Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan anak sering kali menjadi topik hangat di kalangan orangtua. Banyak yang bertanya-tanya, benarkah kecerdasan anak diturunkan dari gen ibu?
Penelitian menunjukkan bahwa genetik memang memiliki peran penting, tetapi bukan satu-satunya faktor. Menurut beberapa studi, sekitar 40 hingga 60 persen kecerdasan anak dapat diturunkan dari ibu, sementara ayah berkontribusi dalam pengelolaan emosi dan intuisi.
Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Washington mengungkapkan bahwa ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak sangat penting untuk perkembangan otak. Terutama, bagian otak yang disebut hippocampus, yang berkaitan dengan memori, pembelajaran dan respons terhadap stres.
Anak yang menerima dukungan emosional dari ibunya cenderung memiliki hippocampus yang lebih besar dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan dukungan tersebut.
Menariknya, kecerdasan anak tidak hanya ditentukan oleh genetik. Lingkungan, terutama pola asuh selama periode perkembangan otak yang kritis, juga berperan besar. Jadi, meskipun gen ibu memiliki pengaruh signifikan, lingkungan tempat anak tumbuh juga tak kalah penting.
Peran Genetik dalam Kecerdasan Anak
Kecerdasan anak termasuk dalam kategori gen yang disebut gen terkondisi. Gen ini hanya dapat berfungsi jika berasal dari ibu, meskipun ada beberapa kasus di mana ayah juga dapat berkontribusi.
Teori ini muncul dari studi yang diterbitkan pada tahun 1994 oleh peneliti di Medical Research Council Social and Public Health Sciences Unit.
Mereka melakukan wawancara dengan 12.686 orang berusia 14 hingga 22 tahun dan menemukan bahwa kecerdasan anak banyak diturunkan dari ibu.
Namun, bukan berarti peran ayah diabaikan. Kecerdasan yang diwarisi dari ayah lebih berkaitan dengan bagaimana anak mengelola intuisi dan emosi. Ini penting agar anak dapat memanfaatkan kecerdasannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan Kromosom dan Kecerdasan
Mengutip dari Newtimes, Selasa (6/5/2025), menyatakan bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan anak diwariskan dari ibu. Temuan ini awalnya ditemukan dalam penelitian pada tikus, tetapi dikonfirmasi ketika diekstrapolasi ke otak manusia.
Hal ini dilakukan oleh sebuah studi yang melakukan survei pada >12.000 orang yang menghasilkan temuan gen kecerdasan dibawa oleh kromosom X, yang 2 dengan wanita. Bahkan jika berasal dari kromosom X ayah, gen ini akan dinonaktifkan.
Akan tetapi, kecerdasan anak tentu tidak hanya dipengaruhi gen dari ibu. Adanya kontak fisik dan emosional yang erat dengan mereka nyatanya juga berpengaruh besar terhadap perkembangan inteligensi anak.
Berdasarkan Uplift Love, hubungan emosional juga memegang peranan dalam perkembangan otak, memori, dan pengelolaan stress anak.
Penyakit gagal ginjal akut membuat ratusan anak balita di negeri ini kehilangan nyawa. Berawal dari sakit demam dan kemudian diresepkan obat sirop paracetamol, kedua orang tua tak menyangka akan kehilangan sang anaknya. Satu di antaranya sempat alami...
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kecerdasan Anak
Melansir dari Medlineplus, kecerdasan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan selama masa pertumbuhannya.
Selama perkembangan seorang anak, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecerdasan meliputi lingkungan rumah dan pola asuh orang tua, pendidikan dan ketersediaan sumber belajar, serta perawatan kesehatan dan nutrisi.
Medlineplus juga melaporkan bahwa kedua aspek, yakni gen dan lingkungan saling mempengaruhi satu sama lain, dan mungkin sulit untuk memisahkan efek lingkungan dari efek genetik.
Jadi, kecerdasan seorang anak tidak hanya sekedar gen ibu yang pintar, tetapi juga dampak lingkungan yang menentukan seorang anak untuk dapat beradaptasi dan memiliki kemampuan problem solving.
Melansir dari CNBC, kecerdasan anak terbagi atas 8 tipe, yakni kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan linguistik, kecerdasan logika, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistik.