BlackRock Borong Ethereum Rp 815 Miliar

2 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Arkham, perusahaan yang mampu melacak aktivitas blockchain, memposting di X bahwa BlackRock, raksasa di dunia keuangan, telah membeli Ethereum (ETH) senilai USD 50 juta atau kurang lebih Rp 815 miliar (estimasi kurs Rp 16.301 per USD).

Dikutip dari U.Today, Kamis (5/6/2025), Ethereum merupakan mata uang kripto terbesar kedua setelah Bitcoin.

Postingan Arkham tersebut menyertakan grafik dan data yang menunjukkan peningkatan yang stabil dalam saldo dan keuntungan Ethereum, yang menunjukkan investasi tersebut dapat menjadi bagian dari strategi yang lebih besar.

Berdasarkan data dari Coinbase Prime, ada beberapa transaksi pembelian BlackRock, yang tercatat sebesar 9.000 hingga lebih dari 58.000 ETH senilai antara USD 23 juta dan USD 61 juta.

Pembelian Ethereum dalam jumlah besar oleh BlackRock menunjukkan bukti bahwa perusahaan besar lebih memperhatikan mata uang kripto.

Beberapa orang bertanya-tanya apakah keputusan perusahaan tersebut didasarkan pada informasi yang tersedia secara pribadi atau apakah perusahaan tersebut tengah mempersiapkan aturan baru atau kolaborasi bisnis.

Sudut pandang lain adalah bahwa hal itu merupakan lompatan yang menarik ke arah yang tidak pasti tetapi penuh harapan.

Lebih banyak ETH yang dipindahkan ke bursa baru-baru ini, meskipun harganya stabil. Grafik CryptoQuant menyajikan total ETH yang dikirim ke bursa dari 27 Mei hingga 4 Juni dan menunjukkan bahwa jumlahnya tidak konstan.

Eksekutif BlackRock: Bitcoin Ungguli Emas Sebagai Aset Investasi Modern

Sebelumnya, dalam sebuah acara baru-baru ini, seorang Direktur Pelaksana dari BlackRock menyampaikan pandangannya bahwa Bitcoin kini memiliki keunggulan yang lebih besar dibandingkan emas sebagai aset investasi jangka panjang. 

Melansir Coinmarketcap, Kamis (29/5/2025), meskipun keduanya sering dijadikan instrumen lindung nilai (hedging), menurutnya Bitcoin menawarkan manfaat yang jauh lebih modern dan efisien.

 “Bitcoin efisien untuk disimpan, dapat ditransfer secara global dalam waktu hampir nyata, dan dengan biaya yang hampir nol,” kata sang eksekutif. 

Menurutnya, Bitcoin memiliki beberapa keuntungan yang signifikan dan tak perlu diragukan lagi Bitcoin memiliki keuntungan yang jauh lebih tinggi daripada emas serta kerugian yang lebih rendah.

Emas dan Bitcoin Sama-Sama Kuat, Tapi Bitcoin Lebih Praktis

Baik emas maupun Bitcoin memiliki kesamaan sebagai aset investasi: keduanya bersifat global, terbatas jumlahnya, terdesentralisasi, dan tidak tergantung pada sistem keuangan terpusat. Ciri-ciri ini membuat keduanya menarik bagi investor yang ingin menghindari risiko sistemik dan mencari diversifikasi portofolio.

Namun, Bitcoin hadir dengan desain yang murni digital. Ini membuatnya lebih mudah disimpan, dipindahkan, dan digunakan secara global, tanpa harus melalui jalur distribusi atau logistik fisik seperti emas.

Bukan Saingan, Tapi Pelengkap

Meski begitu, sang eksekutif tidak melihat Bitcoin dan emas sebagai pesaing langsung. Faktanya, banyak investor institusi kini mulai mengombinasikan keduanya dalam portofolio mereka. Beberapa investor yang sebelumnya hanya berfokus pada emas kini membagi investasinya, misalnya 80% emas dan 20% Bitcoin, atau bahkan 50:50.

“Kami melihat pelebaran kategori lindung nilai ini, bukan penyempitan,” ujarnya.

Dengan kata lain, Bitcoin dan emas bisa saling melengkapi dalam strategi investasi, khususnya di tengah era digital yang terus berkembang pesat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |