Kenapa Cicak Memutuskan Ekornya? Ini Mekanisme Pertahanan Diri yang Unik

Liputan6.com, Jakarta Cicak, hewan kecil yang sering dijumpai di dinding rumah, memiliki kemampuan unik untuk melepaskan ekornya. Fenomena ini, yang dikenal sebagai autotomi, merupakan strategi pertahanan diri yang telah berkembang secara evolusioner untuk melindungi cicak dari ancaman predator.

Ketika cicak merasa terancam atau tertangkap oleh musuh, ia akan secara sengaja memutuskan ekornya. Ekor yang terlepas ini kemudian akan bergerak-gerak secara independen selama beberapa waktu, bahkan setelah terpisah dari tubuh utama cicak.

Gerakan ekor yang masih aktif ini berfungsi sebagai pengalih perhatian yang efektif. Predator akan fokus pada ekor yang bergerak, memberikan kesempatan bagi cicak untuk melarikan diri dan menyelamatkan diri dari bahaya yang mengintai. Berikut Liputan6 memberikan ulasan lengkapnya untuk Anda, Rabu (19/11/2025)

Autotomi merupakan kemampuan hewan untuk secara sukarela melepaskan atau mengamputasi bagian tubuhnya sendiri. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, 'auto' yang berarti 'diri sendiri' dan 'tomi' yang berarti 'memotong', yang secara harfiah berarti memotong bagian dari diri sendiri.

Kemampuan autotomi tidak hanya ditemukan pada cicak, tetapi juga pada beberapa spesies lain seperti kadal, laba-laba, dan moluska. Adaptasi ini menjadi kunci bagi kelangsungan hidup mereka di lingkungan yang penuh ancaman dan persaingan.

Tujuan utama cicak memutuskan ekornya adalah sebagai mekanisme pertahanan diri yang efektif untuk menghindari predator. Saat terdesak, cicak akan melepaskan ekornya yang kemudian bergerak-gerak secara aktif untuk menarik perhatian musuh.

Gerakan ekor yang terputus ini berhasil mengalihkan fokus predator, membuat musuh sibuk dengan ekor tersebut. Hal ini memberikan waktu berharga bagi cicak untuk melarikan diri dan mencari tempat persembunyian yang aman dari bahaya.

Proses pemutusan ekor pada cicak bukanlah tindakan sembarangan, melainkan mekanisme yang terkontrol dan terstruktur. Cicak dapat memicu pelepasan ekornya dengan mengontraksikan otot-otot khusus yang terletak di area ekor.

Pemisahan ini terjadi pada titik-titik spesifik di tulang belakang ekor yang dikenal sebagai fracture planes atau dataran autotomi. Area ini dirancang secara anatomis untuk memungkinkan pemisahan yang bersih tanpa merusak jaringan vital di sekitarnya.

Setelah ekor terlepas, otot-otot di sekitar titik pemisahan akan berkontraksi dengan cepat untuk menutup pembuluh darah. Kontraksi ini sangat penting untuk mencegah pendarahan berlebihan, memastikan cicak tidak kehilangan banyak darah dan dapat bertahan hidup.

Ekor cicak yang terputus dapat terus bergerak karena adanya kelompok saraf tertentu yang bertanggung jawab atas gerakan tersebut, meskipun sudah tidak terhubung dengan otak utama. Meskipun cicak dapat merasakan sakit, sistem sarafnya dirancang untuk meminimalkan intensitas nyeri, serta memproduksi zat penghalang sinyal nyeri.

Setelah melepaskan ekornya, cicak memiliki kemampuan luar biasa untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh tersebut melalui proses regenerasi. Proses ini dimulai dengan penyembuhan luka, diikuti oleh pembentukan blastema, dan kemudian diferensiasi sel untuk membentuk struktur ekor yang baru.

Regenerasi ekor terjadi melalui pembelahan sel yang disebut mitosis, di mana sel induk di ekor mulai membelah diri untuk membentuk sel-sel baru. Ekor baru yang tumbuh kembali mungkin memiliki struktur dan warna yang sedikit berbeda dari ekor aslinya, seringkali dengan tulang rawan daripada tulang keras.

Proses pertumbuhan ekor baru membutuhkan waktu yang signifikan, dengan tunas kecil mulai muncul setelah luka sembuh dalam 5-6 hari. Ekor baru dapat terbentuk sempurna dalam waktu sekitar 10 hingga 12 minggu, menunjukkan dedikasi energi yang besar dari cicak.

Regenerasi ekor memerlukan energi yang sangat besar, yang diperoleh cicak dari makanan. Kehilangan ekor juga berarti cicak kehilangan cadangan energi dan mungkin mengalami gangguan keseimbangan sementara, karena ekor juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan menyimpan cadangan lemak. Selain ancaman predator, autotomi juga bisa dipicu oleh stres atau kondisi lingkungan yang tidak nyaman.

1. Apa itu autotomi pada cicak?

Jawaban: Autotomi adalah kemampuan cicak untuk secara sukarela melepaskan ekornya sebagai mekanisme pertahanan diri dari predator.

2. Mengapa ekor cicak yang terputus masih bisa bergerak?

Jawaban: Ekor cicak yang terputus masih bisa bergerak karena adanya kelompok saraf tertentu yang bertanggung jawab atas gerakan tersebut, meskipun sudah tidak terhubung dengan otak.

3. Apakah cicak merasakan sakit saat memutuskan ekornya?

Jawaban: Cicak dapat merasakan sakit, namun sistem sarafnya dirancang untuk meminimalkan intensitas nyeri, serta memproduksi zat penghalang sinyal nyeri.

4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan cicak untuk menumbuhkan kembali ekornya?

Jawaban: Ekor baru cicak dapat terbentuk sempurna dalam waktu sekitar 10 hingga 12 minggu setelah proses pemutusan.

5. Apa fungsi lain ekor cicak selain untuk pertahanan diri?

Jawaban: Ekor cicak juga berfungsi untuk membantu menjaga keseimbangan saat bergerak dan menyimpan cadangan lemak sebagai sumber energi.