Top 3: Alasan Kenapa Anda Bisa Bangun Tepat Sebelum Alarm Berbunyi

15 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Rasanya semua orang pasti pernah mengalami hal ini. Ketika di malam hari, Anda menyetel alarm untuk bangun keesokan paginya, misalnya di pukul 5.30 pagi. Namun, entah kenapa Anda bisa terbangun pada pukul 5.28 pagi dan akhirnya merasa kesal sendiri.

Sebab, Anda merasa ada dua menit tambahan waktu tidur yang mungkin sangat berharga. Atau Anda justru merasa memiliki kekuatan supernatural karena hal ini?

Rupanya, ada alasan tersembunyi di balik hal tersebut, lho.

Melansir dari Real Simple, Senin (30/6/2025), ada seorang dokter spesialis tidur yang akan menjelaskan tetang apa yang sebenarnya terjadi saat kita bangun tepat sebelum alarm bangun pagi berbunyi.

Artikel tentang menurut pakar, ada 3 alasan kenapa Anda bisa bangun tepat sebelum alarm berbunyi menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang lebih bahagia sendiri, ini 4 kepribadian MBTI yang lebih nyaman jadi jomblo.

Sementara itu artikel terpopuler ketiga tentang 5 tips keuangan yang tidak bisa lagi diikuti di tengah ekonomi saat ini.

Berikut Top 3 Citizen6:

1. Menurut Pakar, Ada 3 Alasan Kenapa Anda Bisa Bangun Tepat Sebelum Alarm Berbunyi

Setidaknya ada tiga alasan di balik itu semua. Jadi, Anda tidak perlu merasa khawatir dan bingung lagi. Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini:

1. Memiliki jadwal tidur yang sehat

Selamat—Anda mungkin terbangun tepat sebelum alarm berbunyi karena Anda sudah memiliki rutinitas tidur yang baik.

"Jika Anda tidur pada waktu yang sama setiap malam, tidur setidaknya tujuh jam, dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi dengan perasaan segar, maka tubuh Anda selaras dengan ritme sirkadiannya," kata Andrea Matsumura, MD, yang mengkhususkan diri dalam pengobatan internal dan pengobatan tidur.

Ritme sirkadian kita, yang digambarkan sebagai jam internal kita selama 24 jam, memberi tahu tubuh kita kapan harus tidur dan kapan harus bangun. Ritme ini sebagian dikendalikan oleh bagian otak yang sensitif terhadap isyarat eksternal, seperti terang dan gelap.

"Saat hari mulai gelap, melatonin dilepaskan, yang membuat kita tertidur. Cahaya—seperti sinar matahari yang masuk melalui tirai—memicu siklus bangun sirkadian Anda sepanjang hari," jelas Matsumura.

Selengkapnya...

2. Lebih Bahagia Sendiri, Ini 4 Kepribadian MBTI yang Lebih Nyaman Jadi Jomblo

Dalam kehidupan, banyak individu beranggapan bahwa kebahagiaan terletak pada hubungan cinta. Namun, ada sebagian orang yang justru merasa lebih bahagia dan damai saat hidup sendiri, tanpa pasangan.

Tak sedikit yang memilih untuk fokus pada diri sendiri, menikmati kebebasan, serta mengembangkan potensi pribadi di luar hubungan cinta.

Keputusan untuk menjadi single bukanlah bentuk penolakan terhadap cinta, melainkan pilihan sadar yang memberikan ruang lebih luas untuk tumbuh dan mengenal diri sendiri. Menariknya, keputusan ini ternyata bisa dipengaruhi oleh kepribadian seseorang.

Menurut hasil studi yang dilansir dari situs Elite Daily, Senin (30/6/2025), terdapat empat tipe kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang cenderung lebih nyaman menjalani kehidupan sebagai seorang single.

Bukan karena tidak ingin punya pasangan, tetapi karena karakter dan preferensi mereka membuat kehidupan sendiri terasa lebih memuaskan.

Oleh karena itu, ketahui beberapa tipe kepribadian MBTI yang lebih senang menikmati hidup sebagai single:

Selengkapnya...

3. 5 Tips Keuangan yang Tidak Bisa Lagi Diikuti di Tengah Ekonomi Saat Ini

Seperti yang kita semua tahu kalau kondisi ekonomi saat ini sangat berbeda dengan orang tua atau kakek nenek kita. Di mana perekonomian telah bergeser. Hal ini akhirnya menyebabkan biaya hidup semakin meroket, sehingga nasihat keuangan di masa lalu jadi tidak berlaku.

Melansir dari VegOut, Senin (30/6/2025), tanpa bermaksud menyalahkan generasi sebelumnya, ini tentang menyadari bahwa apa yang berhasil di zaman mereka mungkin tidak sesuai dengan situasi saat ini—dan menjadi cukup pintar untuk beradaptasi. Termasuk beberapa tips keuangan yang sekarang mungkin tidak bisa kita adaptasi lagi.

Mari kita uraikan lima keyakinan tentang uang yang mungkin berhasil saat itu, tetapi tidak lagi masuk akal sekarang. Apa sajakah?

1. Membeli rumah merupakan investasi jangka panjang

Dulu, memiliki properti adalah tanda kesuksesan yang utama. Bagi para boomer, membeli rumah di usia 20-an atau awal 30-an tidak hanya dapat dicapai—tetapi juga diharapkan. Dan dengan harga yang terus meningkat saat itu, membeli rumah masuk akal sebagai investasi.

Tetapi jika kita percepat ke masa kini, harga rumah rata-rata telah melampaui pertumbuhan upah secara dramatis. Di banyak kota, uang muka saja bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk ditabung—bahkan dengan dua penghasilan. 

Salah satu aklternatif yang bisa dilakukan yaitu dengan menyewa rumah. Bahkan, menyewa rumah bisa menjadi pilihan yang lebih fleksibel secara finansial—terutama jika Anda ingin pindah kota, berinvestasi dalam bisnis, atau menghindari terikat hipotek 30 tahun dengan bunga 7%.

Seperti yang dikatakan oleh perencana keuangan Ramit Sethi, "Anda tidak perlu membeli rumah untuk menjadi sukses secara finansial. Itu nasihat yang sudah ketinggalan zaman."

Selengkapnya...

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |