan yang lebih lembut.
6. Memiliki selera humor yang berbeda
Anda tidak akan selalu langsung menyadarinya, tetapi ketika Anda menyadarinya, lelucon mereka sangat tajam. Peminum teh adalah pengamat, dan dengan itu muncul selera humor yang tajam dan halus.
Peminum teh memiliki skor lebih tinggi dalam humor kering dan humor situasional, sementara peminum kopi lebih cenderung ke gaya komedi yang berani atau fisik. Pecinta teh mungkin bukan yang paling banyak tertawa, tetapi mereka sering melontarkan dialog yang paling cerdas.
Humor mereka cenderung bersahaja, sebuah sindiran yang disampaikan dengan wajah tanpa emosi, sarkasme yang jenaka, atau permainan kata yang tepat waktu. Ini adalah jenis humor yang menghargai perhatian yang saksama, yang sangat cocok dengan gaya mereka yang bijaksana dan bertempo lambat.