Liputan6.com, Jakarta Ular tanah, dikenal juga dengan julukan "ranjau darat", merupakan nama umum untuk spesies Calloselasma rhodostoma atau Malayan pit viper. Ular ini adalah salah satu jenis ular berbisa yang endemik di wilayah Asia Tenggara, termasuk di Pulau Jawa, Indonesia.
Julukan "ranjau darat" diberikan karena perilaku ular ini yang cenderung pasif, diam di tempat, dan baru akan menggigit jika ada yang mendekat atau menginjaknya. Kondisi ini menjadikannya bahaya tersembunyi yang sering tidak terlihat oleh manusia.
Gigitan ular tanah memiliki efek yang serius dan memerlukan penanganan medis segera. Pemahaman mengenai jenis bisa dan dampaknya sangat penting untuk penanganan yang tepat dan cepat. Berikut Liputan6 memberikan penjelasan lengkapnya untuk Anda, Rabu (4/11/2025).
Mengenal Ular Tanah dan Jenis Bisanya
Calloselasma rhodostoma, atau ular tanah, merupakan salah satu jenis ular berbisa yang sangat berbahaya di Asia Tenggara. Bisa atau racun ular ini dikategorikan sebagai jenis yang penting secara medis, menempatkannya dalam kategori 1.
Penelitian mendalam pada kelenjar bisa ular tanah menunjukkan adanya berbagai jenis toksin yang berperan dalam kerusakan jaringan. Toksin-toksin tersebut meliputi snake venom serine proteases (SVMP), snake C-type lectins (Snaclec), dan snake venom serine proteases (SVSP).
Bisa ular tanah umumnya bersifat hemotoksik, yang berarti ia secara spesifik menyerang sistem peredaran darah dan jaringan tubuh. Meskipun beberapa sumber mungkin menyebutkan adanya komponen neurotoksin, efek utama yang dominan dari gigitan ular ini adalah kerusakan lokal parah dan gangguan pada proses pembekuan darah.
Dampak Lokal Gigitan yang Mengerikan
Gigitan ular tanah dapat menyebabkan berbagai gejala lokal yang parah pada area yang terkena. Korban akan merasakan nyeri hebat yang digambarkan seperti terbakar, ditusuk-tusuk, atau bahkan seperti akan meledak, yang dapat menyebar dari lokasi gigitan.
Pembengkakan atau edema lokal merupakan respons yang sangat intens dan cepat, seringkali muncul dalam waktu 15 menit setelah gigitan. Pembengkakan ini dapat semakin masif selama 2-3 hari dan bahkan bertahan hingga 3 minggu, menyebabkan ketidaknyamanan signifikan.
Selain nyeri dan bengkak, area gigitan juga akan mengalami memar dan perubahan warna kulit akibat perdarahan di bawah kulit, serta dapat timbul melepuh. Kondisi yang lebih serius adalah nekrosis atau kematian jaringan, yang jika tidak ditangani dengan cepat, berpotensi menyebabkan cacat permanen atau bahkan amputasi. Pembengkakan parah juga berisiko memicu sindrom kompartemen akut, dan adanya bakteri dari mulut ular dapat menyebabkan infeksi sekunder.
Komplikasi Sistemik dan Risiko Jangka Panjang
Selain efek lokal, bisa ular tanah juga dapat menyebabkan komplikasi sistemik yang memengaruhi seluruh tubuh. Salah satu dampak paling serius adalah gangguan pembekuan darah, karena bisa ular tanah mengandung komponen yang menghambat proses koagulasi. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan internal maupun eksternal, dan pemantauan fungsi pembekuan darah melalui tes seperti 20-minute whole blood clotting test (20WBCT) menjadi sangat krusial.
Dampak jangka panjang yang signifikan adalah pembengkakan tungkai secara permanen. Sebuah penelitian pada tahun 2005 terhadap 225 korban gigitan Malayan pit viper di Thailand menunjukkan bahwa 18,6% pasien mengalami pembengkakan tungkai yang bersifat permanen, meskipun sebagian besar kasus awalnya tergolong ringan hingga sedang.
Meskipun jarang terjadi, gigitan ular tanah memiliki potensi untuk berakibat fatal. Kematian dapat terjadi, terutama jika komplikasi perdarahan intraserebral, yaitu perdarahan di dalam otak, tidak dapat ditangani dengan efektif.
Penanganan Medis Darurat dan Pencegahan
Gigitan ular tanah merupakan kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan medis secepatnya. Penanganan utama melibatkan pemberian Serum Antibisa Ular (SABU) yang tersedia secara polivalen di Indonesia, dan terbukti efektif untuk mengatasi bisa ular tanah.
Pasien yang mengalami gigitan ular harus segera dilarikan ke rumah sakit dan dirawat setidaknya selama 24 jam. Selama perawatan, dokter akan melakukan pemantauan ketat serta pemeriksaan penunjang seperti hitung darah tepi, fungsi hati dan ginjal, serta fungsi pembekuan darah untuk menilai tingkat keparahan dan komplikasi.
Dalam beberapa kasus, jika terjadi infeksi sekunder yang parah atau peradangan ekstrem, tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Kewaspadaan di habitat ular dan menghindari kontak langsung adalah langkah pencegahan terbaik untuk menghindari efek digigit ular tanah yang dijuluki ranjau darat ini.
People Also Ask
1. Apa itu ular tanah yang dijuluki ranjau darat?
Jawaban: Ular tanah adalah spesies Calloselasma rhodostoma atau Malayan pit viper, ular berbisa endemik Asia Tenggara yang dijuluki ranjau darat karena perilakunya yang diam di tempat.
2. Apa efek utama gigitan ular tanah?
Jawaban: Efek utamanya adalah kerusakan lokal parah seperti nyeri hebat, pembengkakan masif, memar, melepuh, nekrosis, dan gangguan pembekuan darah yang bersifat sistemik.
3. Apakah bisa ular tanah bersifat neurotoksin?
Jawaban: Meskipun ada sumber yang menyebutkan, efek utama yang dominan dari bisa ular tanah adalah hemotoksik, menyerang sistem peredaran darah dan jaringan, bukan neurotoksin.
4. Bagaimana penanganan medis untuk gigitan ular tanah?
Jawaban: Penanganan medis meliputi pemberian Serum Antibisa Ular (SABU) polivalen dan perawatan intensif di rumah sakit untuk pemantauan serta penanganan komplikasi.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454883/original/036544000_1766579692-Tanaman_Basil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454470/original/088238500_1766560631-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454813/original/059892900_1766573417-Gemini_Generated_Image_ght5myght5myght5_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440748/original/014555700_1765443605-Tanaman_Kangkung.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3601860/original/065983700_1634177953-000_9PJ4CW.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5441991/original/026174300_1765523690-Bersihkan_Emas_Perhiasan_di_Rumah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3599167/original/015337300_1633960857-WhatsApp_Image_2021-10-11_at_2.37.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453609/original/052113800_1766482712-Contoh_Tanaman_Aromatik_di_Dapur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419331/original/064204700_1763689880-unnamed__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429251/original/076315400_1764578571-Stroberi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4242441/original/050321700_1669633225-Tanaman_okra_merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452631/original/051977500_1766412946-IMG_1533.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452284/original/024089500_1766393811-Membersihkan_Emas_Pakai_Pasta_Gigi_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453363/original/096211600_1766476057-Tanaman_Paprika_Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3988054/original/054672600_1649316223-eduardo-jaeger-K7FJOFiCmOU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4771366/original/095377800_1710334195-Ilustrasi_cabai_rawit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440866/original/049258100_1765446666-kebun1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)











:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5198305/original/085155700_1745540502-non-halal__2_.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5330865/original/078886100_1756369537-WhatsApp_Image_2025-08-28_at_15.20.46_ad453f78.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876286/original/008628000_1719462296-fotor-ai-2024062711338.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344658/original/039645300_1757490334-qq.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332108/original/069461900_1756456597-pexels-cottonbro-4503273.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342694/original/015573300_1757398921-cf41b2a1-e7f3-4e7f-9616-d961407df13b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4424751/original/083762400_1683862221-worker-figures-helping-dig-coin-money-dollar-note-background.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/672525/original/bitcoint-140505-8-aji.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165736/original/049527200_1742194452-Air_lemon.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354936/original/050360400_1758268325-canopy_carport_5a.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5028256/original/032953400_1732871460-fotor-ai-20241129161044.jpg)