5 Kekeliruan Memilih Kalung Emas yang Sering Merugikan Pembeli, Harus Diwaspadai

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Membeli kalung emas seringkali dianggap sebagai investasi sekaligus perhiasan yang mempercantik penampilan. Namun, di balik kilau dan daya tariknya, banyak pembeli sering melakukan kekeliruan fatal yang berujung pada kerugian. Kesalahan-kesalahan ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang karakteristik emas, pasar, atau bahkan tujuan pembelian itu sendiri.

Memilih kalung emas yang tepat memerlukan ketelitian dan pemahaman mendalam, bukan hanya terpaku pada desain yang menarik. Dari keaslian hingga harga pasar, setiap aspek memiliki peran krusial dalam menentukan nilai dan kepuasan Anda sebagai pembeli. Artikel ini akan mengupas tuntas lima kekeliruan umum yang sering merugikan pembeli kalung emas.

Dengan memahami setiap poin, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan memastikan bahwa kalung emas yang Anda beli benar-benar sesuai harapan, baik sebagai perhiasan maupun aset berharga di masa depan. Lantas apa saja kekeliruan memilih kalung emas yang sering merugikan pembeli dan harus diwaspadai? Melansir dari berbagai sumber, Senin (22/9), simak ulasan informasinya berikut ini. 

1. Tidak Memeriksa Keaslian dan Kadar Emas

Salah satu kekeliruan paling fatal saat membeli kalung emas adalah mengabaikan pemeriksaan keaslian dan kadar emas. Pembeli berisiko tinggi mendapatkan emas palsu atau emas dengan kadar kemurnian yang lebih rendah dari yang diiklankan, yang tentu saja sangat merugikan.

Emas murni memiliki densitas tinggi, sehingga terasa lebih berat dibandingkan logam campuran yang sering digunakan dalam emas palsu, seperti kuningan atau aluminium. Risiko investasi emas palsu ini perlu diwaspadai, karena rentan mendapatkan produk palsu bila pembeli tidak teliti. Kadar kemurnian emas sendiri ditentukan oleh satuan karat (K), dengan tingkat kadar emas paling murni memiliki kadar 24 karat atau 99,9%.

Untuk membedakan emas asli dan palsu, perhatikan bobot perhiasan, warna kuning keemasan yang pekat, dan sifat non-magnetik. Emas murni bukan logam magnetik, sehingga tidak akan tertarik oleh magnet. Selain itu, pastikan untuk selalu mendapatkan sertifikat keaslian perhiasan tersebut sebelum membeli, karena sertifikat bukan hanya sebagai bukti keaslian, tetapi juga meningkatkan nilai jual kembali emas. Membeli dari toko terpercaya juga menjadi langkah penting untuk menghindari penipuan.

2. Tidak Memperhatikan Karat dan Kandungan Logam Campuran

Kekeliruan lain yang sering terjadi adalah kurangnya pemahaman tentang perbedaan karat emas dan bagaimana kandungan logam campuran memengaruhi kekuatan serta nilai kalung. Ini bisa menyebabkan pembeli salah memilih perhiasan yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau tujuan mereka.

Semakin tinggi karatnya, semakin banyak kandungan emas murni di dalamnya, tetapi juga semakin lunak. Sebagai contoh, emas 18 karat biasanya terdiri dari 75% emas murni dan 25% logam campuran seperti perak atau tembaga. Emas 24 karat, meskipun paling murni, tidak ada perhiasan emas yang dibuat dari emas 24 karat karena akan membuat bentuknya lembek dan mudah berubah.

Emas murni adalah logam yang sangat lunak, sehingga mudah berubah bentuk jika terkena tekanan. Oleh karena itu, perhiasan emas umumnya dicampur dengan logam lain untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahannya. Pembeli sering keliru, menginginkan perhiasan awet tetapi memilih karat terlalu tinggi, atau sebaliknya, menginginkan nilai investasi tinggi tetapi memilih karat rendah, padahal karat yang lebih rendah justru lebih kuat dan awet.

3. Mengabaikan Kualitas Rantai dan Pengait

Banyak pembeli cenderung terlalu fokus pada desain atau karat emas, namun sering mengabaikan aspek krusial seperti kualitas rantai dan pengait kalung. Kekeliruan ini dapat menyebabkan kalung mudah putus, rusak, atau bahkan hilang, yang tentu saja sangat merugikan.

Rantai kalung yang lebih tebal cenderung lebih kuat, sementara rantai kalung yang halus lebih rentan putus. Selain rantai, hal penting berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kondisi fisik kalung emas ketika kamu membelinya. Perhatikan dengan seksama terutama pada bagian pengait kalung.

Pengait kalung adalah bagian vital yang harus kokoh dan berfungsi dengan baik agar kalung tidak mudah lepas. Pilih pengunci yang kuat. Hal ini dikarenakan pengunci kalung juga merupakan bagian yang penting. Pastikan pengunci yang digunakan kokoh dan aman. Selain itu, tips yang dapat membantu adalah dengan memilih kalung dengan gramasi minimal 2 gram, karena kalung dengan gramasi lebih kecil rentan putus.

4. Tidak Mempertimbangkan Tujuan Pembelian (Investasi vs. Perhiasan)

Kekeliruan umum lainnya adalah menganggap semua perhiasan emas sebagai investasi yang menguntungkan. Padahal, ada perbedaan signifikan antara membeli emas untuk tujuan investasi murni dan untuk perhiasan yang digunakan sehari-hari.

Jangan membeli emas dalam bentuk perhiasan, jika tujuan Anda adalah untuk investasi. Hal ini karena biasanya toko emas tidak hanya menghitung kadar dan beratnya, tetapi juga biaya pembuatan perhiasan. Makin rumit bentuk emas itu, maka makin mahal ongkos yang Anda keluarkan.

Biaya pembuatan perhiasan emas, atau yang dikenal sebagai ongkos, berkisar antara 15-20% dari nilai emas itu sendiri. Biaya ini tidak akan dihitung saat perhiasan dijual kembali, sehingga mengurangi potensi keuntungan investasi. Selain itu, kalung emas putih memang terlihat lebih mewah hanya saja umumnya nilai jual kembalinya tidak setinggi dengan emas biasa. Untuk investasi murni, disarankan membeli logam mulia murni standar 99,99% dan bersertifikat, seperti dari PT Aneka Tambang (Antam).

5. Tidak Memantau Harga Pasar dan Membeli di Waktu yang Salah

Kekeliruan terakhir yang sering merugikan pembeli kalung emas adalah membeli tanpa memantau harga pasar terkini. Hal ini dapat menyebabkan pembeli membayar lebih mahal atau merugi saat menjual kembali di kemudian hari.

Banyak orang membeli emas tanpa mempertimbangkan apakah harga sedang tinggi atau rendah, sehingga mereka berisiko membeli di harga puncak dan menjual di saat harga turun. Oleh karena itu, sangat penting untuk pantau harga emas secara berkala dan bandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh penjual sebelum membuat keputusan pembelian.

Harga emas bersifat fluktuatif dan dapat berubah setiap hari. Memahami pola pergerakan harga akan membantu menentukan waktu yang tepat untuk membeli, yaitu disarankan untuk membeli emas ketika harganya sedang turun atau tidak melambung tinggi. Selain itu, pembeli juga perlu memperhatikan selisih yang tinggi antara harga beli dan harga buyback (harga jual kembali) emas, terutama jika patokannya adalah emas Antam. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian finansial yang tidak perlu.

People Also Ask

1. Bagaimana cara memeriksa keaslian kalung emas?

Jawaban: Periksa bobot kalung (emas murni lebih berat), warna kuning keemasan yang pekat, dan pastikan tidak bersifat magnetik. Selalu minta sertifikat keaslian dari toko terpercaya.

2. Apa perbedaan antara emas 18 karat dan 24 karat untuk perhiasan?

Jawaban: Emas 24 karat adalah emas murni (99.9%) namun sangat lunak dan tidak cocok untuk perhiasan. Emas 18 karat (75% emas murni) dicampur dengan logam lain sehingga lebih kuat dan awet untuk perhiasan.

3. Mengapa penting memperhatikan kualitas rantai dan pengait kalung emas?

Jawaban: Kualitas rantai dan pengait menentukan kekuatan dan daya tahan kalung. Rantai yang terlalu halus atau pengait yang tidak kokoh rentan putus atau lepas, menyebabkan kalung hilang atau rusak.

4. Apakah membeli kalung emas selalu merupakan investasi yang baik?

Jawaban: Tidak selalu. Perhiasan emas dikenakan biaya pembuatan (ongkos) yang tidak dihitung saat dijual kembali, mengurangi potensi keuntungan. Untuk investasi murni, lebih disarankan membeli emas batangan bersertifikat.

5. Kapan waktu terbaik untuk membeli kalung emas?

Jawaban: Waktu terbaik adalah saat harga emas sedang rendah atau tidak melambung tinggi. Penting untuk memantau harga pasar secara berkala dari sumber terpercaya sebelum melakukan pembelian.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |