JK Sedih Fasilitas Umum Dirusak: Semua Dibayar dari Pajak Kita

1 day ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) ikut prihatin atas situasi yang berkembang sejak gelombang aksi massa pecah beberapa hari terakhir.

Ia mengaku sedih karena banyak fasilitas publik dirusak karena merugikan masyarakat. JK lantas mengingatkan agar rakyat ikut menjaga fasilitas umum itu karena sebagian besar dibayar dengan pajak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita prihatin dengan situasi ini. Saya juga sedih melihat perkembangan 1-2 hari ini. Banyak perusakan fasilitas masyarakat yang tentu merugikan kita semua," ujar JK dalam wawancara CNN Indonesia, Sabtu (30/8).

"Saya kira bagi masyarakat, pesannya, demonya didengar presiden dan pemerintah, tapi jangan kita menambah masalah dengan merusak negara yang semuanya dibayar dengan pajak oleh kita semua," lanjutnya.

JK kemudian mengimbau semua pihak agar tidak memperluas masalah. Di sisi lain, ia yakin Presiden RI Prabowo Subianto sudah melihat situasi ini dan akan mengambil tindakan tegas.

Dorong pemerintah bertindak efisien

Namun, di sisi lain, ia juga mendorong supaya pemerintah dapat bertindak efisien menjawab tuntutan masyarakat. Jusuf Kalla mengatakan presiden harus melakukan koreksi internal dan membuat kebijakan untuk memperbaiki situasi.

Tindakan presiden itu juga penting untuk segera dilakukan karena keresahan masyarakat sebagian besar tertuju kepada pemerintahan, termasuk para pejabat yang membuat pernyataan kontroversial.

"Pemerintah juga harus bertindak efisien. Dalam arti kata pemerintah sendiri saya yakin dalam setahun ini bapak presiden akan mengadakan koreksi internal yang lebih banyak dan tentu mengambil langkah-langkah yang memperbaiki keadaan," ujarnya.

"itu yang kita harapkan. Karena koreksi masyarakat itu menyangkut itu, perilaku pejabat, perilaku DPR yang tidak sesuai dengan masyarakat itu harus dikoreksi," sambungnya.

Sementara itu, enam fraksi di DPR RI menyatakan sepakat untuk meninjau ulang tunjangan anggota DPR RI, termasuk tunjangan perumahan yang memantik polemik publik.

Pernyataan dari sejumlah fraksi itu muncul setelah masyarakat mengadakan aksi massa di berbagai daerah selama beberapa hari terakhir. Aksi ini merupakan eskalasi dari gelombang protes yang terjadi di beberapa titik di ibu kota Jakarta.

Demonstrasi meluas hingga ke kota-kota besar lain, seperti Bandung, Makassar, Surabaya, Solo, Kediri, hingga Yogyakarta.

Aspirasi yang dibawa dalam demo awalnya terkait penolakan tunjangan rumah anggota DPR RI senilai Rp50 juta per bulan. Namun, situasi memanas dan demo pun meluas usai tewasnya Affan Kurniawan. Driver ojek online (ojol) tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob.

(frl/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |