Cara Menanam Alpukat dari Biji, Panduan Lengkap Pemilihan hingga Panen

1 week ago 10

Liputan6.com, Jakarta Menanam alpukat dari biji adalah sebuah proses yang menarik dan dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi para pecinta tanaman. Meskipun membutuhkan kesabaran ekstra, metode ini memungkinkan Anda untuk memulai kebun alpukat pribadi di rumah.

Metode menanam alpukat dari biji merupakan salah satu cara mendapatkan bibit alpukat, selain melalui cangkok, stek, atau okulasi. Proses ini relatif mudah dilakukan oleh pemula, namun perlu diingat bahwa alpukat yang ditanam dari biji umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk berbuah dibandingkan dengan metode vegetatif.

Panduan ini akan membahas secara detail cara menanam alpukat dari biji, mulai dari pemilihan biji berkualitas, metode perkecambahan, perawatan bibit muda, hingga penanaman lanjutan dan potensi berbuah. Berikut Liputan6 memberikan ulasan lengkapnya untuk Anda, Rabu (19/11/2025).

Persiapan Awal dan Metode Perkecambahan Biji Alpukat

Langkah pertama yang krusial dalam cara menanam alpukat dari biji adalah pemilihan biji yang tepat. Biji yang sehat dan berkualitas akan sangat menentukan keberhasilan perkecambahan dan pertumbuhan bibit.

Pilih biji dari buah alpukat yang sudah matang sempurna dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Hindari biji yang cacat, retak, atau memiliki tanda pembusukan, kemudian bersihkan biji dari sisa-sisa daging buah menggunakan air bersih tanpa merusak lapisan cokelat luarnya. Setelah bersih, keringkan biji dengan handuk kertas atau kain bersih, dan beberapa sumber menyarankan untuk menjemur biji selama sekitar tiga jam sebelum disimpan di tempat teduh.

Ada dua metode utama yang bisa Anda pilih untuk memperkecambah biji alpukat, yaitu metode air (tusuk gigi) dan metode langsung tanam di tanah. Kedua metode ini memiliki kelebihan masing-masing dan bisa disesuaikan dengan preferensi Anda.

  • Metode Tusuk Gigi dan Air (Water Sprouting)

    Metode ini populer karena memungkinkan Anda mengamati langsung proses perkecambahan. Identifikasi bagian atas (runcing, tempat tunas tumbuh) dan bawah (lebih lebar, tempat akar tumbuh) biji. Tancapkan tiga atau empat tusuk gigi secara melingkar di bagian tengah biji, sedalam sekitar 1 cm, berfungsi sebagai penopang agar biji dapat menggantung di bibir gelas. Isi gelas dengan air, lalu letakkan biji di atasnya, pastikan sepertiga hingga seperempat bagian bawah biji terendam air. Tempatkan gelas di lokasi hangat dan tidak terkena sinar matahari langsung, serta ganti air setiap minggu untuk mencegah jamur dan tambahkan air jika volume berkurang. Akar dan tunas biasanya akan muncul dalam waktu 2-6 minggu.

  • Metode Langsung Tanam di Tanah

    Metode ini lebih sederhana dan dapat langsung dilakukan jika Anda memiliki media tanam yang sesuai. Siapkan media tanam gembur berupa campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang di polybag atau pot, lalu siram media tanam hingga lembab. Tancapkan biji alpukat dengan posisi bagian tumpul di bawah, sisakan sedikit bagian atas biji agar terlihat di permukaan tanah untuk mempermudah percabangan. Taruh semaian biji alpukat pada tempat teduh dan gelap, serta siram biji secara teratur, namun hindari genangan air yang dapat menyebabkan akar busuk.

Perawatan Bibit Alpukat di Tahap Awal

Setelah biji alpukat mulai berkecambah, perhatian khusus sangat diperlukan untuk memastikan pertumbuhan bibit yang sehat dan kuat. Tahap ini merupakan fondasi penting bagi perkembangan tanaman alpukat Anda.

  • Pada metode air, Anda akan melihat biji terbelah dan akar putih mulai tumbuh ke bawah, diikuti oleh tunas yang muncul dari bagian atas biji. Proses perkecambahan ini umumnya memakan waktu antara 2 hingga 6 minggu. Jika setelah 6 minggu tidak ada tanda-tanda pertumbuhan, disarankan untuk mencoba biji yang baru.
  • Setelah tunas muncul, pastikan bibit mendapatkan cahaya yang cukup. Jika menggunakan metode air, pindahkan gelas ke tempat yang terang namun tidak terkena sinar matahari langsung yang terlalu terik. Jaga kelembaban media tanam atau air dalam gelas; jika menggunakan metode air, ganti air secara berkala, misalnya setiap 5 hari sekali, untuk mencegah pertumbuhan jamur.
  • Bibit alpukat siap dipindahkan ke pot yang lebih besar ketika tunasnya mencapai ketinggian sekitar 15 cm dan sistem akarnya sudah tumbuh cukup besar dan rimbun. Pemindahan ini akan memberikan ruang lebih bagi akar untuk berkembang dan menyerap nutrisi.

Penanaman dan Perawatan Lanjutan untuk Pertumbuhan Optimal

Setelah bibit alpukat cukup kuat, saatnya memindahkannya ke pot yang lebih besar atau media tanam permanen. Pemilihan pot dan media tanam yang tepat akan sangat mendukung pertumbuhan tanaman.

Pilih pot yang cukup besar, dengan diameter 50-80 cm, dan pastikan memiliki lubang drainase yang memadai, sekitar 4-5 lubang, untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan akar busuk. Gunakan media tanam yang gembur dan berdrainase baik, seperti campuran tanah, kompos, dan pasir, atau campuran tanah, sekam (putih/bakar), pupuk kandang/kohe yang sudah diolah, dan dolomit/kapur. 

Isi pot dengan media tanam yang sudah disiapkan, lalu buat lubang di tengahnya. Keluarkan bibit alpukat dari media perkecambahan dengan hati-hati, terutama jika dari air, lepaskan tusuk gigi. Tanam bibit dalam posisi tegak, pastikan bagian atas biji sedikit menyembul di atas permukaan tanah; hindari mengubur seluruh biji karena dapat menyebabkan busuk. Padatkan media tanam di sekitar pangkal bibit dan siram secukupnya.

Bibit alpukat yang baru ditanam perlu disiram setiap hari, terutama pada pagi atau sore hari, untuk menjaga kelembaban tanah. Pastikan tanah tetap lembab tetapi tidak sampai basah kuyup atau tergenang. Setelah bibit berumur sekitar 1 tahun, frekuensi penyiraman dapat dikurangi menjadi 2-3 hari sekali, sesuai dengan kondisi cuaca dan kelembaban tanah.

  • Pemupukan Organik

    Mulailah dengan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos, yang kaya unsur hara dan memperbaiki struktur tanah, serta mendukung mikroba tanah. Untuk tanaman muda, pupuk kandang atau kompos dapat ditaburkan di sekitar tanaman setebal 5 cm. Pemupukan organik dapat dilakukan 2-3 kali setahun, terutama di awal musim hujan dan kemarau.

  • Pemupukan Kimia (NPK)

    Setelah penanaman, pupuk kimia seimbang seperti NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dapat diberikan. Nitrogen penting untuk pertumbuhan daun, fosfor untuk perkembangan akar, dan kalium untuk pembentukan buah. Berikan dosis kecil untuk menghindari kerusakan akar muda. Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berkala, misalnya setiap 2-3 bulan pada tahun pertama. Pada fase pra-bunga, pembentukan buah, dan pembesaran buah, alpukat membutuhkan nutrisi tinggi, terutama kalium, serta kalsium dan boron.

Ketika pohon alpukat mencapai ketinggian sekitar 30 cm, lakukan pemangkasan dengan memotong kembali hingga 15 cm. Pemangkasan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan tunas baru dan percabangan, yang pada akhirnya akan membantu membentuk struktur pohon yang baik dan produktif sejak dini.

People Also Ask

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan alpukat dari biji untuk berbuah?

Jawaban: Alpukat yang ditanam dari biji umumnya membutuhkan waktu 8-10 tahun jika di pot, atau 3-13 tahun jika di tanah, untuk mulai berbuah.

2. Bagaimana cara memilih biji alpukat yang baik untuk ditanam?

Jawaban: Pilih biji dari buah alpukat yang matang sempurna dan sehat, hindari yang cacat atau busuk, lalu bersihkan dari sisa daging buah.

3. Apakah lebih baik menanam alpukat dari biji atau okulasi?

Jawaban: Menanam dari biji lebih mudah untuk pemula, tetapi okulasi atau cangkok disarankan untuk hasil lebih cepat dan kualitas buah terjamin.

4. Kapan bibit alpukat siap dipindahkan ke pot yang lebih besar?

Jawaban: Bibit siap dipindahkan ketika tunas mencapai sekitar 15 cm dan akarnya sudah tumbuh cukup besar dan rimbun.

5. Bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman alpukat?

Jawaban: Pengendalian dapat dilakukan dengan insektisida, fungisida, atau metode alami seperti ekstrak bawang putih atau ketumbar, serta pemantauan rutin.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |