Pasokan Menyusut dan Permintaan Melonjak, Bitcoin Bisa Sentuh Rp 39,7 Miliar

23 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - CEO Ark Invest, Cathie Wood kembali menjadi sorotan setelah mengeluarkan prediksi yang cukup mencengangkan terkait masa depan Bitcoin. Ia memperkirakan harga Bitcoin bisa melonjak hingga USD 2,4 juta atau setara Rp39,7 miliar (asumsi kurs Rp16.574 per koin pada 2030 angka yang menunjukkan potensi kenaikan sekitar 2.426% dari level harga saat ini.

Melansir Yahoo Finance, Jumat (2/5/2025), prediksi ini terasa sangat ambisius, terutama mengingat Bitcoin saat ini masih berjuang untuk menyentuh kembali angka USD100.000. Namun, Cathie Wood punya pendekatan tersendiri dalam memproyeksikan harga kripto nomor satu di dunia ini.

Model Valuasi Ark Invest untuk Bitcoin

Ark Invest menggunakan pendekatan bernama model blok penyusun (building block valuation model) untuk menilai potensi pertumbuhan Bitcoin. Dalam model ini, Cathie Wood menyoroti enam sektor utama yang menunjukkan tanda-tanda adopsi dan pertumbuhan Bitcoin.

Ia lalu mengestimasi performa dari masing-masing sektor selama lima tahun mendatang, lalu menjumlahkannya menjadi estimasi nilai keseluruhan Bitcoin.

Salah satu pendorong utama dalam prediksi tersebut adalah arus dana besar-besaran dari investor institusional yang masuk melalui ETF Bitcoin spot. Jika tren ini berlanjut dan semakin banyak institusi keuangan mengalokasikan sebagian portofolionya ke Bitcoin, maka harga kripto ini diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan.

Dalam prediksi terbarunya, Ark Invest memperkirakan bahwa alokasi institusional untuk Bitcoin bisa mencapai 6,5% dari total portofolio investasi global pada 2030. Ini angka yang agresif, mengingat rekomendasi saat ini umumnya hanya sekitar 1% hingga 2%.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Apa yang Berubah di Tahun 2025?

Jika dibandingkan dengan laporan "Big Ideas 2025" Ark Invest yang dirilis pada Januari lalu, prediksi sebelumnya hanya memperkirakan harga Bitcoin mencapai UDS 1,5 juta. Namun, meskipun angka target sekarang melonjak menjadi USD 2,4 juta, banyak parameter utamanya tetap sama termasuk target alokasi 6,5%.

Yang berubah secara signifikan adalah asumsi pasokan Bitcoin. Cathie Wood kini memperkirakan bahwa sekitar 40% dari total Bitcoin telah "disimpan" atau tidak lagi diperdagangkan secara aktif. Bitcoin ini bisa jadi disimpan untuk jangka panjang di dompet pribadi, atau bahkan hilang selamanya.

Kondisi ini memperkuat prinsip dasar ekonomi yaitu jika permintaan meningkat sementara pasokan berkurang, harga akan naik. Mengingat total suplai Bitcoin terbatas dan kini makin banyak yang tidak beredar, kelangkaan ini berpotensi mendorong harga lebih tinggi lagi.

Pandangan Tambahan untuk Investor Bitcoin

Meskipun prediksi ini tidak melibatkan faktor tarif atau kebijakan perdagangan global, Ark Invest tetap menyoroti beberapa aspek penting lain yang dapat memengaruhi harga Bitcoin ke depan.

Pertama, semakin banyak investor melihat Bitcoin sebagai “emas digital” — sebuah aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Kedua, di negara-negara berkembang yang mengalami ketidakstabilan mata uang dan inflasi tinggi, Bitcoin mulai dianggap sebagai safe haven atau tempat aman untuk menyimpan kekayaan.

Jika tren ini terus berkembang bersamaan dengan masuknya dana besar ke ETF Bitcoin spot, maka skenario optimistis Ark Invest menjadi lebih masuk akal.

Meski begitu, Ark Invest tetap realistis dengan menyertakan beberapa skenario lain. Skenario dasar: Bitcoin mencapai USD 1,2 juta sedangkan skenario bearish (pesimistis), Bitcoin hanya mencapai USD 500.000

Namun jika skenario optimis terwujud dan investor institusional terus mendongkrak eksposurnya terhadap Bitcoin, bukan tidak mungkin harga USD 2,4 juta bisa tercapai dalam lima tahun ke depan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |