Liputan6.com, Jakarta - Penyakit liver atau hati adalah kondisi kesehatan yang serius dan bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mungkin mengalami gejala awal yang berkaitan dengan masalah liver.
Memahami ciri-ciri penyakit liver yang sudah parah sangat penting, terutama bagi individu yang memiliki faktor risiko seperti konsumsi alkohol berlebihan, riwayat keluarga penyakit liver, atau obesitas.
Gejala penyakit liver bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakitnya. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi seperti sirosis, kanker hati, dan gagal hati.
Siapa pun bisa terkena penyakit liver, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Namun, gejala awal sering kali tidak spesifik dan mudah diabaikan, sehingga penting untuk waspada terhadap perubahan kesehatan tubuh.
Gejala Awal yang Harus Diwaspadai
Banyak orang yang mengabaikan gejala awal yang muncul, padahal bisa jadi itu adalah sinyal dari tubuh kita. Berikut beberapa tanda masalah liver yang memerlukan pemeriksaan segera ke dokter:
1. Kelelahan Berlebihan
Jika Anda merasa lelah meski sudah cukup istirahat, ini bisa jadi tanda masalah liver.
2. Perubahan Warna Kulit
Kulit yang menguning (jaundice) bisa menjadi indikasi adanya masalah pada liver.
3. Perubahan Nafsu Makan
Hilangnya nafsu makan atau mual yang berkepanjangan sebaiknya tidak diabaikan.
4. Rasa Sakit di Perut
Nyeri atau ketidaknyamanan di area perut bagian kanan atas bisa menandakan masalah liver.
Gejala-gejala ini sering kali dianggap sepele, namun jika Anda merasakan sesuatu yang tidak biasa, jangan ragu untuk mencari pertolongan medis. Mengabaikan tanda-tanda ini bisa berakibat fatal bagi kesehatan liver Anda.
Bayi yang berumur pendek ini mendonorkan ginjal dan liver untuk kepentingan medis.
Kebiasaan yang Bisa Merusak Liver
banyak dari kita tanpa sadar terlibat dalam kebiasaan sehari-hari yang membahayakan liver. Oleh karena itu, ketahui beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa merusak liver dalam jangka panjang, seperti melansir dari Times of India, Sabtu (3/5/2025):
1. Minum Air Terlalu Sedikit
Dehidrasi membuat liver lebih sulit mengeluarkan racun dari tubuh. Ketika Anda tidak minum cukup air, racun akan menumpuk, sehingga memberi tekanan ekstra pada hati.
Coba biasakan untuk minum setidaknya 8 gelas air setiap hari. Teh herbal dan minuman detoks seperti air lemon juga dapat mendukung fungsi liver.
2. Kurang Tidur
Momen tidur membuat hati memperbaiki dan meregenerasi dirinya sendiri. Kurang tidur kronis meningkatkan stres oksidatif dan peradangan, yang dapat menyebabkan penyakit hati.
Jadi, berusahalah untuk mendapatkan tidur berkualitas selama 7-8 jam setiap malam. Pertahankan rutinitas waktu tidur dan batasi waktu menonton layar sebelum tidur.
3. Terlalu Banyak Minum Minuman Berkafein atau Minuman Berenergi
Meskipun konsumsi kopi dalam jumlah sedang sebenarnya bermanfaat bagi hati, kafein yang berlebihan, terutama dari minuman berenergi yang mengandung banyak gula, dapat menyebabkan peradangan dan stres pada hati.
Coba minumlah 1-2 cangkir kopi per hari dan hindari minuman berenergi yang mengandung gula. Teh herbal seperti teh hijau dan teh dandelion adalah alternatif yang bagus.
4. Mengonsumsi Obat Penghilang Rasa Sakit secara Berlebihan
Banyak dari kita sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk sakit kepala, nyeri otot, atau demam tanpa berpikir dua kali. Namun, penggunaan asetaminofen (parasetamol) dapat menjadi racun bagi hati. Bahkan overdosis kecil dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.
Jadi, Anda perlu mengikuti dosis yang dianjurkan dan hindari mencampur obat tanpa berkonsultasi dengan dokter. Jika Anda perlu menghilangkan rasa sakit, cobalah alternatif alami seperti jahe atau kunyit.
5. Melewatkan Makan atau Mengikuti Diet Ekstrem
Puasa atau sering melewatkan makan dapat memperlambat metabolisme dan menyebabkan penumpukan lemak di liver. Diet ekstrem yang kekurangan nutrisi penting juga melemahkan fungsi hati seiring berjalannya waktu.
Coba makanlah makanan kecil dan seimbang sepanjang hari. Diet yang kaya protein, serat, dan lemak sehat dapat membantu menjaga kesehatan liver.
6. Mengonsumsi Terlalu Banyak Gula Olahan
Gula berlebih tidak hanya merusak gigimu atau menyebabkan penambahan berat badan—tetapi juga membebani livermu.
Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak gula olahan (terutama fruktosa), hati mengubahnya menjadi lemak. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penyakit liver berlemak non-alkohol (NAFLD), yang sekarang menjadi penyebab utama kerusakan liver di seluruh dunia.
7. Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Olahan
Junk food, camilan yang digoreng, dan makanan olahan mengandung banyak lemak trans dan pengawet, yang membebani liver. Lemak tidak sehat ini menyebabkan penumpukan lemak dan peradangan, sehingga meningkatkan risiko penyakit hati berlemak.
Untuk menggantinya, coba makanlah makanan rumahan dengan lemak sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat. Batasi konsumsi makanan cepat saji dan fokuslah pada makanan padat nutrisi.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Liver
Kesehatan liver sangat penting untuk dijaga karena organ ini memiliki peran krusial dalam metabolisme tubuh, termasuk dalam proses pencernaan dan detoksifikasi. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa gaya hidup yang tidak sehat dapat berkontribusi pada masalah liver.
Konsumsi alkohol berlebihan, pola makan tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik adalah beberapa faktor yang dapat memperburuk kondisi liver.
Seringkali, masalah hati tidak menunjukkan gejala di tahap awal, menjadikan deteksi dini sangat penting agar tidak terlanjur parah. Jika Anda mengalami gejala-gejala tertentu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.