Liputan6.com, Jakarta Ular kayu dan ciri-cirinya yang sedang masuk pemukiman menjadi perhatian karena fenomenanya semakin sering terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem. Habitat asli ular kayu yang berada di pepohonan dan semak belukar kini terganggu, membuat mereka mencari tempat aman dan sumber makanan baru di area permukiman. Kondisi seperti gelombang panas, kekeringan panjang, hingga banjir turut memicu perpindahan ini.
Ular-ular tersebut akhirnya bermigrasi ke lingkungan manusia yang dianggap lebih stabil dan kaya sumber daya, sehingga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Artikel ini akan membahas ciri-ciri ular kayu, penyebab mereka masuk ke permukiman, serta langkah pencegahan dan penanganan yang perlu dilakukan untuk menjaga keamanan lingkungan.
Mengenal Ular Kayu dan Jenis yang Sering Ditemukan di Pemukiman
Istilah "ular kayu" atau "ular pohon" merujuk pada berbagai jenis ular yang sebagian besar hidup di pepohonan atau semak belukar. Mereka memiliki adaptasi khusus seperti tubuh ramping, kemampuan memanjat yang baik, dan warna kulit yang berfungsi sebagai kamuflase sempurna di lingkungan arboreal.
Di Indonesia, beberapa jenis ular yang sering disebut ular kayu dan berpotensi masuk ke pemukiman antara lain ular hijau (genus Trimeresurus), ular tali (genus Dendrelaphis), dan ular pucuk (Ahaetulla prasina). Jenis-jenis ini umum ditemukan di sekitar manusia.
Ular hijau, khususnya dari genus Trimeresurus, dikenal memiliki bisa yang hemotoksik dan neurotoksik, yang dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri hebat, dan kerusakan jaringan. Sementara itu, ular tali (Dendrelaphis spp.) dan ular pucuk (Ahaetulla prasina) umumnya tidak berbisa atau memiliki bisa yang sangat ringan yang tidak berbahaya bagi manusia. Meskipun gigitannya dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak lokal, kehadirannya tetap dapat menimbulkan kepanikan.
Ciri Fisik dan Perilaku Khas Ular Kayu
Ular kayu memiliki ciri-ciri fisik dan perilaku yang khas, disesuaikan dengan kehidupan mereka di habitat arboreal. Memahami ciri-ciri ini dapat membantu dalam identifikasi awal.
Secara fisik, mayoritas ular kayu memiliki tubuh yang ramping dan memanjang, memungkinkan mereka bergerak lincah di antara dahan dan ranting pohon. Warna kulit mereka seringkali hijau, cokelat, atau abu-abu, berfungsi sebagai kamuflase sempurna di antara dedaunan dan batang pohon.
Beberapa spesies, seperti ular pucuk, memiliki mata yang relatif besar dengan pupil horizontal, memberikan mereka penglihatan binokular yang baik untuk berburu di pohon. Dari segi perilaku, ular kayu bisa aktif di siang hari (diurnal) atau malam hari (nokturnal), tergantung spesiesnya. Ular hijau ekor merah (Trimeresurus albolabris) misalnya, lebih aktif di malam hari untuk berburu.
Mereka seringkali menjadi pemangsa penyergap, menunggu mangsa seperti burung kecil, kadal, atau katak, sebelum menyerang dengan cepat. Ketika merasa terancam, ular kayu dapat menunjukkan perilaku defensif seperti menggembungkan leher, mendesis, atau mencoba menggigit.
Dampak Perubahan Cuaca Ekstrem pada Habitat Ular
Perubahan iklim global telah menyebabkan anomali cuaca yang ekstrem dan tidak terduga, yang secara langsung memengaruhi habitat alami ular, termasuk ular kayu. Kondisi ini memaksa mereka untuk mencari lingkungan baru.
Peningkatan suhu yang lebih tinggi dari rata-rata dapat membuat habitat alami ular menjadi terlalu panas dan tidak nyaman. Ular adalah hewan berdarah dingin (ektotermik) yang sangat bergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuh mereka. Gelombang panas juga dapat mengeringkan sumber air dan mengurangi ketersediaan mangsa di hutan atau area hijau, mendorong ular untuk mencari sumber daya di tempat lain.
Perubahan pola curah hujan, baik banjir maupun kekeringan, juga berperan besar. Curah hujan ekstrem yang menyebabkan banjir dapat menghancurkan sarang ular dan memaksa mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan kering, seringkali ke pemukiman penduduk. Sebaliknya, periode kekeringan yang panjang dapat mengurangi kelembapan yang dibutuhkan ular dan mengeringkan sumber air, mendorong mereka mencari tempat yang lebih lembap seperti saluran air atau kamar mandi di rumah.
Mengapa Ular Kayu Masuk ke Pemukiman Penduduk?
Perubahan cuaca yang ekstrem, baik itu panas berlebihan, kekeringan, maupun banjir, menjadi pendorong utama ular kayu untuk masuk ke pemukiman penduduk. Mereka mencari kondisi yang lebih layak untuk bertahan hidup.
Salah satu alasan utama adalah mencari tempat berlindung dari panas ekstrem atau kekeringan. Rumah-rumah penduduk, dengan suhu yang lebih stabil dan ketersediaan air dari saluran atau kamar mandi, menjadi tempat berlindung yang menarik.
Selain itu, saat habitat mereka terendam banjir, ular secara naluriah akan bergerak ke tempat yang lebih tinggi dan kering. Pemukiman manusia yang berada di dataran lebih tinggi atau memiliki struktur bangunan yang kokoh menjadi pilihan utama mereka.
Ular juga masuk ke pemukiman untuk mencari sumber makanan. Perubahan iklim dapat memengaruhi ketersediaan mangsa alami ular di hutan atau area hijau. Ketika sumber makanan mereka berkurang, ular akan berani mendekati pemukiman yang seringkali menjadi habitat bagi tikus, kadal, atau serangga yang menjadi mangsa mereka.
Tumpukan sampah atau sisa makanan di sekitar rumah juga dapat menarik tikus, yang pada gilirannya menarik ular. Terakhir, deforestasi dan pembangunan yang terus-menerus mengurangi habitat alami ular, memaksa mereka untuk beradaptasi dan mencari tempat tinggal baru di dekat manusia.
Pencegahan dan Penanganan Ular Kayu di Lingkungan Rumah
Untuk mengurangi risiko ular kayu masuk ke pemukiman, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara rutin. Tindakan proaktif ini sangat penting demi keamanan seluruh penghuni rumah.
Langkah pencegahan meliputi menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan halaman dari tumpukan sampah, kayu, batu, atau semak belukar yang rimbun, karena tempat-tempat ini bisa menjadi sarang atau tempat persembunyian ular. Selain itu, pangkas rumput di halaman agar selalu pendek dan potong dahan pohon atau tanaman rambat yang menjulur hingga ke atap atau jendela rumah.
Penting juga untuk menutup semua celah atau lubang di dinding, fondasi, atau atap rumah yang bisa menjadi jalur masuk ular. Pasang kawat kasa pada ventilasi dan saluran air untuk mencegah masuknya reptil ini. Hindari menumpuk barang-barang bekas atau tidak terpakai di dalam atau sekitar rumah, karena dapat menjadi tempat persembunyian yang ideal bagi ular.
Jika ular sudah terlanjur masuk ke dalam rumah, hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan jangan panik. Hindari mencoba menangkap atau membunuh ular sendiri, terutama jika Anda tidak yakin jenis ular tersebut berbisa atau tidak. Jauhkan hewan peliharaan dan anak-anak dari area tempat ular terlihat, dan segera hubungi pemadam kebakaran, komunitas pecinta reptil, atau ahli penangkap ular profesional untuk penanganan yang aman. Jika memungkinkan, isolasi ular di satu ruangan dengan menutup pintu dan menempatkan handuk basah di bawah celah pintu untuk mencegahnya bergerak ke area lain.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Apa itu ular kayu dan jenis apa yang sering ditemukan di pemukiman?
Jawaban: Ular kayu adalah berbagai jenis ular yang hidup di pepohonan atau semak belukar. Jenis yang umum masuk pemukiman di Indonesia meliputi ular hijau (Trimeresurus), ular tali (Dendrelaphis), dan ular pucuk (Ahaetulla prasina).
2. Bagaimana perubahan cuaca ekstrem memengaruhi kemunculan ular kayu di pemukiman?
Jawaban: Perubahan cuaca seperti gelombang panas, kekeringan, dan banjir memaksa ular meninggalkan habitat alami mereka yang tidak nyaman atau rusak, mendorong mereka mencari tempat berlindung dan sumber makanan di pemukiman penduduk.
3. Apa saja ciri-ciri fisik dan perilaku ular kayu?
Jawaban: Ular kayu memiliki tubuh ramping, panjang, warna kamuflase (hijau/cokelat), dan beberapa memiliki mata besar. Perilakunya bisa aktif siang/malam, pemangsa sabar, dan defensif saat terancam.
4. Bagaimana cara mencegah ular kayu masuk ke rumah?
Jawaban: Cara mencegahnya adalah menjaga kebersihan lingkungan, memangkas rumput dan tanaman, menutup celah/lubang di rumah, serta menghindari menumpuk barang bekas yang bisa jadi sarang ular.
5. Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular kayu di dalam rumah?
Jawaban: Tetap tenang, jangan panik, jaga jarak aman dari ular, jauhkan anak-anak dan hewan peliharaan, lalu segera hubungi pemadam kebakaran atau ahli penangkap ular profesional untuk penanganan yang aman.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264140/original/093784400_1750839152-kain_brokat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292218/original/061445900_1753247216-buah_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426363/original/034852400_1764303033-Tanam_Pakcoy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2815500/original/083957300_1558773257-torch-ginger-177012_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354635/original/026392700_1758260090-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426288/original/053913600_1764300357-WhatsApp_Image_2025-11-28_at_09.23.42.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424592/original/068292300_1764148283-unnamed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391141/original/054525400_1761298749-lubang_ular.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425842/original/038203600_1764239359-lokasi_yang_disukai_ular_membuat_sarang_di_kebun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413705/original/074337200_1763189513-outfit_minimalis_untuk_santai_dan_ke_kantor_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423186/original/028826800_1764055667-Gemini_Generated_Image_shvc4wshvc4wshvc.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415177/original/071139800_1763362992-Gemini_Generated_Image_w9ld1tw9ld1tw9ld.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4687952/original/069680900_1702652722-daun_kelor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2895086/original/038669600_1566980649-shutterstock_289900769.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420457/original/010863800_1763784764-gamis_teal_8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414142/original/065369200_1763265968-Hidangan_karedok_leunca.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423329/original/053706300_1764059361-king_kobra_dan_king_koros_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379366/original/064024100_1760342880-Gemini_Generated_Image_k09528k09528k095.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4931672/original/017034300_1724931457-Ilustrasi_pupuk_kompos.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309223/original/057654200_1754618968-Gemini_Generated_Image_ach8p1ach8p1ach8.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3619229/original/092418000_1635745733-roblox_2.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876282/original/004384100_1719462261-fotor-ai-2024062711133.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306633/original/043752800_1754443926-WhatsApp_Image_2025-08-06_at_08.24.05_e539a66a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4411108/original/015184300_1682914955-kanchanara-fsSGgTBoX9Y-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287819/original/008534400_1752835565-unnamed__42_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302300/original/036955800_1754019580-117ffdeb-da07-4da0-84f0-9c4f4eb5c9a8.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4740422/original/078699100_1707701814-fotor-ai-2024021283356.jpg)