Pakistan Alokasikan 2.000 MW Listrik untuk Penambangan Bitcoin hingga AI

3 weeks ago 37
Update Buletin Jitu Online

Liputan6.com, Jakarta - Pakistan mengambil langkah besar dalam dunia teknologi dengan mengalokasikan 2.000 megawatt (MW) listrik pada tahap awal proyek nasional yang ditujukan untuk mendukung kegiatan penambangan bitcoin dan pengoperasian pusat data kecerdasan buatan (AI), demikian disampaikan oleh Kementerian Keuangan pada hari Minggu.

Melansir Yahoo Finance, Senin (26/5/2025), langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah Islamabad untuk memanfaatkan kelebihan pasokan listrik yang saat ini dimiliki negara tersebut. Rencana ini berfokus pada dua sektor strategis yaitu penambangan kripto dan pengembangan pusat data AI, yang dinilai memiliki potensi ekonomi besar di masa depan.

Saat ini, sektor energi di Pakistan menghadapi berbagai tantangan serius, seperti tingginya tarif listrik dan surplus kapasitas pembangkitan. Kondisi ini semakin kompleks akibat meningkatnya penggunaan panel surya oleh masyarakat, karena mereka mencari alternatif energi yang lebih terjangkau untuk mengurangi biaya listrik.

Proyek ini diprakarsai oleh Pakistan Crypto Council (PCC), sebuah lembaga yang mendapat dukungan dari pemerintah. Inisiatif tersebut merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengubah kelebihan energi menjadi sumber pendapatan. 

Selain itu, proyek ini juga bertujuan menciptakan lapangan kerja di bidang teknologi tinggi serta menarik investasi asing masuk ke negara tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh pihak kementerian.

Kementerian Keuangan menambahkan bahwa alokasi 2.000 MW ini adalah langkah awal dari pengembangan infrastruktur digital dalam skala besar yang akan dilakukan secara bertahap ke depannya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Manfaatkan Kelebihan Listrik

Sebelumnya, Pakistan mempertimbangkan langkah strategis dengan memanfaatkan kelebihan listriknya untuk penambangan Bitcoin. Dengan pasokan energi yang sering kali berlebih, pemerintah berencana menawarkan tarif listrik khusus yang kompetitif bagi penambang kripto dan perusahaan blockchain tanpa adanya subsidi tambahan.

Divisi Tenaga Listrik Pakistan saat ini sedang menyusun kebijakan yang memungkinkan pemanfaatan daya listrik yang tidak terpakai dengan cara yang lebih menguntungkan. 

"Alih-alih membiarkan listrik terbuang sia-sia, kami ingin memanfaatkannya secara ekonomi dengan mengizinkan para penambang Bitcoin menggunakan daya tersebut dengan tarif yang menguntungkan," ujar seorang pejabat pemerintah yang terlibat dalam perumusan kebijakan ini, dikutip dari Coinmarketcap, Senin (24/3/2025).

Strategi Pakistan dalam Menarik Penambang Kripto

Menteri Tenaga Listrik Pakistan, Awais Leghari, baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan Bilal Bin Saqib, CEO Pakistan Crypto Council (PCC), untuk membahas berbagai strategi dalam menarik minat perusahaan penambangan mata uang kripto ke negara tersebut.

Dalam industri penambangan Bitcoin, biaya listrik dapat mencapai 70% dari total pendapatan operasional. Oleh karena itu, jika Pakistan mampu menawarkan tarif yang lebih rendah dibandingkan negara lain, negara ini bisa menjadi tujuan yang menarik bagi penambang kripto global.

Menteri Keuangan Pakistan, Muhammad Aurangzeb, juga telah mengadakan diskusi dengan otoritas keuangan dan para pakar industri mengenai perlunya regulasi yang jelas, sistem perizinan yang baik, serta perlindungan bagi konsumen. 

"Untuk menarik investasi di sektor ini, kita memerlukan regulasi yang transparan dan infrastruktur yang solid," ujar Aurangzeb dalam pertemuan tersebut.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |