Liputan6.com, Jakarta Decluttering merupakan sebuah proses penting untuk mengurangi, mengorganisasi, dan membersihkan barang-barang yang tidak lagi diperlukan di rumah. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang lebih rapi, teratur, dan nyaman bagi penghuninya.
Lebih dari sekadar merapikan, aktivitas ini juga dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental. Dengan menyingkirkan kekacauan, seseorang dapat merasa lebih tenang, fokus, dan produktif dalam kesehariannya.
Untuk memulai proses ini secara efektif, penting untuk mengetahui daftar barang yang harus dibuang saat decluttering. Dengan begitu, Anda bisa fokus pada item-item yang memang sudah tidak memiliki fungsi atau nilai, sehingga rumah terasa lebih lega dan terorganisir. Berikut Liputan6 memberikan daftarnya untuk Anda, Selasa (7/10/2025).
1. Barang-Barang Pribadi dan Pakaian
Lemari pakaian seringkali menjadi sarang penumpukan barang yang tidak terpakai. Pakaian yang sudah lebih dari enam bulan tidak disentuh, tidak lagi muat, atau tidak nyaman dipakai sebaiknya disingkirkan. Demikian pula dengan pakaian yang lusuh, belel, bernoda membandel, atau bahkan rusak parah.
Selain pakaian, perhatikan juga aksesori. Kaus kaki yang kehilangan pasangannya, pakaian dalam yang sudah lusuh atau karetnya longgar, serta tas tangan atau aksesori lain yang rusak dan tidak kunjung diperbaiki, hanya akan memenuhi ruang. Barang-barang ini bisa disumbangkan, didaur ulang, atau dibuang jika kondisinya sudah tidak layak.
Menyingkirkan pakaian dan aksesori yang tidak relevan akan membebaskan ruang lemari dan memudahkan Anda menemukan barang yang benar-benar digunakan. Ini juga membantu mengurangi stres saat memilih pakaian setiap hari.
2. Produk Kecantikan dan Perawatan Diri Kedaluwarsa
Produk kosmetik dan perawatan kulit memiliki masa kedaluwarsa yang perlu diperhatikan. Menggunakan produk yang sudah melewati batas waktu dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, atau masalah kesehatan lainnya karena bakteri yang mungkin berkembang.
Periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan atau simbol PAO (Period After Opening) yang menunjukkan berapa lama produk aman digunakan setelah dibuka. Produk yang berbau aneh, berubah warna, atau teksturnya tidak lagi sama juga merupakan indikasi harus dibuang.
Selain itu, kemasan produk yang sudah kosong atau hampir habis sebaiknya segera disingkirkan. Menyimpan botol-botol kosong hanya akan menambah kesan berantakan di kamar mandi atau meja rias Anda.
3. Dokumen dan Kertas Lama
Tumpukan kertas dan dokumen adalah salah satu penyebab utama kekacauan di rumah. Dokumen lama yang sudah tidak relevan, seperti struk belanja kedaluwarsa, tagihan yang sudah lunas dan bisa diakses secara online, atau tugas sekolah anak yang sudah tidak diperlukan lagi, sebaiknya dibuang.
Penting untuk berhati-hati saat membuang dokumen yang mengandung informasi pribadi, seperti laporan bank atau kartu kredit. Pastikan untuk merobek atau menghancurkan dokumen-dokumen tersebut sebelum membuangnya untuk mencegah penyalahgunaan data.
Selain itu, surat kabar, majalah, dan buku yang sudah tidak dibaca atau relevan lagi juga dapat menumpuk dan membuat ruangan terasa sesak. Menyisihkan waktu untuk memilah dan membuang barang-barang ini akan membuat rumah lebih rapi dan memudahkan Anda menemukan dokumen penting.
4. Barang Elektronik Rusak atau Tidak Terpakai
Banyak rumah menyimpan barang elektronik yang sudah rusak atau tidak terpakai selama bertahun-tahun. Alat elektronik seperti power bank yang tidak berfungsi, laptop lawas yang sudah tidak digunakan, atau kabel charger yang rusak, hanya akan memakan tempat.
Periksa setiap alat elektronik di rumah, termasuk pulpen tanpa tinta, baterai mati, atau pengisi daya ponsel yang tidak berfungsi. Jika sudah lebih dari enam bulan tidak dipakai atau rusak dan tidak ada rencana untuk diperbaiki, sebaiknya segera dibuang atau didaur ulang sesuai prosedur yang benar.
Beberapa barang elektronik yang mungkin sudah tidak relevan di era digital ini antara lain TV tabung, printer (jika semua kebutuhan cetak bisa diatasi secara digital), dan komputer desktop yang sudah tergantikan fungsinya oleh laptop atau tablet yang lebih ringkas.
5. Barang-Barang Dapur
Dapur seringkali menjadi area yang paling rawan penumpukan barang. Peralatan memasak yang rusak seperti cobek retak, pisau tumpul berkarat, atau loyang gosong yang tidak pernah dipakai lagi sebaiknya disingkirkan. Begitu pula dengan wadah plastik yang sudah ternoda, retak, atau kehilangan tutupnya.
Perhatikan juga barang-barang kecil seperti spons dapur yang kotor dan kempes, gelas atau piring yang retak, kain lap lusuh, serta alat makan atau sumpit sekali pakai yang menumpuk. Bumbu dan bahan makanan yang sudah kedaluwarsa juga harus dibuang secara berkala untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
Rempah-rempah yang sudah lama terbuka dan kehilangan aromanya juga termasuk dalam kategori ini. Dengan menyingkirkan barang-barang ini, dapur Anda akan terasa lebih bersih, terorganisir, dan fungsional.
6. Barang-Barang Kamar Mandi
Kamar mandi juga rentan terhadap penumpukan botol kosong dan produk kedaluwarsa. Periksa sampo, sabun, dan produk perawatan diri lainnya yang sudah lama tidak digunakan atau telah melewati tanggal kedaluwarsa. Produk-produk ini bisa menjadi sarang bakteri dan tidak efektif lagi.
Handuk yang sudah robek atau berubah warna, tirai kamar mandi yang berjamur, serta alat styling rambut yang rusak juga sebaiknya dibuang. Jangan lupa menyingkirkan jepit atau ikat rambut yang usang, serta sampel hotel atau produk travel size yang sudah lama tidak terpakai.
Menjaga kamar mandi tetap rapi dan bersih dari barang-barang yang tidak perlu akan menciptakan suasana yang lebih higienis dan nyaman. Ini juga memudahkan Anda menemukan produk yang benar-benar Anda gunakan setiap hari.
7. Barang Rusak dan Tidak Berfungsi
Secara umum, semua barang yang sudah rusak dan kecil kemungkinannya untuk diperbaiki sebaiknya dibuang. Ini termasuk furnitur yang patah, bingkai foto yang pecah, peralatan berkebun yang berkarat, pot tanaman yang retak, atau mainan anak yang sudah usang dan tidak aman.
Seringkali kita cenderung menyimpan barang rusak dengan harapan akan memperbaikinya suatu hari nanti, namun pada akhirnya barang tersebut hanya menjadi tumpukan yang memenuhi ruangan. Jika tidak segera diperbaiki, lebih baik dilepaskan untuk membebaskan ruang.
Barang-barang yang tidak berfungsi atau kedaluwarsa hanya akan memenuhi ruangan dan membuatnya terlihat berantakan. Membuangnya adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih terorganisir.
8. Barang Duplikat atau Tidak Diperlukan
Banyak rumah memiliki barang duplikat yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Contohnya adalah peralatan dapur yang identik, bantal dekoratif berlebihan yang hanya memenuhi sofa, atau pernak-pernik yang terlalu banyak dan tidak memiliki fungsi jelas.
Barang-barang semacam ini tidak hanya memakan tempat, tetapi juga bisa menjadi sumber debu dan bakteri jika terus disimpan. Pertimbangkan untuk menyumbangkan barang duplikat yang masih layak pakai kepada yang membutuhkan.
Menerapkan prinsip "satu masuk, satu keluar" dapat membantu mencegah penumpukan barang duplikat di masa depan. Setiap kali Anda membeli barang baru, singkirkan satu barang lama yang memiliki fungsi serupa.
9. Kemasan Kosong dan Kardus Bekas
Kardus bekas benda elektronik seperti televisi, kulkas, mesin cuci, smartphone, atau laptop seringkali disimpan dengan alasan "mungkin nanti butuh". Namun, tumpukan kardus ini sangat memakan tempat dan bisa menjadi sarang serangga seperti nyamuk atau laba-laba.
Demikian pula dengan kotak bekas belanja online atau kemasan kosong lainnya yang tidak lagi dibutuhkan. Jika tidak ada rencana jelas untuk menggunakannya dalam waktu dekat, sebaiknya segera dibuang atau didaur ulang.
Menyingkirkan kemasan dan kardus bekas akan secara signifikan mengurangi kekacauan visual dan menciptakan lebih banyak ruang penyimpanan yang berharga di rumah Anda.
10. Obat-obatan Kedaluwarsa
Obat-obatan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa tidak hanya kehilangan efektivitasnya, tetapi juga berpotensi membahayakan jika dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk secara rutin memeriksa kotak obat di rumah.
Obat kedaluwarsa harus dibuang dengan cara yang benar, tidak hanya dibuang ke tempat sampah biasa. Beberapa apotek atau pusat kesehatan menyediakan fasilitas pembuangan obat yang aman.
Membuang obat-obatan yang sudah tidak layak akan menjaga keamanan keluarga Anda dan mencegah penggunaan obat yang tidak efektif.
11. Barang Kenangan yang Tidak Lagi Relevan
Barang kenangan seringkali sulit dilepaskan, namun beberapa di antaranya mungkin sudah tidak lagi relevan atau hanya menimbulkan energi negatif. Contohnya adalah tiket konser lama, boneka yang robek, atau hadiah ulang tahun yang tidak pernah dipakai.
Jika barang kenangan tersebut tidak lagi memberikan kebahagiaan atau memiliki nilai sentimental yang kuat, pertimbangkan untuk memotretnya dan menyimpan kenangan secara digital. Ini memungkinkan Anda menyimpan memori tanpa harus menyimpan barang fisiknya.
Souvernir dari acara atau pernikahan yang hanya disimpan tanpa fungsi juga bisa menjadi kandidat untuk disingkirkan. Melepaskan barang-barang ini dapat membantu menciptakan ruang fisik dan mental yang lebih lapang.