6 Bahan Wajan yang Aman untuk Kesehatan, Sebuah Panduan Lengkap untuk Dapur Sehat

Liputan6.com, Jakarta Pemilihan wajan yang tepat bukan hanya sekadar urusan kenyamanan dalam memasak, melainkan juga aspek krusial untuk menjaga kesehatan keluarga. Berbagai material wajan yang tersedia di pasaran memiliki karakteristik, keunggulan, serta potensi risiko yang berbeda-beda bagi tubuh.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap rumah tangga untuk memahami secara mendalam jenis-jenis bahan wajan tersebut. Pengetahuan ini akan membantu Anda membuat keputusan yang bijak dalam memilih peralatan masak yang aman dan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

Liputan6 akan mengulas secara komprehensif berbagai bahan wajan yang aman untuk kesehatan, mulai dari stainless steel hingga titanium, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Senin (17/11/2025).

Stainless steel merupakan salah satu material wajan yang paling populer dan dianggap aman untuk digunakan. Bahan ini dikenal karena sifatnya yang tahan karat dan tidak bereaksi secara kimia dengan makanan, bahkan saat dipanaskan pada suhu tinggi.

Selain keamanannya, wajan stainless steel juga memiliki daya tahan yang luar biasa. Material ini tidak mudah tergores, tidak berkarat, dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Untuk memastikan kualitas dan keamanan optimal, pilihlah wajan stainless steel food-grade dengan komposisi 18% kromium dan 10% nikel (18/10), yang memberikan ketahanan karat superior.

Meskipun wajan stainless steel berkualitas rendah berpotensi mengandung logam berat, produk bersertifikasi aman akan menjamin tidak adanya pencemaran makanan. Penting juga untuk diketahui bahwa jenis stainless steel seri 304 dan 316 lebih tahan karat dibandingkan seri 201 dan 430. Walaupun tidak memiliki permukaan anti lengket alami, penggunaan sedikit minyak atau mentega dapat membantu mencegah makanan menempel.

Wajan besi cor atau cast iron adalah pilihan yang aman karena bebas dari bahan kimia berbahaya seperti PTFE dan PFOA. Keunggulan utama material ini terletak pada kemampuannya mendistribusikan panas secara merata, yang sangat ideal untuk memasak berbagai jenis masakan.

Salah satu manfaat kesehatan yang unik dari wajan besi cor adalah kemampuannya untuk menambah kandungan zat besi dalam makanan. Hal ini sangat bermanfaat bagi individu yang berisiko mengalami defisiensi zat besi, menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung asupan nutrisi.

Namun, wajan besi cor memerlukan perawatan khusus agar tetap awet dan tidak berkarat. Hindari merendamnya terlalu lama dalam air atau mencucinya saat masih panas, karena hal ini dapat memicu karat. Makanan asam juga perlu dihindari karena dapat merusak lapisan bumbu (seasoning) pada wajan dan memengaruhi rasa masakan.

Baja karbon (carbon steel) terbuat dari 99% besi dan 1% karbon, menjadikannya material yang sangat kokoh namun ringan. Wajan dari baja karbon memiliki ketahanan panas yang sangat tinggi, membuatnya ideal untuk teknik memasak seperti membakar, menumis, dan menggoreng yang membutuhkan suhu ekstrem.

Karakteristiknya yang kuat dan ringan memberikan kemudahan dalam penggunaan sehari-hari di dapur. Wajan ini juga dikenal mampu mencapai suhu tinggi dengan cepat dan mempertahankan panas dengan baik, mirip dengan besi cor namun dengan bobot yang lebih ringan.

Sama seperti besi cor, wajan baja karbon juga membutuhkan perawatan khusus berupa proses "seasoning" untuk membentuk lapisan anti lengket alami. Makanan asam seperti tomat, cuka, atau buah jeruk dapat merusak lapisan bumbu ini, menyebabkan karat, dan bahkan memengaruhi rasa masakan. Baja karbon juga tidak direkomendasikan untuk perebusan atau pendidihan yang lama.

Wajan keramik dikenal sebagai alternatif anti lengket yang lebih sehat karena bebas dari bahan kimia sintetis seperti PTFE dan PFOA. Lapisan keramik umumnya terbuat dari mineral alami dan tidak akan menimbulkan reaksi kimia berbahaya saat terpapar suhu panas, menjadikannya pilihan yang aman.

Keunggulan wajan keramik meliputi sifat anti lengket yang efektif, kemudahan dalam pembersihan, dan memungkinkan proses memasak dengan sedikit minyak. Hal ini mendukung gaya hidup sehat dengan mengurangi penggunaan lemak dalam masakan sehari-hari.

Meskipun demikian, wajan keramik memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Lapisannya rentan retak atau mengelupas jika sering digunakan pada suhu yang sangat tinggi. Permukaannya juga mudah tergores, sehingga disarankan untuk menggunakan spatula berbahan kayu atau silikon guna menjaga keawetan lapisan anti lengketnya.

Titanium dianggap sebagai salah satu material peralatan masak yang paling sehat dan aman berkat kemurniannya yang tinggi, mencapai 99,75% logam titanium tanpa pelapis tambahan. Material ini bersifat non-toksik, sangat tahan korosi, dan memiliki kompatibilitas tinggi dengan tubuh manusia.

Wajan titanium tidak bereaksi secara kimia dengan bahan makanan, sehingga tidak melepaskan ion logam berbahaya ke dalam masakan. Bahkan, material ini diklaim aman untuk menggoreng obat-obatan tradisional Cina, menunjukkan tingkat keamanannya yang superior.

Keunggulan lainnya dari wajan titanium meliputi daya tahan yang sangat baik, bobot yang ringan, serta kemampuan menghantarkan panas yang efisien. Setelah melalui proses elektrolitik grinding, wajan ini juga dapat mengembangkan permukaan anti lengket alami, sekaligus mampu mempertahankan nutrisi dan rasa bahan makanan secara maksimal.

Wajan anti lengket tradisional yang menggunakan PFOA (Perfluorooctanoic Acid) telah dikaitkan dengan masalah kesehatan serius, termasuk potensi karsinogenik serta gangguan fungsi hati dan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penggunaan PFOA telah dilarang di banyak negara sejak 2006.

Lapisan anti lengket lain, PTFE (Polytetrafluoroethylene) atau yang dikenal sebagai Teflon, dapat melepaskan gas beracun jika dipanaskan di atas 260°C. Gas ini berpotensi menyebabkan "flu polimer" dengan gejala mirip flu, sehingga penting untuk tidak menggunakan api terlalu besar saat memasak dengan wajan berlapis PTFE.

Saat ini, banyak wajan anti lengket diproduksi dengan label "PFOA-free" dan "PTFE-free" atau menggunakan lapisan keramik/granit yang lebih aman. Wajan anti lengket bebas PFOA tetap menawarkan kemudahan penggunaan dan pembersihan. Namun, jika lapisan anti lengket tergores atau rusak, disarankan untuk segera mengganti wajan guna menghindari paparan kronis bahan kimia.

1. Apa saja bahan wajan yang direkomendasikan untuk kesehatan?

Jawaban: Bahan wajan yang direkomendasikan untuk kesehatan meliputi stainless steel, besi cor (cast iron), baja karbon (carbon steel), keramik, dan titanium.

2. Mengapa wajan stainless steel dianggap aman untuk memasak?

Jawaban: Wajan stainless steel dianggap aman karena tahan karat, tidak bereaksi dengan makanan, dan tidak melepaskan zat berbahaya, terutama jika berkualitas tinggi dengan komposisi 18/10.

3. Apa keunggulan wajan besi cor bagi kesehatan?

Jawaban: Keunggulan wajan besi cor adalah tidak mengandung bahan berbahaya seperti PTFE/PFOA dan dapat menambah kandungan zat besi pada makanan, bermanfaat bagi penderita defisiensi zat besi.

4. Apa risiko penggunaan wajan anti lengket tradisional yang mengandung PFOA dan PTFE?

Jawaban: Wajan anti lengket tradisional dengan PFOA berisiko karsinogenik dan mengganggu fungsi hati. PTFE dapat melepaskan gas beracun jika dipanaskan di atas 260°C.