Cara Bedakan Suara Ular VS Tikus di Plafon Rumah, Pahami Ciri-Ciri Keberadaannya

Liputan6.com, Jakarta - Cara bedakan suara ular vs tikus di plafon rumah menjadi hal yang lumayan penting.  Plafon sering menjadi tempat persembunyian yang ideal bagi berbagai hewan termasuk ular dan tikus, karena kondisinya yang gelap, hangat, dan jarang terjamah manusia.

Suara-suara misterius dari plafon rumah kerap menimbulkan kekhawatiran bagi penghuni. Identifikasi yang akurat tidak hanya memberikan ketenangan pikiran, tetapi juga mendorong tindakan pencegahan yang diperlukan. Mengenali perbedaan suara ini krusial untuk menentukan jenis hewan yang beraktivitas di sekitar Anda.

Dengan memperhatikan detail-detail ini, Anda bisa lebih akurat dalam mengidentifikasi potensi keberadaan mereka, serta memahami juga ciri-ciri keberadaannya. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (30/12/2025).

Membedakan suara ular dari tikus di plafon sangat penting untuk menentukan tindakan selanjutnya. Suara tikus umumnya lincah, ringan, cepat, dan seringkali sporadis, menandakan aktivitas yang gesit.

Sebaliknya, suara ular cenderung lebih berat dan berirama, seringkali berupa gesekan tubuh yang lambat. Suara ular tidak disertai bunyi langkah atau gesekan barang, dan desisnya terdengar lebih fokus serta terarah.

Pola suara ular memanjang dan mengikuti jalur pergerakan tubuhnya. Ular yang lebih besar akan menghasilkan suara gesekan yang lebih berat dan dalam, memberikan petunjuk penting dalam cara bedakan suara ular vs tikus di plafon rumah.

Tikus adalah hewan pengerat nokturnal yang aktif mencari makan dan bersarang saat malam tiba. Suara yang dihasilkan tikus umumnya bersifat ringan, cepat, dan seringkali sporadis, menandakan aktivitas yang lincah. Bahkan tikus terkecil sekalipun cenderung membuat suara berisik ketika bersarang di dalam rumah.

Salah satu suara paling konsisten yang dihasilkan tikus adalah suara menggaruk atau mencakar. Bunyi ini berasal dari aktivitas mereka saat membuat lubang di dinding, plafon, atau loteng, serta ketika mencari makanan di antara tumpukan barang. Suara ini menjadi petunjuk kuat adanya tikus yang sedang bersembunyi atau bergerak di area tersebut.

Selain itu, tikus juga sering mengeluarkan suara berlarian yang terdengar ringan dan cepat. Suara derap langkah tikus ini mungkin disertai dengan suara gesekan atau decitan, serta suara benda jatuh atau tergeser.

Salah satu tanda utama keberadaan ular di plafon adalah munculnya suara-suara misterius yang berasal dari gerakannya. Suara ini biasanya berupa desisan, gesekan, atau ketukan lembut yang terdengar terutama pada malam hari saat suasana lebih tenang.

Ular bergerak dengan pola lambat dan berat, sehingga suara yang dihasilkan berbeda dengan suara hewan pengerat seperti tikus yang lebih cepat dan ringan. Suara gesekan ini timbul karena sisik ular akan menggores benda di bawahnya ketika mereka sedang berjalan.

Jika terdengar suara sesuatu yang berat sedang "diseret" di atas plafon, bukan suara cakaran atau lari cepat seperti tikus, kemungkinan besar itu adalah ular. Gerakan ular di plafon dapat terjadi saat mereka berpindah tempat atau saat memangsa hewan lain, menjadi kunci dalam cara bedakan suara ular vs tikus di plafon rumah. 

Selain suara, ada beberapa ciri lain yang menunjukkan keberadaan tikus di rumah. Salah satu tanda paling jelas adalah banyaknya kotoran tikus yang berwarna gelap dan berukuran kecil, sering ditemukan di sudut-sudut ruangan atau tempat tersembunyi. Kotoran tikus berbentuk seperti peluru, berukuran sekitar 3 hingga 6 mm.

Tanda lain adalah adanya tanda gigitan atau goresan pada berbagai barang di rumah, mulai dari kabel listrik hingga furnitur. Tikus dikenal suka menggigit atau mengunyah material untuk membuat rute baru atau sarang. Jejak kaki tikus yang khas dengan pola empat jari di kaki depan dan lima jari di kaki belakang juga dapat terlihat di permukaan berdebu.

Bau busuk atau bau menyengat dari urine tikus yang beraroma amonia kuat juga bisa menjadi indikasi, terutama di area tertutup seperti di bawah lemari. Tikus juga membangun sarang di tempat yang terlindungi dan gelap, ditandai dengan adanya lubang atau terowongan yang bersih dari debu.

Keberadaan ular di rumah dapat ditandai dengan beberapa hal selain suara. Salah satu tanda paling jelas adalah adanya kulit ular yang tertinggal atau rontok di sekitar rumah. Ular berganti kulit secara berkala, rata-rata sekitar 4 kali per tahun, bahkan bisa mencapai 10-12 kali tergantung spesiesnya.

Penemuan kotoran ular juga menjadi penanda yang jelas tentang keberadaan ular. Kotoran ular memiliki ciri tampak seperti noda tebal, pucat, berwarna cokelat tua dengan semacam endapan kapur putih di salah satu ujungnya, dan biasanya terdapat sisa rambut atau tulang dari mangsa yang telah dimakannya. Ini berbeda dengan kotoran tikus yang lebih kecil dan tidak memiliki lendir.

Ular memiliki aroma tubuh yang khas, sering kali diidentikkan dengan bau darah atau bangkai, dan bau ini akan semakin mencolok jika ular sudah lama bersembunyi di plafon rumah. Beberapa spesies ular, seperti ular tikus, dapat mengeluarkan bau menyengat. Penurunan populasi tikus secara tiba-tiba juga bisa menjadi pertanda kehadiran ular, karena ular merupakan pemangsa alami tikus.

1. Bagaimana cara mengetahui ada ular di dalam rumah? Ciri-ciri umum meliputi suara gesekan, bau amis, kulit ular, atau sisa mangsa di plafon rumah.
2. Apakah ular bisa naik ke plafon rumah? Ya, ular dapat memanjat dan masuk ke plafon melalui celah kecil di atap atau dinding.
3. Apa yang harus dilakukan jika mencurigai ada ular di plafon? Tetap tenang, jangan coba mengusir sendiri, dan segera hubungi petugas atau ahli penanganan hewan.
4. Apakah suara di plafon selalu menandakan adanya ular? Tidak selalu, bisa juga berasal dari tikus atau hewan lain, namun jika disertai bau atau kulit ular, patut dicurigai keberadaan ular.
5. Apa tanda lain keberadaan ular selain suara? Tanda lain meliputi bau anyir atau amis, penemuan kulit atau kotoran ular, serta penurunan populasi tikus secara drastis.
6. Mengapa ular tertarik masuk ke plafon rumah? Ular tertarik pada tempat yang hangat, gelap, dan penuh makanan seperti tikus.
7. Bagaimana cara mencegah ular masuk ke plafon rumah? Tutup celah kecil di atap atau dinding dengan kawat kasa atau sealant untuk mengurangi kemungkinan ular masuk.