Liputan6.com, Jakarta Eskatologi Islam merupakan cabang ilmu yang secara khusus membahas kehidupan setelah kematian, termasuk peristiwa kiamat. Pembahasan mengenai eskatologi Islam memiliki banyak sisi menarik dan penting untuk dikaji lebih dalam.
Salah satu topik yang menarik dalam kaitannya dengan kiamat adalah mengenai durasi berlangsungnya peristiwa tersebut. Pertanyaan ini tentu tidak mudah dijawab, terutama jika dikaitkan dengan satuan waktu seperti detik, menit, jam, atau hari.
Keterangan-keterangan dalam Al-Qur’an perihal ini sifatnya universal dan hanya menerangkan peristiwa kiamat sebagai peristiwa yang sangat cepat sekejap mata.
وَلِلّٰهِ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَآ اَمْرُ السَّاعَةِ اِلَّا كَلَمْحِ الْبَصَرِ اَوْ هُوَ اَقْرَبُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Dan milik Allah (segala) yang tersembunyi di langit dan di bumi. Urusan kejadian Kiamat itu, hanya seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. An-Nahl: 77).
Penasaran berapa lama kiamat akan berlangsung? Simak informasi lengkap yang dirangkum dari berbagia sumber, Jumat (14/3/2025).
Pendapat Imam Al-Ghazali
Banyak hadits dan tafsir Al-Quran menyebutkan bahwa hari kiamat akan berlangsung selama 50.000 tahun. Namun, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah salah satu interpretasi. Tidak ada keterangan yang pasti dan detail mengenai durasi kiamat dalam Al-Quran. Angka 50.000 tahun itu sendiri merupakan hasil interpretasi dari berbagai ulama dan ahli tafsir.
Merujuk salah satu karya Sang Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali yakni Ihya Ulumuddin disebutkan bahwa kiamat ini berlangsung selama 50.000 tahun. Pendapat ini diperkuat oleh Imam Al-Qurthubi dalam kitab Tadzkirah
Ini sesuai pula dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudri.
Rasulullah SAW bersabda:
"Dalam suatu hari yang kadarnya lima puluh ribu tahun."
Berapa lama Hari Kiamat berlangsung selama 50.000 tahun ini disebut hanya akan dirasakan oleh orang-orang yang berat amal buruknya. Akan tetapi bagi orang-orang yang berat amal baiknya tidak akan selama itu.
Sementara itu, berapa lama Hari Kiamat berlangsung bagi orang-orang yang berat amal baiknya, akan dirasakan lebih cepat dari satu hari. Dalam Shahih Al-Jami' disebutkan bagi mereka Hari Kiamat akan terasa seperti waktu Zuhur menuju Ashar.
"Hari kiamat bagi orang-orang mukmin hanyalah seukuran antara zuhur dan ashar," diterangkan.
Prediksi-Prediksi Kiamat dari Berbagai Sumber
Di luar konteks agama, berbagai prediksi tentang 'hari kiamat' atau akhir zaman telah dikemukakan. Beberapa ilmuwan mencoba memprediksi akhir zaman berdasarkan model matematika atau interpretasi fenomena alam tertentu. Namun, prediksi-prediksi ini seringkali didasarkan pada asumsi dan model yang masih jauh dari sempurna.
Ramalan-ramalan astrologi juga sering dikaitkan dengan prediksi kiamat. Namun, ramalan semacam ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan seringkali terbukti salah. Penting untuk bersikap kritis dan tidak mudah percaya pada prediksi-prediksi yang tidak memiliki bukti ilmiah yang memadai.
Meskipun berbagai prediksi telah dikemukakan, tidak ada satu pun yang dapat memastikan kapan tepatnya kiamat akan terjadi. Ketidakpastian ini justru seharusnya mendorong kita untuk selalu berbuat baik dan mempersiapkan diri menghadapi hari akhir.
Banyak prediksi tentang kiamat yang telah beredar di masyarakat, namun hampir semuanya terbukti salah. Hal ini menunjukkan bahwa memprediksi kapan kiamat akan terjadi adalah hal yang mustahil. Hanya Allah SWT yang mengetahui waktu pasti datangnya kiamat.
Memahami Relativitas Waktu dalam Konteks Kiamat
Konsep relativitas waktu sangat penting untuk dipahami dalam konteks kiamat. Durasi kiamat bisa terasa sangat panjang bagi orang yang berdosa, dipenuhi dengan siksaan dan penderitaan. Sebaliknya, bagi orang mukmin yang telah beramal saleh, hari kiamat mungkin terasa singkat.
Perbedaan persepsi ini menunjukkan bahwa durasi kiamat bukanlah sesuatu yang absolut. Pengalaman individu akan sangat memengaruhi bagaimana mereka merasakan durasi peristiwa tersebut. Oleh karena itu, fokus pada amal perbuatan dan kesiapan spiritual jauh lebih penting daripada memperdebatkan durasi kiamat yang sebenarnya.
Kesimpulannya, pertanyaan tentang berapa lama kiamat berlangsung merupakan pertanyaan yang kompleks dan jawabannya bergantung pada perspektif yang digunakan. Baik dalam konteks agama maupun sains, tidak ada jawaban pasti yang dapat diberikan. Yang pasti, waktu kedatangan kiamat hanya diketahui oleh Allah SWT.