Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi prediksi harga kripto terutama Bitcoin akan mengalami koreksi cukup dalam pada 2025. Ibrahim menyebut ada 3 titik di mana Bitcoin akan terkoreksi mencapai harga terendahnya.
“Pertama adalah di USD 91.080 kemudian yang kedua di USD 72.900 dan yang ketiga adalah di USD 44.180, ya ini cukup menarik. Artinya apa? ada kemungkinan besar bitcoin ya ini akan terjun bebas,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/1/2025).
Ibrahim menjelaskan salah satu penyebabnya adalah adanya perbedaaan pendapat antara Presiden terpilih AS, Donald Trump dengan Bank Sentral Amerika yang kemungkinan besar keinginan dari Donald Trump adalah aset kripto dijadikan sebagai alat pembayaran di AS, tetapi Bank Sentral AS kemungkinan besar akan menolak.
Selain itu Ibrahim menuturkan aset kripto di AS hingga saat ini masih mengalami berbagai permasalah berupa pengaduan-pengaduan di aset kripto yang mencapai 60.000 pengaduan.
“Pengaduan ini mengindikasikan bahwa ada kemungkinan besar Bank Sentral Amerika akan keukeuh ya dengan tidak mau menghadirkan aset kripto sebagai alat bayar di Amerika," ujar dia.
Ibrahim menambahkan, meskipun dalam pemerintahan Trump banyak sekali tim sukses yang menggunakan kripto sebagai alat bayar, tetapi kemungkinan besar dengan kondisi perang dagang, menguatnya ekonomi AS, Bank Sentral mengurangi penurunan suku bunga ini membuat aset kripto akan terus mengalami penurunan.
Penguatan Terbatas
Adapun menurut Ibrahim walaupun banyak orang yang memprediksi aset kripto termasuk Bitcoin (kemungkinan besar masih akan terbang pada 2025 melebih harga pada 2024 tetapi dirinya merasakan kemungkinan kripto ini akan jatuh.
“Kalau seandainya mengalami kenaikan pun itu hanya terbatas kemungkinan besar di USD 104.000,” pungkasnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Binance: Bitcoin jadi Aset Terbesar Ketujuh Dunia
Sebelumnya, pasar mata uang kripto, terutama Bitcoin (BTC) ditutup pada tahun 2024 dengan kinerja yang memecahkan rekor. Laporan Research Monthly Market Insight pada bulan Desember yang disusun Binance menyoroti beberapa tren pertumbuhan kripto selama tahun 2024.
Mengutip Cryptonews, Selasa (7/1/2025) Laporan Binance mengungkapkan, Bitcoin berhasil menjadi aset global terbesar ke-7 berdasarkan kapitalisasi pasar, melampaui Saudi Aramco dan Silver.
Di antara 10 aset global teratas, hanya Nvidia yang mengungguli Bitcoin sepanjang tahun.
Posisi Bitcoin sebagai aset global ke-7 terbesar didorong oleh kenaikan nilai BTC yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar USD 108.000 pada tahun 2024, menutup tahun dengan pertumbuhan sebesar 123,4%.
Beberapa faktor yang mendorong kenaikan Bitcoin, termasuk persetujuan ETF Bitcoin spot, yang menarik investor institusional, dan antisipasi Bitcoin yang akan dikurangi separuhnya.
Pergeseran kebijakan moneter, termasuk pemotongan suku bunga sederhana oleh Federal Reserve, juga berkontribusi terhadap pertumbuhannya.
Namun, pada akhir Desember 2024 terjadi koreksi pasar setelah The Fed mengurangi rencana pemotongan suku bunga 2025.
Meskipun terjadi kemunduran ini, laporan Binance menekankan legitimasi Bitcoin yang semakin meningkat sebagai aset global.
Sementara itu, Stablecoin seperti USDe (USDe) milik Ethereum mendapatkan daya tarik dalam keuangan terdesentralisasi, dan teknologi Kecerdasan Buatan menjadi kekuatan transformatif utama.
Stablecoin, mata uang kripto yang dirancang untuk mempertahankan nilai yang stabil juga terus berkembang selama tahun 2024.
USDe milik Ethereum muncul sebagai pemain utama, menjadi stablecoin terbesar ketiga dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 5,9 miliar.
Pertumbuhan USDe
Binance dalam laporannya membeberkan, pertumbuhan USDe terkait dengan hasil tinggi yang ditawarkannya kepada pengguna dan integrasinya ke dalam platform keuangan terdesentralisasi.
Stablecoin seperti USDe sering digunakan sebagai jembatan antara mata uang tradisional dan mata uang kripto. Mereka memberikan stabilitas di pasar kripto yang bergejolak dan sangat penting untuk perdagangan, peminjaman, dan aktivitas keuangan lainnya di DeFi.
Agen AI Semakin Diminati
Menurut Binance, agen AI menjadi semakin penting dalam lanskap kripto.
Tidak seperti bot tradisional, program otonom ini dapat merencanakan, menjalankan tugas, dan beradaptasi dengan tujuan tanpa campur tangan manusia.
Mereka juga mampu mengulangi, merefleksikan diri, dan berkolaborasi, yang membuat mereka lebih fleksibel dalam fungsi dan aplikasinya.
Narasi agen AI semakin diminati dengan munculnya Truth Terminal dan token GOAT awal tahun ini, yang memicu minat pada aplikasi potensial mereka.
Sejak saat itu, ekosistem telah berkembang secara signifikan, dengan proyek-proyek yang meluncurkan platform dan alat baru untuk mendukung pengembangan agen.
Virtual adalah landasan peluncuran agen AI terbesar, yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan membuat token agen mereka sendiri dengan tokenomik yang bermanfaat. Platform lain seperti ZerePy dan ai16z dari Zerebro menawarkan kerangka kerja serupa.
Khususnya, ai16z, sebuah dana lindung nilai yang terdesentralisasi, mengembangkan kerangka kerja Eliza sumber terbuka, yang memiliki lebih dari 6.900 bintang di GitHub dan mendukung berbagai agen AI.