Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang tampaknya secara alami cenderung melihat gelas setengah penuh. Dengan kata lain, mereka optimis! Optimisme didefinisikan sebagai sikap mental yang ditandai dengan harapan dan keyakinan akan kesuksesan dan masa depan yang positif.
Orang berkepribadian optimis cenderung memandang kesulitan sebagai pengalaman belajar atau kemunduran sementara. Bahkan hari yang paling menyedihkan sekalipun memberi harapan bagi mereka bahwa "hari esok mungkin akan lebih baik."
Orang dengan kepribadian optimis mengharapkan hal-hal baik terjadi, sedangkan orang pesimis justru meramalkan hasil yang tidak menguntungkan. Sikap optimis dikaitkan dengan beberapa manfaat, termasuk keterampilan mengatasi masalah yang lebih baik, tingkat stres yang lebih rendah, kesehatan fisik yang lebih baik, dan kegigihan yang lebih tinggi saat mengejar tujuan.
Tipe Kepribadian Bisa Diubah | Personality isn't Permanent
Apa yang Membuat Seseorang Menjadi Optimis?
Jadi, mengapa sebagian orang tampak memancarkan aura positif sementara yang lain siap menghancurkan siapa pun? Para peneliti tidak 100% yakin tentang penyebab pasti optimisme, tetapi beberapa faktor kemungkinan berperan. Genetika, pola asuh, budaya, dan pengaruh lingkungan lainnya dapat memengaruhi optimisme.
Dihimpun dari Very Well Mind, menurut penelitian, genetika menyumbang sekitar 25% optimisme. Penelitian lain menemukan bahwa usia merupakan penentu penting, dengan optimisme meningkat hingga dewasa muda, mendatar antara usia 55 dan 70 tahun, dan menurun di usia dewasa yang lebih tua.
Penelitian juga menunjukkan bahwa optimisme dan pesimisme dipengaruhi oleh neurofisiologi. Sikap optimis dikaitkan dengan aktivitas di belahan otak kiri, sedangkan karakteristik pesimis dikaitkan dengan aktivitas di belahan otak kanan.
Namun, itu tidak semuanya bergantung pada biologi atau genetika. Lingkungan dan pengalaman Anda juga berperan. Cara Anda dibesarkan, budaya tempat Anda tumbuh, dan pengalaman hidup Anda sendiri (baik dan buruk) dapat memengaruhi apakah Anda lebih optimis atau pesimis.
Bagaimana Optimisme Dapat Meningkatkan Hidup Anda?
Optimisme penting karena dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental dan fisik Anda. Penelitian telah menunjukkan bahwa pandangan dunia yang optimis membawa keuntungan tertentu. Dengan kata lain, memiliki kepribadian optimis mendatangkan banyak manfaat seperti:
1. Kesehatan yang Lebih Baik
Studi secara berkala menunjukkan bahwa orang yang optimis cenderung memiliki kesehatan fisik yang lebih baik daripada orang yang pesimis, termasuk risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi saat melawan kanker. Pesimisme juga dikaitkan dengan tingkat penyakit menular yang lebih tinggi, kesehatan yang buruk, dan kematian dini.
2. Prestasi yang Lebih Besar
Psikolog Martin Seligman, pendiri psikologi positif, menganalisis tim olahraga dan menemukan bahwa tim yang lebih optimis menciptakan sinergi yang lebih positif dan tampil lebih baik daripada tim yang pesimis.
Studi lama lainnya menunjukkan bahwa perenang pesimis yang diyakinkan bahwa mereka telah melakukan lebih buruk daripada yang sebenarnya cenderung memiliki kinerja yang buruk di masa mendatang. Perenang yang optimis tidak memiliki kerentanan ini.
3. Kegigihan
Orang yang optimis tidak mudah menyerah seperti orang yang pesimis, dan mereka cenderung meraih kesuksesan karenanya. Orang dengan sikap optimis cenderung terus berupaya mencapai tujuan mereka, bahkan saat menghadapi rintangan, tantangan, dan kemunduran. Kegigihan seperti itu pada akhirnya berarti bahwa mereka cenderung mencapai tujuan mereka.
Manfaat lainnya memiliki kepribadian optimis
4. Kesehatan Emosional
Penelitian menunjukkan bahwa terapi kognitif (yang melibatkan pembingkaian ulang proses berpikir seseorang) dapat sama efektifnya atau lebih efektif daripada obat antidepresan dalam pengobatan depresi klinis.
Perbaikan tersebut juga cenderung bertahan lama, yang menunjukkan bahwa perbaikan tersebut lebih dari sekadar perbaikan sementara. Orang-orang dengan pelatihan optimisme ini tampaknya lebih mampu menangani kemunduran di masa depan secara efektif.
5. Peningkatan Umur Panjang
Penelitian telah menunjukkan bahwa optimisme dikaitkan dengan umur panjang yang lebih panjang. Lebih khusus lagi, memiliki pandangan optimis dikaitkan dengan rentang hidup yang 11 hingga 15% lebih lama.
6. Lebih Sedikit Stres
Orang optimis juga cenderung mengalami lebih sedikit stres daripada orang pesimis atau realis. Karena mereka percaya pada diri mereka sendiri dan kemampuan mereka, mereka mengharapkan hal-hal baik terjadi.
Mereka melihat peristiwa negatif sebagai kemunduran kecil yang dapat dengan mudah diatasi dan melihat peristiwa positif sebagai bukti hal-hal baik lebih lanjut yang akan datang. Dengan percaya pada diri mereka sendiri, mereka juga mengambil lebih banyak risiko dan menciptakan lebih banyak peristiwa positif dalam hidup mereka.