Meneropong Pasar Kripto pada Juni 2025

2 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin memasuki fase konsolidasi usai mencatat kenaikan 11% selama Mei 2025 dan menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD 111.971.

Saat laporan ini ditulis, BTC berpotensi bergerak dalam kisaran sempit antara USD 104.000-USD 109.000, sebuah fase "napas sejenak" yang umum terjadi setelah reli signifikan.

Penurunan setelah mencetak level tertinggi terjadi seiring arus keluar transaksi perdagangan ETF BTC spot pekan lalu. Berdasarkan data dari SoSoValue, selama periode perdagangan di Amerika Serikat (AS) antara 27–30 Mei, tercatat total arus keluar bersih sebesar USD 157 juta dari ETF spot Bitcoin. Demikian mengutip dari riset Ajaib, Selasa (3/6/2025).

Secara keseluruhan, nilai aset bersih dari seluruh ETF spot Bitcoin saat ini tercatat sebesar USD 126,15 miliar, mewakili sekitar 6,07% dari kapitalisasi pasar Bitcoin. Total kumulatif arus masuk historis kini telah mencapai USD 44,37 miliar, menandakan ketertarikan institusional yang konsisten.

Ethereum Bersinar: Lonjakan 40% dan Minat ETF yang Menguat

Financial Expert Ajaib, Panji Yudha menuturkan, berbeda dengan Bitcoin yang mulai melemah secara momentum, Ethereum justru mengakhiri Mei dengan performa luar biasa ditutup menguat 40,85%, bergerak dari USD 1.753 hingga menyentuh USD 2.784.

Tak hanya dari sisi harga, minat terhadap produk investasi Ethereum juga meningkat tajam. Menurut SoSoValue, pada periode 27–30 Mei, tercatat arus masuk bersih mingguan sebesar USD 286 juta ke dalam ETF spot Ethereum di AS—menjadi tiga pekan beruntun dengan arus masuk positif tertinggi sejak Desember 2024.

Nilai Aset Bersih Ethereum

Secara keseluruhan, nilai aset bersih ETF Ethereum saat ini berada di angka USD 9,45 miliar, atau 3,04% dari total market cap ETH. Total kumulatif inflow historis kini mencapai USD 3,05 miliar.

Laporan juga menyebutkan BlackRock sedang mempersiapkan peluncuran ETF Ethereum staking yang kemungkinan akan disetujui SEC dalam dua pekan ke depan sinyal ekspektasi institusional terhadap ETH terus meningkat semakin membuka peluang potensi ETH mencapai level USD 3.000 pada Juni ini.

Sorotan besar datang dari dunia regulasi kripto. RUU BITCOIN Act 2025, yang diajukan Senator Cynthia Lummis, mengusulkan agar Departemen Keuangan AS membeli 1 juta BTC dalam kurun lima tahun untuk membentuk "Cadangan Strategis Bitcoin”, mirip dengan cadangan emas nasional.

RUU ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Amerika Serikat (AS) Trump melalui perintah eksekutif yang mendukung pembentukan cadangan Bitcoin federal.

Dalam rancangan tersebut, penyimpanan BTC akan dilakukan secara terdesentralisasi dan transparan dengan mekanisme proof-of-reserve (PoR). Periode penyimpanan minimum ditetapkan selama 20 tahun. Jika disetujui, kebijakan ini akan menjadi tonggak penting dalam legalisasi dan adopsi aset kripto secara negara.

Data Ekonomi AS: Sentimen Pasar Bisa Berubah Minggu Ini

Minggu pertama Juni 2025 akan menjadi kunci, dengan lima laporan ekonomi penting dari AS yang bisa menggerakkan pasar, termasuk aset kripto:

1. 2 Juni: Pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menjadi petunjuk arah kebijakan moneter. Jika ada sinyal pelonggaran, Bitcoin berpotensi kembali menguat.

2. 3 Juni: Laporan JOLTS (job openings). Jika lowongan kerja terus menurun, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed bisa menguat.

3. 4 Juni: Laporan ADP private employment untuk Mei. Data lemah bisa memperkuat narasi dovish—positif untuk aset kripto.

4. 5 Juni: Klaim pengangguran mingguan. Kenaikan angka bisa memicu wacana stimulus ekonomi.

5. 6 Juni: Laporan Non-Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran. Perlambatan diperkirakan terjadi akibat dampak tarif Trump terhadap aktivitas ekonomi.

Ekonomi Tertekan, Bitcoin Jadi Pelindung Aset?

Produk domestik bruto (PDB) AS menyusut 0,3% pada kuartal pertama 2025. Meski sebagian besar disebabkan oleh lonjakan impor sebelum tarif Trump berlaku, penurunan belanja konsumen dan kekhawatiran ekonomi mulai terasa.

Panji menuturkan, Indeks harga konsumen (CPI) saat ini berada di level 2,3%, sedikit di atas target The Fed, tetapi masih terkendali.

"Meski begitu, tekanan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan moneter membuat Bitcoin dan aset kripto lain kian dianggap sebagai penyimpan nilai alternatif oleh investor global,” ujar Panji.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |