Tingkatkan Konservasi Mangrove, Warga Pesisir Dapat Pelatihan

2 months ago 37

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggelar kegiatan studi banding dan pelatihan penanaman mangrove bagi warga pesisir Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Cilacap.

Kegiatan ini berlangsung di Eduwisata Arboretum Mangrove Kolak Sekancil, Kampung Laut, sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan sekaligus penguatan kapasitas masyarakat dalam menjaga ekosistem pesisir secara berkelanjutan.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG), serta kolaborasi multipihak dalam pelestarian ekosistem pesisir.

“Kami percaya bahwa pelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak saja. Dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat dan sinergi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem pesisir yang sehat dan lestari," ucap Mamit, dalam keterangannya, Senin (30/6/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan, "Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan agar warga dapat secara mandiri menjaga dan merehabilitasi kawasan mangrove sebagai benteng alami pesisir."

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memamerkan rumah contoh tipe 36 yang dibangun dalam 15 hari menggunakan semen hijau berbahan dasar limbah proyek IKN.

Hadirkan Para Ahli dan Praktisi

Dalam kegiatan ini menghadirkan para ahli dan praktisi untuk memberikan pelatihan. Di antaranya Dr. Mukti Trenggono, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), yang memaparkan peran penting mangrove dalam menghadapi perubahan iklim dan mengurangi risiko abrasi. Ia juga memperkenalkan metode restorasi ekologi yang cocok diterapkan di wilayah Cilacap.

Materi teknis mengenai pembibitan dan penanaman mangrove disampaikan oleh Wahyono, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Krida Wana Lestari yang juga mengelola kawasan konservasi Kolak Sekancil. Ia menekankan pentingnya pemilihan lokasi tanam serta perawatan propagul agar mangrove tumbuh optimal.

Sementara itu, Yayan Hadiyan dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) turut berbagi strategi dalam mengelola rumah bibit mangrove berbasis komunitas. Ia menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi rutin agar program konservasi berjalan berkelanjutan. 

Beri Wawasan Baru dan Bekal Ilmu

Jaban Sukarto, salah satu penggerak lokal (local heroes) sekaligus Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Wana Lestari dalam pengembangan Ekowisata Mangrove Bunton mengungkapkan kegiatan studi banding dan pelatihan penanaman mangrove ini memberikan wawasan baru serta bekal ilmu yang sangat bermanfaat dalam pengelolaan ekowisata mangrove secara berkelanjutan.

"Dengan adanya kolaborasi seperti ini, kami semakin termotivasi untuk terus menjaga hutan mangrove sebagai sumber kehidupan dan masa depan generasi mendatang. Semoga sinergi ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat yang nyata bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Desa Bunton," ungkap Jaban.

Mamit berharap setelah mengikuti pelatihan ini, warga mampu melanjutkan inisiatif konservasi secara mandiri dan berkelanjutan.

"Sosialisasi ini bukan akhir, tetapi awal dari gerakan bersama dalam menjaga ekosistem pesisir Cilacap," tutup Mamit.

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini, PLN EPI berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat pesisir, sejalan dengan visi Perusahaan dalam mendorong pembangunan energi yang ramah lingkungan dan inklusif.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |