Jenis Ubin Anti-Licin Paling Bagus untuk Kamar Mandi Aman dan Nyaman

Liputan6.com, Jakarta Kamar mandi merupakan salah satu area paling berisiko di rumah, terutama karena permukaannya yang sering basah dan licin. Risiko terpeleset dan jatuh dapat menyebabkan cedera serius, sehingga pemilihan material lantai menjadi sangat krusial. Oleh karena itu, memastikan keamanan di kamar mandi dengan memilih jenis ubin yang tepat adalah langkah preventif yang tidak boleh diabaikan.

Pemilihan ubin anti-licin bukan hanya sekadar estetika, melainkan investasi penting untuk keselamatan penghuni rumah. Ubin dengan karakteristik khusus dirancang untuk memberikan daya cengkeram optimal, bahkan saat lantai dalam kondisi basah. Dengan begitu, aktivitas sehari-hari di kamar mandi, seperti mandi atau mencuci, dapat dilakukan dengan lebih tenang dan nyaman.

Liputan6.com ini akan mengulas secara mendalam berbagai jenis ubin yang paling bagus untuk kamar mandi dengan fitur anti-licin, beserta karakteristik dan tips tambahan untuk menciptakan kamar mandi yang tidak hanya indah, tetapi juga sangat aman bagi semua anggota keluarga. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Kamis (6/11/2025).

Memilih ubin dengan karakteristik anti-licin adalah prioritas utama dalam mendesain atau merenovasi kamar mandi. Beberapa faktor kunci menjadikan ubin tertentu lebih unggul dalam mencegah insiden terpeleset. Permukaan bertekstur kasar atau tidak rata, misalnya, dirancang khusus untuk meningkatkan daya cengkeram kaki, sehingga mengurangi risiko saat lantai basah.

Selain tekstur, tingkat penyerapan air yang rendah juga menjadi indikator penting. Material yang tidak mudah menyerap air cenderung lebih tahan terhadap kelembaban dan tidak akan mudah menjadi licin. Hal ini sangat relevan mengingat kamar mandi adalah area yang selalu terpapar air dan kelembaban tinggi.

Aspek lain yang sering terlewatkan adalah jumlah nat atau sambungan antar ubin. Ubin berukuran kecil atau mozaik secara alami memiliki lebih banyak sambungan nat, yang berfungsi sebagai "garis" tambahan untuk cengkeraman. Nat ini memberikan traksi ekstra, menjadikannya pilihan yang efektif untuk area basah seperti lantai shower.

Berbagai jenis ubin menawarkan solusi anti-licin dengan keunggulan masing-masing:

1. Ubin Porselen

Ubin porselen dengan finishing matte atau unglazed adalah pilihan populer karena terbuat dari tanah liat halus yang dibakar pada suhu tinggi, menghasilkan material sangat keras dengan penyerapan air kurang dari 0,5%. Permukaan matte memberikan tekstur kesat yang aman, meski pemasangannya memerlukan keahlian khusus dan harganya relatif lebih tinggi.

2. Ubin Keramik Bertekstur

Ubin keramik bertekstur kasar juga menjadi favorit karena daya cengkeramnya yang superior dibandingkan keramik halus. Sementara itu, keramik matte menawarkan estetika tidak mengkilap dan tekstur kesat yang sangat aman saat terkena air, tersedia dalam berbagai desain menarik. Hindari keramik glossy untuk lantai karena cenderung sangat licin.

3. Ubin Granit

Untuk tampilan mewah dan kokoh, ubin granit atau keramik motif granit adalah pilihan tepat. Granit memiliki sifat tidak mudah menyerap air, sangat tahan lama, dan permukaannya cenderung kesat. Alternatif lain adalah ubin batu alam seperti slate, travertine, atau koral, yang secara alami memiliki permukaan kasar dan estetika unik, namun memerlukan perawatan khusus seperti sealing.

4. Ubin Motif Kayu

Ubin keramik motif kayu juga bisa menjadi solusi jika Anda menginginkan kesan hangat tanpa mengorbankan keamanan. Pastikan memilih varian dengan tekstur kesat atau anti-licin, bukan hanya motifnya saja. Bagi area yang sangat basah, ubin mozaik sangat direkomendasikan karena banyaknya sambungan nat yang memberikan daya cengkeram ekstra, meskipun pemasangannya lebih rumit dan natnya memerlukan perawatan lebih.

5. Ubin Berpola

Selain itu, terdapat ubin keramik dengan pola khusus seperti bertekstur garis, heksagonal, caspari, atau tegel yang menawarkan kombinasi desain menarik dan fitur anti-licin. Setiap pola ini memberikan traksi tambahan yang efektif. Terakhir, ubin vinyl menjadi pilihan ekonomis dan praktis, tahan air, mudah dipasang, serta permukaannya tidak licin, cocok untuk kamar mandi anak atau sekunder.

Selain memilih jenis ubin yang tepat, ada beberapa tips tambahan untuk meningkatkan keamanan kamar mandi. Pertimbangkan penggunaan ubin berukuran kecil hingga sedang, karena lebih mudah disesuaikan dengan kemiringan lantai dan memberikan lebih banyak garis nat untuk traksi. Jika ubin yang sudah terpasang terasa licin, semprotan atau larutan anti-slip dapat diaplikasikan untuk membuat permukaannya lebih kasar dan aman.

Penting juga untuk memastikan lantai kamar mandi memiliki kemiringan yang cukup menuju saluran pembuangan. Desain yang baik akan mencegah genangan air, menjaga lantai tetap kering dan mengurangi risiko terpeleset. Kebiasaan membersihkan lantai secara rutin juga sangat krusial untuk mencegah penumpukan residu sabun, sampo, lumut, dan jamur yang dapat membuat lantai licin.

Untuk keamanan ekstra, terutama bagi anak-anak, lansia, atau individu dengan masalah mobilitas, pemasangan pegangan dinding sangat dianjurkan. Pegangan ini memberikan dukungan dan stabilitas saat bergerak di kamar mandi, khususnya di dekat toilet dan area shower. Terakhir, alas atau stiker anti-slip dapat menjadi solusi cepat dan efektif untuk menambah traksi pada area yang rawan licin, seperti di dalam atau di luar bak mandi dan shower.

1. Mengapa lantai kamar mandi bisa menjadi licin?

Jawaban: Lantai kamar mandi menjadi licin karena penumpukan residu sabun, sampo, lumut, jamur, serta genangan air atau kelembaban berlebih.

2. Jenis keramik seperti apa yang direkomendasikan untuk kamar mandi agar tidak licin?

Jawaban: Disarankan menggunakan keramik khusus kamar mandi atau ubin dengan permukaan bertekstur, seperti porselen matte, keramik kasar, granit, atau mozaik, yang memberikan daya cengkeram lebih baik saat basah.

3. Bagaimana cara menjaga kamar mandi tetap aman dari bahaya licin?

Jawaban: Selain memilih ubin anti-licin, pastikan kemiringan lantai tepat, bersihkan lantai secara rutin, dan pertimbangkan pemasangan pegangan dinding atau penggunaan alas/stiker anti-slip.