Investor Kripto Pemula Rugi hingga Rp 1,64 Triliun dalam 6 Minggu, Ini Penyebabnya

7 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan panik Bitcoin telah menyebabkan kerugian besar bagi para investor baru, dengan total kerugian mencapai lebih dari USD 100 juta atau kurang lebih Rp 1,64 triliun (estimasi kurs Rp 16.400 per USD) sejak Februari kemarin.

Berdasarkan riset terbaru dari platform analitik on-chain CryptoQuant, spekulator Bitcoin mengalami tingkat kapitulasi yang signifikan, terutama di kalangan pemegang jangka pendek (STH).

Dikutip dari laman Cointelegraph, Minggu (14/3/2025), investor kripto yang memegang Bitcoin antara satu hingga tiga bulan menjadi kelompok yang paling merasakan dampak dari penurunan harga yang tajam di pasar bull. Banyak dari mereka yang membeli di harga tinggi kini menjual aset mereka dalam kondisi rugi.

CryptoQuant melaporkan bahwa sebagian besar dari kelompok pemegang jangka pendek ini mengalami penurunan nilai Bitcoin yang mereka miliki.

Kapitalisasi pasar (market capitalization/MC) dari kepemilikan mereka kini lebih rendah dibandingkan kapitalisasi yang direalisasikan (realized capitalization/RC), yang menunjukkan bahwa mereka telah merealisasikan kerugian besar.

"Kapitalisasi pasar dari kepemilikan mereka sekarang lebih rendah daripada kapitalisasi yang direalisasikan, menandakan bahwa pemegang ini mengunci kerugian yang direalisasikan," tulis analis Onchained dalam laporan yang dirilis pada 13 Maret.

Data juga menunjukkan bahwa skor laba/rugi bersih yang belum direalisasikan (Net Unrealized Profit/Loss – NUPL) kelompok ini saat ini berada di angka -0,19. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak koin disimpan dalam kondisi "di bawah harga" dibandingkan dengan waktu lain dalam satu tahun terakhir.

Promosi 1

Ketakutan dan Panik Picu Tekanan Jual Lebih Lanjut

Dalam pasar yang fluktuatif, kepanikan sering kali menjadi penyebab utama keputusan jual yang merugi. Investor spekulatif yang tidak siap menghadapi volatilitas tinggi sering kali menjual aset mereka saat harga sedang turun, memperburuk tekanan jual dan menyebabkan koreksi lebih dalam.

Sementara investor kecil mengalami kepanikan, entitas bervolume besar justru semakin mengabaikan fluktuasi jangka pendek. Banyak dari mereka memanfaatkan harga di sekitar USD80.000 untuk menambah kepemilikan mereka.

CryptoQuant juga memperingatkan bahwa koreksi harga saat ini mungkin lebih kuat dari yang terlihat di permukaan. Dalam laporan mingguan terbarunya pada 12 Maret, mereka menyatakan bahwa ada kemungkinan terjadinya pergeseran struktural yang dapat memperpanjang fase bearish.

"Secara historis, koreksi dalam pasar bull cenderung berumur pendek dan diikuti oleh pemulihan yang kuat. Namun, indikator on-chain saat ini menunjukkan potensi pergeseran struktural yang dapat menghalangi pemulihan cepat," tulis laporan tersebut.

Fenomena Penjualan Panik di Kalangan Investor Bitcoin

Fenomena penjualan panik di kalangan investor Bitcoin menunjukkan betapa rentannya pasar terhadap emosi dan spekulasi jangka pendek.

Sementara spekulator mengalami kerugian besar, investor institusional tampaknya tetap percaya pada prospek jangka panjang Bitcoin.

Jika pola historis berulang, pasar mungkin akan kembali pulih, tetapi dengan adanya tanda-tanda pergeseran struktural, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan strategi jangka panjang.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |