Cara Membuat Raised Bed Tanaman di Halaman, Berkebun Lebih Mudah dan Efisien

1 week ago 12

Liputan6.com, Jakarta Mengetahui cara membuat raised bed tanaman di halaman menjadi solusi ideal bagi para pegiat kebun yang menginginkan hasil optimal. Berkebun di halaman rumah kini semakin mudah dan efisien dengan hadirnya raised bed tanaman. Teknik ini memungkinkan Anda menciptakan area tanam yang terstruktur dan terkontrol, bahkan di lahan terbatas. 

Metode ini menawarkan berbagai keuntungan, mulai dari peningkatan drainase hingga kemudahan akses dalam perawatan tanaman. Raised bed adalah metode bertanam di mana area tanam ditinggikan dari permukaan tanah sekitarnya. Biasanya dibuat dengan menggunakan bingkai atau wadah yang terbuat dari kayu, batu, logam, atau bahan lainnya.

Metode ini sangat populer di kalangan pecinta tanaman karena kemampuannya meningkatkan kualitas tanah dan memperpanjang musim tanam.  Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (19/11/2025).

Apa Itu Raised Bed dan Mengapa Penting?

Raised bed merupakan area tanam yang ditinggikan dari permukaan tanah di sekitarnya. Area ini biasanya dibatasi oleh bingkai atau wadah yang terbuat dari berbagai material.  Tujuan utama dari raised bed adalah meningkatkan drainase tanah, mengurangi risiko erosi, mengontrol gulma, serta menyediakan lingkungan tumbuh yang lebih baik bagi tanaman.

Pentingnya raised bed terletak pada berbagai manfaat yang ditawarkannya untuk aktivitas berkebun. Berikut penjelasan mengenai beberapa manfaat dari raised bed:

  • Peningkatan Kualitas Tanah: Anda memiliki kontrol penuh atas komposisi tanah, memungkinkan pencampuran media tanam yang kaya nutrisi dan sesuai kebutuhan tanaman. Tanah di raised bed juga cenderung tidak padat karena tidak diinjak, sehingga akar tanaman dapat tumbuh lebih leluasa.
  • Drainase Lebih Baik: Desain yang ditinggikan memungkinkan air berlebih mengalir dengan mudah, mengurangi risiko tanah tergenang yang dapat menyebabkan busuk akar, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi atau tanah liat.
  • Pengendalian Gulma dan Hama: Batasan fisik raised bed membantu mencegah gulma dari area sekitar masuk ke bedengan. Selain itu, raised bed dapat membantu melindungi tanaman dari hama penggali seperti tikus tanah jika bagian bawahnya dilapisi kawat.
  • Musim Tanam Lebih Panjang: Tanah di raised bed cenderung lebih cepat hangat di musim semi dan lebih lambat dingin di musim gugur, memungkinkan Anda untuk memulai penanaman lebih awal dan memperpanjang musim panen.
  • Aksesibilitas dan Kenyamanan: Ketinggian raised bed mengurangi kebutuhan untuk membungkuk saat menanam, menyiangi, atau memanen, menjadikannya pilihan yang baik bagi individu dengan mobilitas terbatas atau yang ingin berkebun dengan lebih nyaman.
  • Estetika: Raised bed dapat menambah daya tarik visual pada halaman Anda, menciptakan tampilan kebun yang rapi dan terorganisir.

Cara Membuat Raised Bed: Perencanaan dan Pemilihan Lokasi Raised Bed

Perencanaan yang matang adalah kunci keberhasilan dalam membuat raised bed tanaman di halaman. Pemilihan lokasi yang tepat akan sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman Anda. Faktor-faktor seperti sinar matahari dan akses air perlu diperhatikan secara seksama.

  • Lokasi Tepat

Pilih lokasi yang menerima setidaknya enam hingga delapan jam sinar matahari langsung setiap hari. Beberapa sayuran seperti selada, mungkin membutuhkan lebih sedikit sinar matahari. Tempatkan raised bed dekat dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman, bahkan sistem irigasi tetes atau selang perendam sangat efisien untuk raised bed.

  • Pertimbangkan Bentuk dan Ukuran

Ukuran dan bentuk raised bed juga penting. Idealnya, raised bed tidak lebih lebar dari 1,2 meter (4 kaki) agar Anda dapat menjangkau bagian tengah bedengan dari kedua sisi tanpa perlu menginjak tanah. Jika hanya dapat diakses dari satu sisi, lebarnya sebaiknya tidak lebih dari 0,75 meter (2,5 kaki). Panjang raised bed dapat disesuaikan dengan ukuran halaman dan preferensi Anda.

Ketinggian raised bed bervariasi, mulai dari beberapa inci hingga setinggi pinggang. Kedalaman minimal yang disarankan adalah 15 cm (6 inci). Untuk sebagian besar tanaman sayuran, kedalaman 30-60 cm (12-24 inci) sangat ideal agar akar dapat tumbuh sempurna.

  • Siapkan Drainase

Bedengan yang lebih dalam juga memiliki drainase yang lebih baik dan menahan kelembapan lebih lama. Pilih tempat yang relatif datar, tetapi hindari area dataran rendah yang cenderung mengumpulkan air hujan. Raised bed dapat dibangun di atas tanah yang buruk, tanah padat, atau bahkan di atas beton. Jika Anda membuat lebih dari satu raised bed, pastikan ada jalur yang cukup lebar di antaranya untuk memudahkan pergerakan dan perawatan.

Cara Membuat Raised Bed: Bahan-bahan yang Dibutuhkan

Ada berbagai pilihan material untuk membangun raised bed, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Pemilihan material dapat memengaruhi daya tahan dan estetika kebun Anda. Kayu merupakan pilihan umum dan paling murah. Kayu yang tidak diolah seperti cedar, redwood, cypress, atau hemlock sangat direkomendasikan karena tahan terhadap pembusukan secara alami dan tidak melepaskan bahan kimia berbahaya ke tanah.

Meskipun lebih tahan lama, banyak pekebun menghindari kayu olahan (pressure-treated wood) karena kekhawatiran bahan kimia dapat meresap ke dalam tanah dan tanaman. Namun, beberapa jenis kayu olahan modern yang menggunakan tembaga mungkin dianggap aman untuk berkebun. Anda juga bisa memanfaatkan papan kayu bekas atau papan cor untuk menghemat biaya.

Material lain yang dapat digunakan adalah batu bata, batu, atau blok beton (cinder blocks). Material ini tahan lama dan memberikan tampilan yang kokoh serta estetis. Blok beton mudah ditumpuk tanpa memerlukan banyak alat atau keahlian konstruksi. Logam bergelombang (corrugated metal) memberikan tampilan modern dan tahan lama terhadap cuaca dan hama, serta memiliki sisi yang tipis sehingga memaksimalkan area tanam.

Bahan daur ulang lainnya seperti ban bekas, meskipun dapat digunakan, sering dihindari karena potensi pelepasan bahan kimia. Bale jerami juga bisa menjadi pilihan. Selain itu, kain (fabric raised bed/growing bag) merupakan kantong tanaman serbaguna yang mempermudah berkebun di lahan terbatas. Kain ini didesain agar dapat ditembus sinar matahari, baik untuk perakaran, dan mampu menampung berbagai jenis tanaman.

Cara Membuat Raised Bed Tanaman di Halaman

Membuat raised bed tanaman di halaman tidak terlalu sulit dan dapat disesuaikan dengan bahan yang tersedia. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat Anda ikuti untuk proses pembangunan. 

  • Buat Struktur Dasar

Setelah menentukan lokasi, mendesain ukuran dan menyiapkan bahan, langkah pertama ialah membangun struktur dasar. Untuk kayu, potong papan sesuai ukuran yang diinginkan dan satukan papan membentuk kotak atau persegi panjang menggunakan sekrup atau paku, pastikan struktur kokoh.

Sementara untuk batu bata/blok beton, susun material membentuk dinding raised bed; Anda bisa menggunakan semen untuk merekatkan jika ingin permanen. Untuk logam, ikuti instruksi perakitan jika membeli kit raised bed logam.

  • Siapkan Dasar Raised Bed

Jika raised bed diletakkan di atas tanah, Anda bisa melapisi dasarnya dengan kardus atau koran tebal untuk menekan pertumbuhan gulma awal. Ini juga akan terurai seiring waktu dan menambah bahan organik. Jika ada masalah dengan hama penggali, lapisi dasar dengan kawat ayam atau kain perangkat keras.

  • Isi Raised Bed

Isi raised bed dengan media tanam. Anda bisa menggunakan metode "Lasagna Gardening" (berlapis) yang efektif dan seringkali lebih murah, terutama untuk raised bed yang tinggi. Lapisan bawah diisi bahan organik kasar seperti ranting, kayu lapuk, daun kering, sisa pakan hewan ternak, atau sisa dapur. Lapisan ini akan terurai dan menyediakan nutrisi jangka panjang serta membantu drainase.

Lapisan tengah ditambahkan kompos atau pupuk kandang yang sudah matang. Lapisan atas diisi campuran tanah kebun berkualitas tinggi, kompos, dan media tanam lain seperti sekam, cocopeat, atau pakis. Pastikan tanah gembur dan kaya bahan organik.

Anda juga bisa mencampur tanah dan kompos dengan rasio 1:1 secara merata sebelum dimasukkan ke raised bed. Isi bedengan hingga penuh atau hampir penuh, sisakan sekitar satu inci dari tepi untuk menampung air. Tanah akan sedikit menyusut setelah disiram.

  • Siram Media Tanam

Terakhir, siram dan diamkan (opsional). Siram media tanam secara menyeluruh setelah diisi. Idealnya, biarkan beberapa bulan agar media tanam menyatu dan mikroorganisme berkembang. Namun, Anda juga bisa langsung menanam.

Tips Berkebun Mudah dan Efektif dengan Raised Bed

Berkebun dengan raised bed dapat menjadi pengalaman yang sangat memuaskan dan efisien. Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan hasil panen Anda. Tips ini melengkapi panduan cara membuat raised bed tanaman di halaman agar lebih produktif.

Tanam Secara Intensif: Raised bed memungkinkan penanaman yang lebih rapat dibandingkan kebun tradisional. Tanamlah tanaman cukup dekat sehingga daunnya saling bersentuhan saat dewasa, ini akan membantu menekan gulma dan menjaga kelembapan tanah.

Pilih Tanaman yang Tepat: Pilih sayuran, bunga, atau herbal yang sesuai dengan iklim dan kondisi sinar matahari di lokasi raised bed Anda. Beberapa tanaman yang cocok untuk raised bed antara lain selada, bayam, wortel, bit, kacang-kacangan, dan tomat.

Rotasi Tanaman: Lakukan rotasi tanaman setiap musim untuk menjaga kesehatan tanah dan mencegah penumpukan hama atau penyakit.

Gunakan Mulsa: Lapisi permukaan tanah dengan mulsa organik seperti jerami, serutan kayu, atau kompos. Mulsa membantu menjaga kelembapan tanah, menekan gulma, dan mengatur suhu tanah.

Penyiraman yang Efisien: Raised bed cenderung lebih cepat kering, jadi perhatikan penyiraman. Gunakan sistem irigasi tetes atau selang perendam untuk menyalurkan air langsung ke akar tanaman secara efisien dan mengurangi pemborosan air. Siram lebih jarang tetapi dalam jumlah banyak.

Perhatikan Drainase: Pastikan raised bed memiliki drainase yang baik untuk mencegah akar busuk.

Tambahkan Kompos Secara Teratur: Tambahkan lapisan kompos 5-10 cm (2-4 inci) di atas tanah setiap tahun, terutama di musim gugur, untuk mengisi kembali nutrisi yang terkuras.

Manfaatkan Dukungan Vertikal: Gunakan teralis atau tiang penyangga untuk tanaman merambat seperti tomat, kacang-kacangan, atau mentimun. Ini memaksimalkan ruang tanam dan meningkatkan sirkulasi udara.

Hindari Menginjak Tanah: Salah satu keuntungan utama raised bed adalah tanah tidak padat karena tidak diinjak. Pastikan lebar bedengan memungkinkan Anda menjangkau semua area tanpa harus masuk ke dalamnya.

Integrasikan Tanaman Pendamping: Tanam bunga atau herbal tertentu di antara sayuran untuk menarik penyerbuk dan mengusir hama.

FAQ

1. Apa itu raised bed? Raised bed adalah area tanam yang ditinggikan dari permukaan tanah dan biasanya dibatasi oleh bingkai atau wadah.

2. Apa manfaat utama menggunakan raised bed? Manfaat utamanya meliputi peningkatan drainase, kontrol kualitas tanah, pengurangan gulma, musim tanam yang lebih panjang, dan kemudahan akses.

3. Berapa tinggi ideal raised bed? Tinggi ideal bervariasi, tetapi minimal 15 cm (6 inci) dan umumnya 30-60 cm (12-24 inci) untuk sebagian besar tanaman.

4. Bahan apa yang terbaik untuk membuat raised bed? Kayu yang tidak diolah (seperti cedar), batu bata, blok beton, atau logam bergelombang adalah pilihan populer, tergantung pada anggaran dan estetika yang diinginkan.

5. Apakah saya perlu melapisi bagian bawah raised bed? Melapisi bagian bawah dengan kardus atau koran dapat membantu menekan gulma, dan kawat ayam dapat mencegah hama penggali.

6. Bagaimana cara mengisi raised bed dengan tanah yang benar? Isi dengan lapisan bahan organik kasar di bawah, diikuti kompos, dan diakhiri dengan campuran tanah kebun berkualitas tinggi dan kompos di bagian atas.

7. Apakah raised bed membutuhkan lebih banyak air? Ya, raised bed cenderung lebih cepat kering karena drainase yang baik dan paparan udara yang lebih tinggi, sehingga mungkin memerlukan penyiraman lebih sering.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |