Agenda Kripto Trump Dinilai Terancam Keuntungan Pribadi

17 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinilai menghalangi jalan sendiri dalam hal meloloskan undang-undang (UU) kripto.

Mengutip CNBC, Senin (12/5/2025), anggota parlemen pekan lalu menolak Undang-Undang GENIUS, sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dimaksudkan untuk menetapkan aturan federal reserve untuk stablecoin. Hal sebagian karena kekhawatiran usaha kripto pribadi Presiden Trump telah menciptakan konflik kepentingan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Saat ini, orang-orang yang ingin menumbuhkan pengaruh terhadap presiden dapat memperkaya dirinya secara pribadi dengan membeli kripto yang dimilikinya atau dikendalikannya,” ujar Senator Jeff Merkley dalam sebuah pernyataan kepada CNBC.

“Ini adalah skema yang sangat korup. Ini membahayakan keamanan nasional dan mengikis kepercayaan publik terhadap pemerintah,” ia menambahkan.

Stablecoin adalah mata uang digital yang dipatok dengan nilai aset lain seperti dolar AS. Mendapatkan apapun yang disahkan di Kongres adalah perjuangan berat bagi Partai Republik mengingat mayoritas mereka yang tipis di DPR.

Mengutip CNBC, tetapi cukup banyak Demokrat yang tampaknya setuju dengan undang-undang stablecoin menghasilkan kemenangan bipartisan yang langka bagi presiden. Hingga $Trump menghalangi.

Koin meme presiden yang diluncurkannya tepat sebelum pelantikan pada Januari, telah menambah keuntungan miliaran dolar AS dalam pundipundinya. Nilainya melonjak bulan lalu setelah proyek itu menjalankan promosi yang menawarkan makan malam bersama presiden dan tur VIP Gedung Putih kepada pemegang $TRUMP teratas. Senator Richard Blumental menuturkan, skema bayar untuk membain. Melania Trump juga memiliki koin.

RUU Genius gagal maju di senat pada Kamis. RUU itu membuahkan 60 suara untuk dibawa ke ruang sidang Senat agar dapat disahkan. Hasil akhir adalah 48 mendukung dan 49 menentang. Tiga senator tidak memberikan suara.

Awal pekan lalu, Senat Demokrat meluncurkan "Undang-Undang Anti Korupsi Kripto," yang dipelopori oleh Merkley dan Pemimpin Minoritas Chuck Schumer dari New York, yang dimaksudkan untuk melarang pejabat terpilih dan personel cabang eksekutif senior serta keluarga mereka untuk menerbitkan atau mendukung aset digital.

Dinilai Kepentingan Pribadi

Namun, pembelotan utama terhadap undang-undang stablecoin terjadi akhir pekan lalu, ketika sekelompok sembilan Senat Demokrat,  empat di antaranya sebelumnya telah memberikan suara untuk RUU tersebut di komite, mengatakan mereka tidak akan mendukungnya dan menyerukan ketentuan yang lebih kuat untuk mengatasi "anti pencucian uang, penerbit asing, dan keamanan nasional."

'Kepentingan pribadi yang berkelanjutan'

Senator Lisa Blunt Rochester dari Delaware adalah salah satu dari keempatnya. Dia menunjuk langsung pada keterlibatan keuangan Trump.

"Saya juga tetap khawatir tentang kepentingan pribadi yang berkelanjutan dan konflik kepentingan keuangan yang dilakukan oleh keluarga Trump," tulisnya dalam sebuah pernyataan pada Kamis.

Ini bukan hanya tentang koin meme $TRUMP dan $MELANIA. Ada pula usaha kripto milik keluarga Trump, World Liberty Financial, yang didirikan tahun lalu dan meluncurkan stablecoin tepat saat pemerintah mendorong pelonggaran regulasi pada aset digital.

Laporan menunjukkan MGX yang berbasis di Abu Dhabi menggunakan stablecoin Trump untuk investasi senilai USD 2 miliar di bursa kripto Binance, yang menciptakan potensi konflik kepentingan lain bagi presiden yang sedang menjabat.

Jadi Hambatan

Bagi beberapa investor dan pengusaha di industri kripto, pengejaran keuntungan pribadi presiden menciptakan hambatan besar bagi kemajuan yang telah lama ditunggu. Setelah bertahun-tahun mengalami kemunduran selama pemerintahan Biden, lobi kripto menjadi kekuatan yang kuat dalam mendanai kampanye Trump pada 2024 dan dalam mendukung kandidat yang pro-industri untuk Kongres.

“Sangat disayangkan bahwa bisnis pribadi menghalangi kebijakan yang baik,” kata Pendiri dana ventura fintech Launchpad Capital, Ryan Gilbert.

 “Saya berharap semua orang di pemerintahan, termasuk presiden, tidak menghalangi kebijakan yang baik,” ia menambahkan.

Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar. Pada konferensi pers Jumat, sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan, ketika ditanya tentang jamuan makan malam dengan koin meme, "presiden mematuhi semua undang-undang tentang konflik kepentingan."

"Presiden adalah seorang pengusaha yang sukses, dan saya pikir itu salah satu dari banyak alasan mengapa orang-orang memilihnya kembali ke jabatan ini," kata Leavitt.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |