Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley bermitra dengan perusahaan infrastruktur kripto dan stablecoin Zerohash. Langkah Morgan Stanley untuk mendorong pelanggan platform pialang daring E*Trade milik raksasa wall street itu berdagang bitcoin, Ethereum dan solana.
Mengutip Yahoo Finance dari Decrypt, Rabu (24/9/2025), Morgan Stanley akan ekspansi ke aset digital lainnya dan berencana menawarkan layanan dompet digital. Berdasarkan laporan yang diberikan kepada Decrypt, layanan perdagangan kripto akan dimulai pada semester pertama 2026.
"Teknologi yang mendasarinya telah terbukti dan infrastruktur berbasis blockchain akan tetap ada. Klien harus memiliki akses ke aset digital, tradisional dan kripto, semuanya dalam ekosistem yang sama seperti yang biasa mereka gunakan,” ujar Head of Wealth Management, Jed Finn.
Morgan Stanley telah menjadi salah satu dari sejumlah perusahaan keuangan tradisional yang bertujuan untuk memperkuat penawaran kripto dalam beberapa tahun terakhir. Kepada CNBC, pada Januari, CEO dan Chairman Morgan Stanley, Ted Pick mengatakan, bank akan bekerja sama dengan regulator untuk melihat bagaimana mereka dapat menawarkan layanan kripto dengan aman.
Mulai Promosikan ETF Bitcoin Tahun Lalu
Tahun lalu, Morgan Stanley memberikan lampu hijau kepada para penasihat keuangan untuk mempromosikan ETF Bitcoin spot yang saat itu masih baru kepada klien, dan pada 2021 menawarkan akses ke dana investasi Bitcoin kepada klien kaya.
Pada kuartal kedua tahun ini, platform perdagangan daring Robinhood menghasilkan pendapatan perdagangan kripto sebesar USD 160 juta atau Rp 2,66 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.639), meningkat 98% dari tahun lalu, meskipun ada hambatan dari perang dagang global Presiden AS Donald Trump.
Tahun lalu, CEO baru Charles Schwab, Rick Wurster mengatakan, perusahaan berencana untuk memasuki pasar kripto spot setelah peraturan AS memberikan jalur yang lebih jelas. Schwab saat ini menawarkan eksposur ke kripto melalui ETF dan reksa dana.
Peran Penting Infrastruktur
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada Decrypt, CEO Zerohash Edward Woodford mengatakan, kepemilikan strategis Morgan Stanley di Zerohash menggarisbawahi peran penting infrastruktur dalam keuangan digital.
"Kemitraan ini merupakan langkah maju yang besar dalam membawa teknologi aset digital ke arus utama, dan kami bangga dapat membuka potensinya bagi institusi dan klien mereka di seluruh dunia," ujar Woodford.
Dalam sebuah pernyataan, CFO Zerohash, Adam Berg, mengatakan para raksasa keuangan sedang bersiap untuk terjun ke dunia kripto.
"Setiap lembaga keuangan ingin menyediakan akses ke kelas aset kripto dan berinovasi dengan teknologi ini dalam skala besar," kata Berg.
"Saya baru-baru ini bertemu dengan beberapa CEO bank besar dan eksekutif jasa keuangan, banyak di antaranya mengatakan mereka menghabiskan lebih dari 50% waktu mereka untuk mendorong inovasi on-chain di perusahaan mereka."
Jadi Investor
Secara terpisah, Morgan Stanley merupakan salah satu dari beberapa investor yang berpartisipasi dalam putaran modal ventura Seri D senilai USD 104 juta atau Rp 1,73 triliun untuk Hashdex, menurut siaran pers.
Hashdex telah mengumpulkan total USD 275 juta atau Rp 4,57 triliun dalam beberapa putaran. Brokerage Interactive Brokers memimpin putaran terbaru, dengan partisipasi dari SoFi dan Jump Crypto, bersama dengan Morgan Stanley dan lainnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.