Liputan6.com, Jakarta Meskipun memiliki lahan terbatas, Anda tetap bisa menikmati hasil panen bawang merah segar langsung dari rumah. Dengan menerapkan trik menanam bawang merah di polybag, balkon rumah minimalis Anda dapat disulap menjadi kebun mini yang produktif. Metode ini menawarkan solusi praktis bagi para pecinta berkebun perkotaan yang ingin menanam sayuran sendiri.
Budidaya bawang merah dalam polybag semakin populer karena kemudahannya dan tidak memerlukan lahan luas. Selain itu, cara ini memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap media tanam dan perawatan. Anda tidak hanya mendapatkan pasokan bawang merah berkualitas, tetapi juga turut serta dalam gaya hidup berkelanjutan.
Namun, keberhasilan menanam bawang merah di polybag memerlukan perhatian khusus pada beberapa aspek kunci. Mulai dari pemilihan bibit yang tepat, persiapan media tanam, hingga perawatan rutin seperti penyiraman dan pemupukan, semua berperan penting. Artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkah esensial agar bawang merah di balkon rumah minimalis Anda tumbuh subur dan menghasilkan panen melimpah. Melansir dari berbagai sumber, Sabtu (15/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Pemilihan Bibit Bawang Merah Berkualitas Unggul
Langkah awal yang krusial dalam trik menanam bawang merah di polybag adalah memastikan Anda menggunakan bibit yang berkualitas. Bibit yang unggul akan sangat menentukan pertumbuhan tanaman dan hasil umbi yang akan dipanen. Penting untuk memilih bibit yang sehat dan masih segar, dengan kulit yang halus dan bebas dari bintik-bintik hitam.
Ciri-ciri bibit bawang merah yang baik meliputi kondisi fisik yang bulat, kulit halus, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti bintik hitam atau busuk. Bibit juga harus keras, bukan keropos, serta telah disimpan selama 2 hingga 3 bulan setelah panen atau antara 60 hingga 90 hari. Periode penyimpanan ini penting agar bibit memasuki masa dormansi dan titik tumbuhnya mencapai sekitar 80%.
Sebelum ditanam, potong bagian ujung umbi bawang merah sekitar sepertiga bagian. Pemotongan ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas lebih cepat, pastikan memotong bagian ujung tempat tunas akan tumbuh, bukan bagian akar. Beberapa sumber juga menyarankan untuk mencampur bagian yang dipotong dengan fungisida untuk mencegah serangan penyakit, lalu biarkan beberapa jam sebelum penanaman.
2. Persiapan Media Tanam dan Ukuran Polybag Ideal
Media tanam yang tepat adalah fondasi penting untuk pertumbuhan bawang merah yang optimal di polybag. Campuran media tanam berupa tanah gembur, pupuk kompos, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Beberapa sumber lain juga menyebutkan perbandingan 2:1:1:1 untuk tanah, kompos, sekam mentah, dan arang sekam.
Media tanam yang baik memiliki tekstur sedang hingga liat, berstruktur gembur, dan aerasi yang baik untuk mendukung perkembangan akar. Selain itu, pemilihan ukuran polybag juga tidak kalah penting. Gunakan polybag dengan ukuran minimal 25x25 cm, 30x30 cm, 30x40 cm, atau 50x50 cm, yang cukup untuk menampung beberapa umbi dan memberikan ruang bagi pertumbuhan akarnya.
Isi polybag hingga sekitar 80% dengan media tanam yang sudah tercampur rata. Setelah diisi, siram media tanam dengan air secukupnya dan diamkan selama 1-2 hari agar bahan-bahan meresap dan media menjadi lembap. Pastikan polybag memiliki saluran air yang cukup di bagian bawah untuk mencegah genangan air, yang dapat menyebabkan bibit busuk.
3. Teknik Penanaman Bibit yang Tepat
Penanaman bibit bawang merah harus dilakukan dengan benar untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan hasil panen yang melimpah. Anda disarankan untuk menanam 5-6 bibit bawang merah ke dalam polybag yang sudah terisi media tanam. Posisi menanamnya adalah bagian potongan bawang dihadapkan ke atas.
Untuk jumlah bibit per polybag, Anda bisa menanam 3-5 siung bawang merah dalam satu polybag berukuran sedang (misalnya 25-30 cm). Beberapa sumber lain menyarankan 2 umbi untuk polybag 25 cm, atau 3-4 bibit umbi untuk polybag 30x40 cm, dan 5-6 bibit untuk polybag yang lebih besar. Benamkan umbi ke dalam media tanam hingga kedalaman sekitar 6-7 cm atau sampai leher umbi, biarkan bagian atas umbi sedikit terlihat.
Berikan jarak tanam sekitar 5-10 cm antar umbi dalam satu polybag. Jarak ini sangat penting agar bibit memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh subur dan umbi dapat berkembang dengan baik tanpa berebut nutrisi. Setelah penanaman, siram bibit dengan air secukupnya untuk membantu proses adaptasi.
4. Panduan Penyiraman Bawang Merah di Polybag
Penyiraman yang tepat adalah kunci keberhasilan trik menanam bawang merah di polybag. Bawang merah membutuhkan air yang cukup, namun tidak berlebihan, untuk pertumbuhannya. Penyiraman disarankan dilakukan secara teratur, dua kali sehari setiap pagi dan sore, tanpa berlebihan maupun kekurangan air.
Frekuensi penyiraman dapat disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman. Pada awal pertumbuhan (umur 0-3 minggu atau 0-10 hari), tanaman memerlukan penyiraman rutin dua kali sehari. Untuk tanaman berumur 11-35 hari, penyiraman bisa dilakukan satu kali sehari pada pagi hari, dan pada umur 36-50 hari, satu kali sehari pada sore hari. Pada musim kemarau, penyiraman dapat ditingkatkan menjadi dua kali sehari, dan setelah hujan, disarankan untuk membilas daun guna mengurangi risiko penyakit.
Penting untuk menyiram secukupnya dan menghindari genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan umbi. Menjelang panen, yaitu setelah tanaman berumur sekitar 1,5 bulan atau 2 bulan, frekuensi penyiraman harus dikurangi atau dihentikan seminggu sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk membantu pembentukan umbi yang baik dan berwarna merah pekat.
5. Strategi Pemupukan untuk Pertumbuhan Optimal
Pemupukan yang teratur dan tepat akan mendukung pertumbuhan bawang merah serta pembentukan umbi yang besar dan berkualitas. Pemberian pupuk dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pupuk dasar, pupuk susulan 1, dan pupuk susulan 2. Pupuk dasar diberikan 1-2 hari sebelum tanam, terdiri dari pupuk organik dan TSP.
Untuk pupuk dasar, Anda bisa menggunakan pupuk kandang ayam (130gram/polybag), pupuk kandang domba (260gram/polybag), atau kompos (65gram/polybag), ditambah TSP atau SP-36 sekitar 3 gram/polybag. Pupuk susulan pertama dapat diberikan saat tanaman berumur 14 hari setelah tanam dengan NPK sekitar setengah sendok makan (3 gram). Pupuk susulan kedua diberikan saat tanaman berumur 1 bulan setelah tanam dengan dosis NPK yang sama.
Selain itu, pupuk NPK (misalnya NPK 16-16-16) dapat diberikan setiap satu minggu sekali dengan dosis 1 gram per polybag yang dilarutkan dalam air (sekitar 200ml larutan per polybag). Saat tanaman berumur 1,5 bulan, penambahan pupuk urea 2 gram/polybag dapat mempercepat perkembangan umbi. Pupuk dapat diaplikasikan dengan cara disebar, diaduk rata dengan tanah, atau dilarutkan dalam air dan dikocorkan di sekitar tanaman.
6. Perawatan Rutin: Penyiangan, Sinar Matahari, dan Pengendalian Hama
Perawatan rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas tanaman bawang merah yang ditanam di polybag. Anda disarankan untuk membersihkan area tanam secara teratur guna mencegah tumbuhnya gulma yang dapat mempengaruhi nutrisi bawang merah. Penyiangan gulma dapat dilakukan satu hingga dua kali, misalnya pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam, karena gulma bersaing dalam penyerapan nutrisi.
Bawang merah membutuhkan intensitas sinar matahari yang maksimal, sekitar 70% atau minimal 5 jam sinar matahari langsung setiap hari. Letakkan polybag di tempat terbuka yang mendapatkan pancaran sinar matahari penuh, karena kurangnya sinar matahari dapat menghambat pertumbuhan umbi. Tiupan angin sepoi-sepoi juga baik untuk fotosintesis dan pembentukan umbi yang optimal.
Pengendalian hama dan penyakit juga krusial. Hama utama meliputi ulat bawang dan lalat penggorok daun, sementara penyakit umumnya adalah antraknosa dan layu fusarium. Prioritaskan penggunaan pestisida nabati atau biopestisida, serta lakukan pengendalian manual seperti membuang telur ulat. Jika ada bawang merah yang busuk, segera cabut dan buang. Pemasangan perangkap dan pergiliran tanaman juga dapat membantu.
7. Masa Panen dan Penanganan Pasca Panen Bawang Merah
Panen bawang merah yang tepat waktu akan menghasilkan umbi berkualitas baik dan siap dikonsumsi. Bawang merah umumnya siap panen pada usia sekitar 60-75 hari setelah tanam, atau sekitar 2-3 bulan. Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung menyebutkan beberapa ciri fisik yang menunjukkan tanaman siap panen.
Ciri-ciri tersebut antara lain daun tanaman sudah mulai menguning dan sebagian besar (>70%) sudah rebah. Selain itu, pangkal daun tanaman terasa lemas atau kendor, dan umbi bawang sudah muncul jelas di permukaan tanah dengan warna merah yang khas. Batang tanaman juga akan terasa kosong saat dipencet, menandakan umbi sudah matang sempurna.
Jika bawang merah akan digunakan sebagai bibit untuk penanaman berikutnya, panen dapat dilakukan pada umur 70 hari. Setelah dipanen, bawang merah harus dikeringkan terlebih dahulu di tempat yang kering dan cerah selama beberapa hari. Proses pengeringan yang tepat sangat penting agar bawang merah tidak mudah busuk dan aman untuk disimpan atau dijadikan bibit kembali.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Trik Menanam Bawang Merah di Polybag
1. Apa saja ciri bibit bawang merah yang berkualitas baik?
Jawaban: Bibit berkualitas memiliki bentuk bulat, kulit halus tanpa bintik hitam, keras, segar, dan telah disimpan 2-3 bulan setelah panen.
2. Bagaimana komposisi media tanam yang ideal untuk bawang merah di polybag?
Jawaban: Media tanam ideal adalah campuran tanah gembur, pupuk kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1.
3. Berapa kali penyiraman yang tepat untuk bawang merah di polybag?
Jawaban: Pada awal pertumbuhan, siram 2x sehari. Setelah 3 minggu, kurangi menjadi 1x sehari, dan hentikan seminggu sebelum panen.
4. Kapan waktu yang tepat untuk memanen bawang merah yang ditanam di polybag?
Jawaban: Bawang merah siap panen sekitar 60-75 hari setelah tanam, ditandai daun menguning dan rebah, serta umbi muncul jelas.
5. Mengapa bawang merah perlu sinar matahari penuh?
Jawaban: Sinar matahari penuh (minimal 5 jam/hari) penting untuk fotosintesis dan pembentukan umbi yang optimal, mencegah pertumbuhan terhambat.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264140/original/093784400_1750839152-kain_brokat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292218/original/061445900_1753247216-buah_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426363/original/034852400_1764303033-Tanam_Pakcoy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2815500/original/083957300_1558773257-torch-ginger-177012_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354635/original/026392700_1758260090-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426288/original/053913600_1764300357-WhatsApp_Image_2025-11-28_at_09.23.42.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424592/original/068292300_1764148283-unnamed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391141/original/054525400_1761298749-lubang_ular.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425842/original/038203600_1764239359-lokasi_yang_disukai_ular_membuat_sarang_di_kebun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413705/original/074337200_1763189513-outfit_minimalis_untuk_santai_dan_ke_kantor_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423186/original/028826800_1764055667-Gemini_Generated_Image_shvc4wshvc4wshvc.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415177/original/071139800_1763362992-Gemini_Generated_Image_w9ld1tw9ld1tw9ld.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4687952/original/069680900_1702652722-daun_kelor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2895086/original/038669600_1566980649-shutterstock_289900769.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420457/original/010863800_1763784764-gamis_teal_8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414142/original/065369200_1763265968-Hidangan_karedok_leunca.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423329/original/053706300_1764059361-king_kobra_dan_king_koros_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379366/original/064024100_1760342880-Gemini_Generated_Image_k09528k09528k095.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4931672/original/017034300_1724931457-Ilustrasi_pupuk_kompos.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309223/original/057654200_1754618968-Gemini_Generated_Image_ach8p1ach8p1ach8.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3619229/original/092418000_1635745733-roblox_2.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876282/original/004384100_1719462261-fotor-ai-2024062711133.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306633/original/043752800_1754443926-WhatsApp_Image_2025-08-06_at_08.24.05_e539a66a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4411108/original/015184300_1682914955-kanchanara-fsSGgTBoX9Y-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287819/original/008534400_1752835565-unnamed__42_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302300/original/036955800_1754019580-117ffdeb-da07-4da0-84f0-9c4f4eb5c9a8.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4740422/original/078699100_1707701814-fotor-ai-2024021283356.jpg)