Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance sangat yakin bahwa teknologi akan menjadi pendorong pembangunan dunia. Ia memberikan perhatian khusus kepada teknologi kripto dengan menyebutnya sebagai inovasi asli dan mendasar yang telah meningkatkan kesejahteraan puluhan ribu orang.
JD Vance juga menggarisbawahi bahwa dirinya yakin 100 juta orang akan memiliki Bitcoin dalam waktu dekat ini.
Dikutip dari cryptopotato, Jumat (30/5/2025), berbicara tentang industri yang lebih luas, ia mengatakan bahwa:
"Kripto adalah lindung nilai terhadap kebijakan yang buruk di Washington, terlepas dari partai mana yang menang, terhadap inflasi yang meroket, yang telah mengikis tabungan masyarakat, lindung nilai terhadap sektor swasta yang bersedia mendiskriminasi konsumen atas dasar keyakinan dasar mereka, termasuk politik mereka."
Vance juga menyinggung tentang mengakhiri operasi kontroversial Chokepoint 2.0, sambil juga bersumpah bahwa pemerintahan Trump tidak akan pernah mencoba untuk melumpuhkan komunitas kripto.
"Kami menolak regulator yang dipersenjatai. Kami memecat Gary Gensler – dan kami akan memecat semua orang seperti dia. Kami tahu tipe mereka, dan kami tahu permainan yang mereka mainkan: dengan dalih perlindungan konsumen, mereka menyerang setiap upaya untuk mendemokratisasi pasar keuangan kita."
Gary Gensler adalah mantan Ketua Securities and Exchange Commission (SEC). Ia mengakhiri masa jabatannya pada 20 Januari 2025 Masa kepemimpinannya dimulai pada 2021 dikenal karena pendekatan tegas terhadap regulasi cryptocurrency yang dikritik oleh komunitas kripto.
Eksekutif BlackRock: Bitcoin Ungguli Emas Sebagai Aset Investasi Modern
Sebelumnya, dalam sebuah acara baru-baru ini, seorang Direktur Pelaksana dari BlackRock menyampaikan pandangannya bahwa Bitcoin kini memiliki keunggulan yang lebih besar dibandingkan emas sebagai aset investasi jangka panjang.
Melansir Coinmarketcap, Kamis (29/5/2025), meskipun keduanya sering dijadikan instrumen lindung nilai (hedging), menurutnya Bitcoin menawarkan manfaat yang jauh lebih modern dan efisien.
“Bitcoin efisien untuk disimpan, dapat ditransfer secara global dalam waktu hampir nyata, dan dengan biaya yang hampir nol,” kata sang eksekutif.
Menurutnya, Bitcoin memiliki beberapa keuntungan yang signifikan dan tak perlu diragukan lagi Bitcoin memiliki keuntungan yang jauh lebih tinggi daripada emas serta kerugian yang lebih rendah.
Baik emas maupun Bitcoin memiliki kesamaan sebagai aset investasi: keduanya bersifat global, terbatas jumlahnya, terdesentralisasi, dan tidak tergantung pada sistem keuangan terpusat. Ciri-ciri ini membuat keduanya menarik bagi investor yang ingin menghindari risiko sistemik dan mencari diversifikasi portofolio.
Namun, Bitcoin hadir dengan desain yang murni digital. Ini membuatnya lebih mudah disimpan, dipindahkan, dan digunakan secara global, tanpa harus melalui jalur distribusi atau logistik fisik seperti emas.
Bukan Saingan, Tapi Pelengkap
Meski begitu, sang eksekutif tidak melihat Bitcoin dan emas sebagai pesaing langsung. Faktanya, banyak investor institusi kini mulai mengombinasikan keduanya dalam portofolio mereka. Beberapa investor yang sebelumnya hanya berfokus pada emas kini membagi investasinya, misalnya 80% emas dan 20% Bitcoin, atau bahkan 50:50.
“Kami melihat pelebaran kategori lindung nilai ini, bukan penyempitan,” ujarnya.
Dengan kata lain, Bitcoin dan emas bisa saling melengkapi dalam strategi investasi, khususnya di tengah era digital yang terus berkembang pesat.