Harga Bitcoin Diramal Ambles dari USD 80.000, Ini Sederet Pemicunya

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan riset aset digital, 10x Research memperkirakan harga Bitcoin (BTC) akan jatuh di bawah USD 80.000 pekan ini.

Mengutip Cryptonews, Selasa (1/4/2025) 10x Research dalam ungahannya di media sosial X mengutip ketidakpastian yang meningkat akibat serangkaian kebijakan baru tarif impor AS dan inflasi yang meningkat sebagai faktor risiko utama yang membebani harga Bitcoin dan pasar keuangan.

Laporan tersebut menyoroti data Pengeluaran Konsumsi Pribadi inti AS yang lebih tinggi dari perkiraan, yang menunjukkan inflasi tetap menjadi perhatian.

Selain itu, perubahan retorika dari mantan Presiden AS Donald Trump tentang tarif telah meningkatkan ketidakpastian, dengan kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan yang agresif dapat membebani sentimen ekonomi.

10x Research juga menunjuk pada PMI Manufaktur AS yang akan datang sebagai pemicu potensial untuk penurunan lebih lanjut.

Jika data tersebut melemah, penghindaran risiko dapat meningkat, meluas ke pasar mata uang kripto. Lebih jauh, data ketenagakerjaan yang kuat dapat menunda intervensi Federal Reserve, mengurangi peluang pemulihan pasar.

Volatilitas Pasar Terkendali

Meskipun ada risiko ini, 10x Research mencatat bahwa volatilitas pasar tetap terkendali, dengan VIX pada level rendah, yang menunjukkan bahwa pedagang mungkin mengesampingkan potensi penurunan lebih lanjut.

Dengan berbagai katalis penghindaran risiko, pemulihan Bitcoin baru-baru tampaknya semakin sulit terlihat.

Jika tekanan ekonomi makro terus berlanjut, Bitcoin dapat menghadapi penurunan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, ungkap 10x Research.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Promosi 1

Harga Kripto 31 Maret 2025 Hari Raya Idul Fitri: Bitcoin Cs Anjlok

Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah.

Bitcoin turun 0,18 persen dalam 24 jam dan 3,98 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 82.304 per koin atau setara Rp 1,36 miliar (asumsi kurs Rp 16.560 per dolar AS).

Ethereum (ETH) turut melemah. ETH merosot 1,14 persen sehari terakhir dan 9,36 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 29,92 juta per koin.

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,36 persen dan 3,00 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,96 juta per koin.

Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona merah. ADA turun 1,83 persen dalam sehari dan 6,41 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 10.943 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL naik tipis 0,35 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 5,17 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,06 juta per koin.

XRP Berdiri di Zona Hijau

XRP kembali berada di zona hijau. XRP naik tipis 0,07 persen, tetapi masih melemah 11,77 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 35.400 per koin.

Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih terkoreksi. Dalam satu hari terakhir DOGE melemah 2,00 persen dan 3,09 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.753 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini masih stabil. Harga keduanya masih berada di level USD 1,00, meskipun ada koreksi di kisaran 0,1 persen.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,65 triliun atau setara Rp 43.884 triliun, melemah sekitar 0,50 persen dalam sehari terakhir.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |