Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin kembali mencuri perhatian setelah melonjak tajam hingga menembus di atas USD 100.000. Pada perdagangan Jumat, 9 Mei 2025 harga Bitcoin mencapai USD 103.031 per koin atau setara Rp 1,70 miliar (asumsi kurs Rp 16.551 per dolar AS).
Melansir Yahoo Finance, Jumat (9/5/2025), harga Bitcoin ini merupakan level tertinggi sejak akhir Januari. Kenaikan ini terjadi seiring dengan pergerakan positif pasar global secara keseluruhan.
Salah satu faktor utama yang mendorong lonjakan harga ini adalah pengumuman Presiden Donald Trump mengenai kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris, yang dinilai sebagai langkah awal meredakan ketegangan tarif antar kedua negara. Kesepakatan ini menciptakan sentimen positif di pasar, termasuk pasar kripto.
Selain itu, pengumuman penting dari Coinbase (COIN) juga ikut mendongkrak optimisme investor. Platform perdagangan kripto terbesar di AS ini mengungkapkan rencana akuisisi Deribit, sebuah platform opsi aset digital ternama, senilai USD 2,9 miliar. Langkah strategis ini dianggap memperkuat infrastruktur ekosistem kripto dan menarik lebih banyak minat institusional.
Harga Bitcoin Diperkuat Pemulihan Pasar Saham
Kenaikan harga Bitcoin hari ini turut diperkuat oleh pemulihan pasar saham serta tren perusahaan yang mulai mengikuti jejak MicroStrategy (MSTR) dalam menambahkan Bitcoin ke dalam neraca keuangan mereka. Langkah ini dianggap sebagai bentuk kepercayaan jangka panjang terhadap aset digital tersebut.
Dalam sebuah catatan pada awal pekan ini, analis Bernstein, Gautam Chhugani, mencatat sekitar 80 perusahaan telah "mengadopsi 'Standar Bitcoin,' menambahkan eksposur perbendaharaan Bitcoin ke neraca mereka, memiliki sekitar 3,4% dari total pasokan BTC.
Naik 8% Sepanjang 2025
“Implikasi untuk Bitcoin modal perusahaan atau institusional yang lebih tangguh yang mendukung melalui penurunan siklus dan percepatan tekanan pasokan karena perusahaan publik terus membeli Bitcoin,” ujar Chhugani.
Sejauh ini, Bitcoin telah mencatat kenaikan lebih dari 8% sepanjang 2025, mengindikasikan momentum positif yang berkelanjutan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Bitcoin Melejit 2% Usai The Fed Tahan Suku Bunga
Sebelumnya, harga bitcoin (BTC) melonjak 2% setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di kisaran 4,25% – 4,5% pada Rabu, 7 Mei 2025 waktu setempat.
Mengutip News.bitcoin.com, Kamis (8/5/2025) harga Bitcoin naik 2,05% hingga mencapai USD 96.664,77 menyusul penahanan suku bunga oleh The Fed.
Harga Bitcoin telah berfluktuasi antara USD 94.494,88 dan USD 97.625,81, sehingga kenaikan mata uang kripto tersebut dalam 7 hari menjadi 2,04%, menurut data dari Coinmarketcap.
Nilai pasar kripto juga naik 0,95%, mencapai total kapitalisasi pasar sebesar USD 2,98 triliun menurut Coinmarketcap.
Perkembangan tersebut diikuti oleh lonjakan dramatis dalam aktivitas perdagangan, dengan volume 24 jam meroket 208,93% menjadi USD 71,54 miliar. Kapitalisasi pasar Bitcoin pun mengikuti, naik hingga 2,07% menjadi USD 1,91 triliun.
Dominasi BTC dalam ruang kripto yang lebih luas juga meningkat, naik 0,44 poin persentase menjadi 65,45%, yang menunjukkan preferensi yang semakin besar terhadap Bitcoin daripada altcoin dalam siklus saat ini.
Para ekonom telah bersiap menghadapi keputusan bank sentral, sebagian karena Presiden AS Donald Trump telah secara terbuka mengecam Ketua Fed Jerome Powell karena tidak memangkas suku bunga.
Namun, Powell tetap memutuskan untuk mempertahankan suku bunga The Fed."Dengan #>{ Fed yang berhenti, jelas tidak ada perbaikan cepat bagi perekonomian, dan ketidakpastian itu kemungkinan akan terus ada," kata Pauline Shangett, kepala pemasaran di bursa kripto Changenow.
"Saat itulah orang mulai beralih ke aset yang tidak terkait dengan keputusan politik,” sebutnya.
The Fed Tahan Suku Bunga 4,25%-4,5% untuk Mei 2025
Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu, 7 Mei 2025.
Keputusan tersebut diambil The Fed di tengah momen penantian kebijakan perdagangan pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan dampaknya pada ekonomi Amerika.
Mengutip CNBC International, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga acuan pinjaman dalam kisaran 4,25%-4,5%, yang telah berlaku sejak Desember 2024.
"Ketidakpastian tentang prospek ekonomi semakin meningkat,” ungkap FOMC dalam keterangannya.