Liputan6.com, Jakarta - Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang sering kali tidak terlihat oleh orang lain. Banyak orang mungkin tampak baik-baik saja di luar, tetapi sebenarnya mereka sedang berjuang dengan perasaan yang sangat berat di dalam diri mereka.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri wajah orang depresi dan tanda-tanda awal yang bisa membantu kita memahami kondisi ini lebih baik.
Depresi menjadi kondisi yang dapat memengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang. Sering kali, kita tidak menyadari bahwa diri kita sendiri atau orang-orang terdekat mengalami depresi. Tanda-tanda depresi bisa sangat halus dan sering kali terabaikan dalam keseharian kita.
Dalam banyak kasus, depresi tidak selalu muncul dengan gejala yang mencolok. Terkadang, perasaan sedih yang mendalam atau keputusasaan ini tersembunyi di balik perilaku sehari-hari yang tampak normal.
Oleh karena itu, ketahui beberapa ciri-ciri wajah orang yang depresi dan tanda-tanda lainnya yang perlu diwaspadai.
Ciri-Ciri Wajah Orang Depresi
Ketika seseorang mengalami depresi, wajah mereka sering kali mencerminkan perasaan yang mereka alami. Berikut beberapa ciri-ciri wajah yang dapat menunjukkan adanya depresi:
1. Ekspresi Wajah Datar
Orang yang mengalami depresi cenderung memiliki ekspresi wajah yang datar dan tidak menunjukkan emosi. Mereka mungkin terlihat tidak bersemangat dan kurang responsif terhadap lingkungan sekitar.
2. Mata Kosong
Mata yang tampak kosong atau tidak bercahaya bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berjuang dengan perasaan hampa. Ini adalah salah satu ciri yang sering kali terabaikan, tetapi sangat penting untuk diperhatikan.
Remaja dengan alergi makanan tertentu lebih besar kemungkinan untuk menderita depresi, kecemasan, dan ADHD, demikian temuan satu studi terbaru.
3. Jarang Tersenyum
Seseorang yang mengalami depresi mungkin jarang tersenyum, bahkan dalam situasi yang seharusnya menyenangkan. Ini bisa menjadi sinyal bahwa mereka sedang mengalami kesulitan emosional.
4. Perubahan pada Warna Kulit
Beberapa orang yang mengalami depresi mungkin menunjukkan perubahan pada warna kulit, seperti tampak pucat atau kusam. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap diri sendiri atau perubahan dalam pola tidur dan makan.
Tanda-Tanda Awal Depresi
Selain ciri-ciri wajah, ada juga tanda-tanda awal depresi yang perlu diwaspadai. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Perasaan Sedih yang Berkepanjangan
Perasaan sedih, murung, atau hampa yang berlangsung lama dan tidak kunjung reda bisa menjadi sinyal bahwa seseorang sedang mengalami depresi.
2. Kehilangan Minat
Jika seseorang yang biasanya senang berkumpul dengan teman-teman tiba-tiba merasa tidak tertarik untuk melakukannya, ini bisa jadi pertanda adanya masalah.
3. Perasaan Tidak Berharga
Rasa tidak berharga atau bersalah yang berlebihan juga menjadi indikator penting dari depresi. Seseorang mungkin merasa bahwa mereka tidak layak mendapatkan kebahagiaan atau cinta.
4. Perubahan Pola Tidur dan Makan
Depresi juga dapat memengaruhi pola tidur dan makan seseorang. Mereka mungkin mengalami insomnia atau tidur berlebihan, serta kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.
Cara Mengatasi Depresi
Dalam sebuah penelitian, olahraga diklaim bisa mengatasi depresi. Penelitian yang dilakukan tersebut menyimpulkan bahwa olahraga sama efektifnya dengan obat atau psikoterapi yang dilakukan bagi penderita depresi.
Dilansir dari Washington Post, Jumat (2/5/2025), penelitian ini mengumpulkan data dari 41 studi yang melibatkan 2.265 orang yang memiliki riwayat depresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua olahraga dapat mengurangi gejala depresi.
Efek brolahraga cukup berpengaruh sehingga para peneliti berharap dengan adanya temuan ini akan menjadi langkah untuk menjadikan olahraga sebagai terapi standar yang diresepkan untuk depresi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempromosikan olahraga untuk kesehatan mental sebagai tambahan untuk perawatan tradisional, bukan sebagai pengobatan tersendiri.
Penelitian Menunjukkan Olahraga Dapat Atasi Depresi
Para ilmuwan dan dokter telah mengetahui sejak lama bahwa olahraga dapat mengatasi masalah depresi. Dalam studi epidemiologi, pria dan wanita yang tidak berolahraga mengalami tingkat depresi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang berolahraga.
Dalam penelitian yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine, sekelompok peneliti global mengumpulkan semua eksperimen terbaru yang menggunakan aktivitas fisik sebagai terapi depresi.
Olahraga yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi berjalan, berlari, bahkan latihan mengangkat beban. Olaharga dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan penderita depresi menjadi lebih aktif bergerak dan mengurangi depresi yang dirasakan.